How to Moveon ㅣNOMIN [End]

Numpang

♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡

Juan mengira masalah dengan sang ayah sudah berakhir kemarin tapi nyatanya tidak, pria itu kini mendatangi kost milik Juan dan membuat keributan. Haidar menghalangi pria paruh baya yang merupakan ayah Juan agar tidak bisa masuk kedalam kamar kost, sementara pria manis itu sudah bersembunyi di dalam.

"MINGGIR" teriaknya tegas

"GABISA!" balas Haidar tak kalah tegas, masa bodoh dengan sopan santun toh orang ini pun tak punya sopan santun.

Suara keributan mulai membuat penghuni lain keluar termasuk Rama, pria itu menghampiri Haidar dan membantunya menghalau ayah Juan.

"Dia siapa?" bisik Rama

"Bokapnya Juan, ceritanya panjang pokoknya bantuin gue dulu"

"KALIAN TUH GADA SOPAN SANTUN NYA SAMA ORANGTUA?! APA ORANGTUA KALIAN GA NGEDIDIK KALIAN?"

"BACOT" Haidar mendorongnya hingga sedikit terhuyung.

"KAMU KURANG AJARA YA" Ayah Juan baru saja akan melayangkan pukulan pada Haidar namun sudah terlebih dahulu ditahan oleh bapak kost mereka.

"Anda siapa? bikin keributan di kostan saya?" bapa kost yang bernama Pak Ahmad langsung berdiri di depan Haidar.

"Saya orangtuanya Juan, saya mau ketemu anak saya"

"Kalo memang mau ketemu secara baik-baik pak" ucapnya

"Jangan biarin dia ketemu Juan pak, Juan punya trauma sama orang ini karna suka main tangan, bapak liat sendiri kan dia mau nampar saya" jelas Haidar.

"Bapak tolong jangan bikin keributan di kostan saya atau saya laporkan polisi" ucap Pak Ahmad tegas

"JUAN AYAH TAU KAMU DENGER! AYAH BAKAL BALIK LAGI BESOK SAMPE KAMU MAU TINGGAL SAMA AYAH!" setelah mengatakannya pria itu pergi diikuti Pak Ahmad.

Haidar dan Rama berdiri di depan pintu kost Juan sembari mencoba mengetuknya, namun tak ada jawaban dari dalam. Haidar tahu Juan pasti ketakutan.

"Gimana dong?" tanya Rama

"Gapapa kita kasih waktu dia sendiri"

"Sebenernya kenapa sih?"

Akhirnya Haidar menceritakan masalah yang sebenarnya terjadi pada Rama, hal yang membuat Juan takut pada sang ayah.

Kini keduanya duduk di gazebo sembari sesekali melirik kearah pintu kamar Juan yang masih tertutup. Haidar memainkan ponselnya sedangkan Rama hanya diam menatap sekitar.

"Lo sama Mark gimana?" tanya Rama tiba-tiba.

"Ya gitu aja emang gimana?"

"Hubungan kalian ga ada kelanjutannya?"

"Dari pada bahas itu mending gue tanya lo sama kak Mak ada hubungan apa?" Haidar menatap Rama.

Mengenai persoalan Rama adalah mantan Mark yang tahu hanyalah Jeno dan beberapa orang saja, sepertinya Mark belum menceritakan pada Haidar secara lengkap.

"Minta Mark yang jelasin, tanya ke dia" jawab Rama.

Haidar hanya mengangguk tapi sebenarnya ia merasa sangat penasaran, baik Rama maupun Kak Mark terlihat mencurigakan.

"Haikuu"

Juan berdiri di depan pintu kamar sembari memanggil nama Haidar, kedua pria yang masih duduk di gazebo otomatis berdiri dan menghampiri Juan.