Belajar

14K 1.8K 176
                                    








♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡







Malam itu Juan baru saja selesai memasak mie instan, ia duduk di lantai dan mulai menyantap mie yang masih mengepulkan asap. Diluar sepertinya gerimis dan Jeno belum pulang, sebenarnya ia sudah mengirimkan pesan pada Jeno tapi belum ada jawaban sama sekali, seperti dugaanya Jeno terlalu fokus belajar.

Hari ini sudah mulai masuk hari-hari akhir UAS, semua mahasiswa disibukan dengan kelengkapan nilai dan membaca ulang materi. Apalagi untuk mahasiswa kedokteran seperti Jeno mungkin butuh pemikiran ekstra, walaupun Jeno sudah sangat pintar tetap saja perlu latihan dan belajar.

Terkadang Jeno menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca ulang materi atau membuat catatan baru, jika sedang belajar berdua Juan sering merasa insecure pasalnya Jeno begitu tekun melakoni studybya berbeda dengan dirinya.

Ceklek.

"Eh Jen. . baru pulang?" tanya Juan berbasa basi, Jeno hanya mengangguk pria itu terlihat begitu lesu.

Jeno berjalan masuk lalu mengelus rambut Juan sedikit menunduk memberikan kecupan kemudian menjatuhkan dirinya di kasur, sepertinya Jeno sangat lelah hari ini.

"Mau makan ga? aku pesenin" tawar Juan

Pria itu menggeleng, ia tetap bertahan pada posisinya. Tak lama kemudian sebuah suara terdengar.

"Juan. ." panggilnya

"Iya?" Juan mengalihkan pandangan kearah Jeno, pria itu menepuk-nepuk space kosong di sampingnya.

Untung saja ia langsung paham dan berdiri menghampiri Jeno. Juanda ikut berbaring di sebelah pria itu. Ia melepas kaca mata yang Jeno kenakan kemudian menyimpan nya diatas meja kecil.

"Aku cape banget" keluhnya dengan suara lirih.

Dengan cepat Juan langsung merengkuh tubuh Jeno membawanya kedalam pelukan. Ia berulang kali memberikan kecupan-kecupan ringan pada rambut pria itu.

"Kamu maksain banget belajar sampe jam segini Jen" tangannya mengusak rambut Jeno dengan lembut.

Jeno menggeser badannya lebih mendekat kemudian mencari tempat nyaman membenamkan wajahnya pada ceruk leher Juanda.

"Mau gimana lagi aku gamau gagal" ucapnya lirih

Jujur saja Juan merasa sangat khawatir, Jeno begitu hati-hati soal nilainya sampai gila belajar seperti ini, terkadang Jeno lebih memilih menghabiskan waktunya untuk membaca dan melewatkan jam makan.

"Don't be so hard on yourself, you've worked hard Jen" Juan menepuk-nepuk punggung Jeno.

"Aku tau kamu mau yang terbaik soal nilai tapi kamu juga harus tetep jaga kesehatan" lanjutnya kemudian disusul anggukan oleh Jeno, pria itu mengeratkan pelukannya.

"Sekarang kamu makan ya aku beliin makanan" ucap Juan lagi

"Aku udah makan"

"Sejak kapan kamu jago bohong gini? aku tau kamu belum makan" kesalnya

Jeno mendongak menatap Juan bingung dari mana Juan tau ia belum makan.

"Kok bisa tau?"

"Aku punya agen mata-mata, jangan macem-macem kamu" Juan mencubit pipi Jeno.

Sebenarnya selain mengirim pesan pada Jeno ia tadi juga mengirimkan pesan pada Ayuna dan wanita itu bilang Jeno sama sekali belum makan padahal Ayuna dan Kak Tirta sudah membujuknya, lumayan juga Ayuna sekarang jadi mata-mata Juan.

How to Moveon ㅣNOMIN [End]Where stories live. Discover now