Drama di Ruang musik

17.4K 2.4K 113
                                    





♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡







Sore itu seperti biasa gazebo dekat ruang musik sudah di penuhi beberapa orang yang mengikuti les gitar. Kali ini para peserta sudah dalam tahap mencoba lagu yang ingin dimainkan, rencananya nanti saat diakhir kegiatan latihan akan ada penampilan dari para peserta pelatihan.

Juanda memfokuskan diri memainkan beberapa kunci dari lagu favorite nya Best Part sembari menungu kedua pelatih mereka untuk datang.

"Loh Kak Mark sendirian?" tanya Haidar tiba-tiba

Pria disampingnya otomatis mengalihkan pandangan pada Mark yang baru saja datang, Juan mencoba tidak terlalu peduli tentang keberadaan Jeno tetapi tetap saja ia sedikit merasa penasaran.

"Hai guys" sapa Mark ramah dengan aksen Kanadanya "Latihan hari ini cuma sama gue, Jeno kebetulan lagi ada minggu praktikum jadi sibuk" jelasnya.

Akhirnya terjawab juga rasa penasaran Juanda, sesuai dugaan anak FK memang dari kalangan sibuk.

"Sekarang gue mau mandu kalian mainin satu lagu yang gampang, ikutin gue ya" ucap Mark kemudian mengambil gitarnya dan memposisikan diri untuk mulai.

Latihan gitar sore itu berlangsung seperti biasanya, namun karna hanya Mark saja yang menjadi pembimbing maka dari itu kelas diakhiri lebih awal, sepertinya pria Kanada itu cukup kewalahan.

"Kalian berdua, Juan sama Haidar jangan balik dulu" Mark memanggil keduanya yang hendak pergi.

"Ada apa Kak?" tanya Haidar penasaran.

"Tadi kak Rosa minta bantuan kalian buat nata berkas di ruang musik, itu juga kalo kalian ga keberatan sih" Mark menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sebenarnya ia merasa tak enak hati kalau harus minta bantuan.

Baik Haidar maupun Juan saling bertatapan seolah berdiskusi lewat gerak tubuh yang hanya mereka berdua yang paham.

"Boleh kak, kebetulan kita gada kegiatan" jawab Juan.

Mark tersenyum lebar merasa lega setelah mendengar jawaban Juan, ketiganya melangkah kearah ruang musik yang tak jauh dari sana. Ternyata rosa sedang menyusun proposal pengajuan untuk The Dream dan ada beberapa berkas yang malah tercampur dengan yang lain membuat dia kewalahan, kebetulan anggota musik yang lain juga sedang disibukan dengan latihan orkestra yang akan datang.

"Belum selesai yang?" tanya Chandika sembari mengusak rambut Rosa dan langsung ditepis oleh wanita itu.

"Jangan gangguin aku, udah sana latihan" ucapnya membuat Chandika otomatis mengangkat tangan.

"Kalian berdua maaf ya malah direpotin" kini pria jangkung itu lebih memilih mengobrol dengan Haidar dan Juan yang sedang menata berkas.

"Gapapa kok kak lagian kasian Kak Rosa kalo harus kerja sendirian" Haidar mengangkat tangan tanda oke.

Chandika duduk di hadapan keduanya kemudian ikut memilah berkas "Biasanya Jeno yang bantuin Rosa tapi kayaknya dia lagi sibuk banget, semoga aja dia ga sakit lagi deh" ia mengingat kembali masa semester satu saat Jeno gila belajar dan malah sakit.

"Jeno sakit?" tanya Juan dengan lirih

"Iya dulu pas semester satu, dia kalo udah gila belajar pasti lupa segalanya. Kalo ga kita paksa makan kayaknya dia ga akan makan deh. Terakhir kali itu anak pingsan dan harus diinfus seharian"

Juanda jadi teringat masa SMA ketika mereka mempersiapkan ujian Jeno memang sangat fokus belajar sampai lupa menjaga kesehatan. Entah mengapa Juan malah jadi khawatir pada pria itu, apakah sekarang Jeno baik-baik saja?

How to Moveon ㅣNOMIN [End]Where stories live. Discover now