Penjelasan

15.9K 2.1K 61
                                    




♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡





Haidar membuka sedikit pintu kamarnya kemudian memunculkan kepala untuk mengamati keadaan sekitar, setelah dirasa sepi pria itu keluar dan buru-buru memakai sepatunya, mengunci pintu dan pergi.

Sudah beberapa hari ini ia memilih berangkat lebih awal guna menghindari Juan, Haidar masih belum bisa jika harus berduaan saja dengan temannya itu, sebenarnya ia tahu Juan sama sekali tidak bersalah namun keadaan masih rumit.

"Aman" gumamnya setelah menutup pintu gerbang. Baru beberapa ia berjalan tiba-tiba Haidar terlonjak kaget melihat Juan sudah rapih berdiri dibawah pohon mangga dekat belokan sembari berkacak pinggang.

"Mau lari kemana lagi lo?" Juan melangkah mendekat "Gue sampe rela berdiri disini setengah jam cuma buat nyegat lo"

"Lagian ngapain sih pake nyegat gue" keluh Haidar kemudian berjalan mendahuli Juan.

"Lo tuh marah ya sama gue? kok lo ngehindar sih?" Juan menghentak-hentakan kakinya sembari menyusul langkah Haidar yang berjalan terlebih dahulu.

"Gue ga marah jangan ngadi-ngadi deh" Haidar mempercepat langkahnya setiap kali Juan mendekat

"Kalo ga marah kok lo ngehindarin gue, lo ga mau ngajak gue ngobrol malah sibuk sama orang lain terus ga mau berangkat bareng gue" Juan cemberut kemudian menghentikan langkahnya "Lo pasti udah ga sayang lagi sama gue" teriaknya dibuat-buat sedih.

Haidar menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap Juan yang memicing kearahnya dengan wajah cemberut, Juan merajuk.

"Jangan ngomong aneh-aneh masih pagi, buruan cepet sini nanti telat" Haidar mengulurkan tangannya meminta Juan mendekat kearahnya.

Juan tersenyum kemudian menghampiri Haidar dan langsung memeluk lengan temannya itu "Telat apaan kelas masih satu jam lagi, ini gara-gara lo ngide berangkat subuh" gerutunya.

"Abisnya enak buat jalan masih adem jadi hemat uang ga perlu naik ojek" ucap Haidar membuat alasan.

"Kan bisa berangkat bareng gue sama Kak Mark"

Kali ini Juan benar-benar salah memilih topik, nama itu sedang sensitif sekali dalam pendengaran Haidar, ini masih pagi dan Juan malah membahasnya.

"Gue jadi nyamuk gitu? ogah" ketusnya.

Juan menepuk lengan Haidar pelan "Mana ada nyamuk segede lo ya, enak aja temen gue di sama-samain sama nyamuk"

"Haiku kalo lo marah gue minta maaf ya, jangan diemin gue please. . gue janji ga akan bikin lo kesel lagi" ucap Juan tulus.

"Iya iya"

"Mulai sekarang gue jalan bareng lo aja deh" Juan mengacungkan jari kelingkingnya membuat janji seperti saat mereka masih SMP.

Keduanya berjalan bersama di tepian jalan sembari sesekali membahas hal yang tidak berguna, tak bisa dipungkiri Haidar merindukan Juan, ia tidak bisa jika harus menghindar dari temannya yang satu itu.




♡♡♡♡





Mata kuliah terakhir benar-benar membuat seisi kelas pusing pasalnya dihadapkan dengan kuis mendadak yang diadakan oleh sang dosen pengampu. Rata-rata mereka yang tidak belajar harus pasrah sembari mengingat materi yang telah disampaikan.

"Tamat riwayat gue" Keluh Rumi sembari menyeruput es teh nya.

"Lo ga sendirian" Haidar menepuk-nepuk bahu Rumi.

How to Moveon ㅣNOMIN [End]Where stories live. Discover now