Duapuluh.

1.1K 122 4
                                    

DOUBLE UPDATE
😁😁😁

Hari demi hari, bulan demi bulan pun berganti, hubungan chaeyoung dan mina semakin bertambah buruk.
Setiap di kampus bahkan untuk saling  menyapa pun enggan mereka lakukan, chaeyoung sama sekali tidak melirik mina begitupun sebaliknya.

Sana dan dahyun melihat sifat mereka bingung sendiri untuk memikirkan bagaimana caranya untuk mempersatukan mereka lagi.

Mina semakin dekat dengan bambam, mina merasa bambam sudah mengantikan posisi chaeyoung, tapi belum seutuhnya, ia hanya tidak ingin orang-orang tau bahwa dia masih memikirkan chaeyoung.
Dia juga sebenarnya merasakan keganjalan di hati dan pikiranya, kenapa ia begitu mudahnya percaya dengan ucapan bambam dan kenapa ia begitu enggan untuk mendengar penjelasan dari chaeyoung.

2 bulan kemudian...

Mina sudah tidak mendengar kabar tentang chaeyoung, bahkan mendengar namanya pun sudah sangat jarang, terakhir kali ia melihat chaeyoung waktu tournament basket saat itu.
Dan saat ini juga, chaeyoung sudah tidak terlihat lagi, dikampuspun mina sama sekali tidak melihat chaeyoung.

Chaeyoung benar-benar pergi dari kehidupan mina.
Mina sempat menanyakan kabar chaeyoung melewati dahyun dan jeongyeon, tapi keduanya sama-sama tidak tau dengan keadaan chaeyoung, sudah 2 bulan ini chaeyoung tidak terlihat batang hidungnya.

Mina menjadi semakin murung saat ini. Bagaimana pun juga chayoung sudah mengisi hari-harinya sebelum bertemu dengan teman kecilnya, bambam.
Mina juga sudah mencoba untuk menghubungi chaeyoung, tapi hasilnya nihil, nomer chaeyoung sudah tidak aktif lagi.
.
Selama satu bulan ini, mina selalu membeli buah stroberi untuk ia makan dirumah, semakin ia melihat stroberi, semakin ia rindu dengan chaeyoung.
Mina sempat berfikir, apakah ia sudah terlambat untuk mendengarkan chaeyoung??, Apakah ia sudah terlambat untuk meminta chaeyoung kembali?, Semua itu selalu terngiang-ngiang dikepalanya. Jika waktu bisa diputar kembali, ia berjanji akan berfikir lebih jernih untuk mengambil keputusan.

Saat ini mina sedang berdua di taman dengan bambam, taman ini adalah taman yang ia kunjungi pertama kali bersama chaeyoung.

"Minaa, kenapa kau diam saja?" Tanya bambam yang sedari tadi melihat mina hanya diam seribu bahasa.

"Aku tidak apa-apa bam."

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu?." Tanya bambam lagi.

"Tidak."

"Apa saat ini kau lapar?".

"Tidak."

(Hah, menyusahkan saja perempuan ini, sangat merepotkan.) Batin bambam.
"Aku ingin pulang saja bam."

"Hah, baiklah, ayo kita pulang sekarang."

Mereka bangkit dari duduknya dan segera beranjak dari sana menuju ke parkiran tempat bambam menempatkan mobilnya.

Di mobil pun sama, mina hanya diam saja, bambam merasa geram karena diabaikan.

Terlintas di pikiran mina untuk menanyakan sesuatu kepada bambam.
"Bam, selama kau tinggal disini, dimana rumahmu?, Aku sama sekali belum mengetahui tempat tinggal yang saat ini kau tempati, apa boleh aku mampir?." Tanya mina menatap bambam.

Bambam sempat terkejut dengan ucapan mina, bagaimana cara ia menjelaskan jika rumah dia adalah sebuah markas rahasia.

"Mmm, bo-boleh kok min, aku akan membawamu kerumahku kapan-kapan." Jelas bambam dengan kegugupanya.

(Yaa...aku akan membawamu kesana jika waktunya sudah tepat nanti, akan aku rusak masa depan dan keturunanmu.) Bambam menyeringai senyumanya.

MINE. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang