Guitar case vs lemonade

18.6K 2.7K 131
                                    


♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡





       Hari minggu memang hari yang menyenangkan untuk para pelajar, dan juga mahasiswa, khususnya untuk Juanda. Karena hari ini ia tidak perlu bangun pagi untuk mengikuti kelas,  biasa dibilang, hari minggu adalah hari merdeka baginya. 

      Pria itu baru bangun sekitar pukul 11 siang, kemudian langsung mandi karena ia berencana membeli gitar untuk latihan hari senin nanti. Gitar milik Kak Chan memang masih ia pinjam sampai sekarang, namun rasanya tak enak hati jika harus berlama-lama meminjam gitar itu. Ya walaupun sebenarnya Chandika juga tidak masalah.

       Semalam Juan sudah mengajak ketiga temannya untuk ikut. Tapi sayangnya hanya Rumi yang bisa datang, sedangkan Sonia dan Haidar beralasan pantang keluar rumah saat weekend. Setelah berdiskusi, mereka khirnya sepakat bertemu di depan aula kampus, Namun sudah 30 menit ia menunggu, Rumi Natalia masih juga belum muncul. Yang membuatnya tambah kesal adalah WA temannya itu juga tidak aktif sama sekali.

       "Juanda?" sebuah suara membuat Juan menoleh.

       Di sana Mark berdiri dengan setelan kaos polos, serta jaket denim yang melekat pada tubuhnya. Pria itu menyipit untuk memastikan lagi orang yang ia lihat, sampai ketika pandangannya jelas, ia menyuguhkan senyuman, yang membuat dirinya terlihat manis dan tampan secara bersamaan.

       "Loh Kak Mark, ada kelas?" tanya Juan bingung. Ia tidak membayangkan akan bertemu dengan sang senior di sini.

       Mark menggeleng,  "Ngga ada, cuma mau latihan band aja sama anak-anak." pria itu memilih duduk di samping Juan, kemudian ia melanjutkan, "Kamu ngapain di sini?"

       "Aku nungguin temen kak. Kita janjian mau beli gitar, tapi kayaknya dia ga bisa dateng deh. Aku hubungin dari tadi nggak dibales."

       "Mau aku temenin beli gitar?" tawar Mark tiba-tiba.

       Jujur saja Juan sedikit kaget, sekaligus senang mendengar pertanyaan dari katingnya itu. BUkankah dengan begini, tanpa perlu usaha lebih banyak lagi, Mark malah menawarkan diri. Sehingga kemungkinan besar, ini bisa jadi salah satu cara untuk pdkt.

       "Ga ngerepotin kak? kan kak Mark mau latihan." Walaupun sebenarnya sudah sangat senang, tetapi Juan mencoba sedikit berbasa-basi.

       "Latihan masih 2 jam lagi, sekalian aku beli senar gitar. Kebetulan lagi butuh."

       Ini entah Juan yang kepedean, atau memang Mark terlihat juga mencoba mendekatinya, perlakuan pria itu agak berbeda. Apakah memang ada orang sebaik Mark dengan niatan begitu tulus? atau ini hanya salah satu strategi perekrutan anggota club musik, seperti kebanyakan UKM lainnya?

***

       Kini keduanya telah sampai di toko gitar langganan The Dream, yang berada di salah satu Mall kota kembang. Pelayan yang sudah kenal Mark menyapa dengan ramah.

       "Lama ga keliatan kak." ujar wanita itu dengan senyum lebar

       "Iyanih lagi banyak kegiatan kampus teh." Mark menoleh ke arah Juan, "Oiya ini temen saya mau cari gitar, ada barang bagus ga?" lanjutnya.

       "Kebetulan si bos ada stok baru seminggu yang lalu. Kualitas oke, bisa dicoba." wanita itu mengarahkan keduanya pada ujung ruangan, tempat gitar baru tadi dipajang dengan apik bersama gitar lainnya.

       Melihat jajaran gitar yang cuku banyak, membuat Juan semakin pusing. Ia tak begitu paham soal gitar, dirinya hanya bisa melihat dari visual saja, tanpa tahu kualitas suara dan lainnya. Matanya melirik ke arah Mark, meminta bantuan, "Kak bantu cobain ya?"

How to Moveon ㅣNOMIN [End]Where stories live. Discover now