Ternyata seruan Bebby menarik atensi teman-temannya, mereka menoleh dan melihat wajah Changkyun yang benar sangat pucat.

Zelo memeriksa kening lelaki berhidung runcing tersebut, betapa kagetnya dia saat merasakan kening Changkyun sepanas api cemburu.

"Gila Kyun panas banget, habis goreng jidat lu?" celetuknya membuat yang lain ikut mendekat. Bahkan Pak Yoongi sudah berjongkok di depan Changkyun untuk memeriksa keadaannya.

Changkyun berusaha nyengir dengan bibir pucatnya. "Nyong ora what-what kok hehe..." belum selesai cengengesan, dirinya hampir tumbang, beruntung Zelo dan Jun tanggap menangkap tubuhnya dan memapahnya masuk ke dalam.

"Deka ada obat demam?" tanya Yoongi khawatir tapi tak terlihat khawatir.

"Ada, Pak" anak Kesmes bersweater pink bertuliskan 'Ma (n) di; adalah kegiatan yang hanya bisa dilakukan oleh profesional, apalagi di pagi hari.' itu segera berlari masuk ke dalam rumah untuk mengabil obat di kotak P3K-nya. Dia pun memberikan obat tersebut pada sang DPL. "Kasih makan dulu ya Pak Bli Changkyunnya, kalau nanti demamnya belum juga reda di kompres" titip Deka.

"Dikompres pake apa?" tanya Bebby.

"Kanebo Beb," sahut Yujin yang langsung kena pukul Wonwoo. Yujin menggerutu lalu meninju lengan kekar Wonwoo.

Yoongi geleng kepala melihat keduanya. "Ya udah kalian pergi sekarang aja, biar gak kesiangan" titahnya, kalau makin lama mereka di sini malah bikin Yoongi pusing.

"Ya udah kalau gitu, kita pamit dulu Pak" Yujin menyalimi sang dosen sebelum akhirnya berlari duluan ke mobil hanya untuk mengecup kursi depan. Ngidam duduk di sebelah suami, bawaan orok katanya.

Ya sudah iya saja.

Setelah menyalimi Pak Yoongi, semua naik ke mobil Jun. Yujin dan empu mobil di depan, Wonwoo dan kedua kerucil Jeka dan Deka di tengah, sedangkan Chungha dan Bebby di belakang bersama barang-barang.

Momo yang awalnya ingin merebut ketahtaan kursi depan juga, langsung terdiam saat Zelo keluar dari posko dan naik ke atas motor.

"Sini Mbok, saya pangku" kata Deka menepuk-nepuk pahanya, membuat yang lain tertawa, tapi Momo malah mendecih.

"Ogah" tolaknya mentah-mentah. "Paha lu burik" cemoohnya dengan nada menyungut membuat Deka kesal.

"Awas ya Mbok, saya bikin paha saya lebih glowing dari uban Mbok" ancam Deka sebelum menutup pintu.

Momo hanya memutar bola mata malas saat mendengar teriakan 'Anjay' dari bibir Jeka. Ntahlah, hari ini dia lagi pengen ngajak orang berantam, mungkin karena PMS kali. "Zel, gue sama lu ya?" katanya.

Lelaki jangkung yang tengah mengenakan sarung tangan hanya mengangguk, "oke..." ia menyerahkan helm Changkyun pada si cantik lalu naik ke atas motor.

Mobil Jun mulai mundur meninggalkan pekarangan. Begitu juga dengan Zelo.

Yoongi, Woozi, dan Hoshi mengangkat tangan untuk membalas klakson mereka yang mulai berlalu pergi. "Yo, hati-hati!" teriak Woozi.

Dia menghela napas, lalu menoleh ke kanan dan kiri, mendapati DPL dan sekretarisnya. Oh sial, bakal se-awkward apa nanti cuma mereka berempat doang di rumah. Mana lelaki semua. Dia segera masuk meninggalkan Yoongi dan Hoshi yang kini saling bertatapan sambil menggedikan bahu menggibahi Woozi melalui tatapan mata. Baru setelah itu mereka mengikuti langkah Woozi masuk ke dalam rumah, mendatangi Changkyun yang hanya bisa rebahan di kursi tamu.

Zelo mengikuti mobil Jun dengan kecepatan santai, sengaja, ada Momo. Sebenarnya Zelo memang pengendara motor yang santai, naik motor sama dia malah bikin ngantuk, sama sekali tidak membuat orang jantungan, berbeda dengan Changkyun yang suka bikin orang yang dibonceng tobat seketika.

KKN 17Where stories live. Discover now