[30] Tender Feel

1.1K 231 101
                                    

"Akan ada masanya kamu menemukan seseorang yang tulus menerimamu. Sekalipun kamu terlihat buruk di mata dunia."

[•InnocentFlaws]

    

RUANGAN mulai diterangi cahaya yang menerobos masuk melalui celah tirai. Alita segera membiasakan diri dan mengenali tiap sudut ruangan yang disambanginya ini sembari mengumpulkan nyawa. Matanya sempat melirik jam digital di meja nakas bahwa ini sudah pukul setengah delapan pagi. Ditutup dengan desahan pelan.

Bagaimana bisa dia tidur dengan nyenyak di sini?

Ia pun turun dari tempat tidur, keluar dari sana perlahan, kemudian mendengar adanya kesibukan di dapur yang segera dia datangi. Mendapati lelaki itu tengah berkutat di sana, sepertinya membuat kopi dari mini coffee maker yang sempat Alita lihat wujudnya semalam.

"Pagi, Ta."

Tama ternyata sudah menyadari kehadirannya. Lelaki itu mengenakan kacamata baca, tersenyum sampai lesung pipinya terlihat. Terlihat lebih baik dan segar.

"Gue ada cokelat seduh. Mau?"

Alita menunjuk coffee maker itu dengan dagunya. "Mau kayak punya lo."

Ada keraguan di wajah Tama kala bertanya, "Lo bisa minum kopi?"

"Gue selalu habisin punya customer kalau salah bikin."

Tama pun mengangguk setelah mendengar jawaban ringan Alita. Membuatkan satu cangkir lagi sementara Alita memandangi gerak-geriknya.

"Lo bangun jam berapa tadi?"

"Setengah enam, kayaknya. Gue baru ingat kalau masih ada kerjaan yang belum tuntas. Sedangkan Minggu besok gue harus udah kasih hasilnya ke client."

"Bikin web lagi?"

"Hm."

"Udah selesai?"

"Hm." Tama mengangguk seraya menengok gadis itu. "Mau liat?"

"Boleh?"

Maka Tama menggandeng Alita setelah menyerahkan secangkir kopi pada gadis itu, mengajaknya ke ruangan yang berhadapan dengan kamar Tama. Sejenak Alita mengedarkan pandangan menilai ruangan bernuansa hitam-putih ini.

Luasnya setara dengan kamar Tama. Tepat di samping pintu terdapat kasur kecil yang bisa berfungsi menjadi sofa, ditemani meja pendek mungil di hadapan. Di seberangnya, meja kerja berbentuk letter L yang diisi dua perangkat komputer ditambah satu layar lagi di sudutnya. Kursi kerja yang terlihat nyaman berdiri di tengah seakan menunjukkan kebesarannya.

 Kursi kerja yang terlihat nyaman berdiri di tengah seakan menunjukkan kebesarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Innocent FlawsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang