How to Moveon ㅣNOMIN [End]

Tentang Kita (Mark&Rama)

♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡
Special Mark and Rama

flashback

Beberapa mahasiswa baru melewati lapangan dengan sedikit berlari termasuk seorang pria yang kini membawa gitar di punggungnya, dari arah depan para kating sudah berteriak karena sebentar lagi acara akan dimulai.

"Buruan-buruan ayo jangan lelet 5 menit lagi acara mulai"

Teriakan semacam itu sudah sangat wajar disetiap tahun ajaran baru dalam acara ospek mahasiswa. Mereka dikumpulkan di tengah lapangan berbaris rapih seperti biasa.

"SEKARANG KOMDIS BAKAL PERIKSA KELENGKAPAN BARANG BAWAAN" teriak salah satu wanita dari arah depan menggunakan pengeras suara, tak lama tim yang disebut Komdis (Komisi Disiplin) mulai menyebar guna mengecek setiap gugus.

"Anjir mana nih kertas gue"

Mark menengok kearah samping setelah mendengar suara tadi.

"Kamu butuh kertas?" bisik Mark pelan, pria itu mengangguk dengan wajah sedih.

"Warna apa? aku bawa banyak"

"Serius? aku minta warna biru sama merah boleh?"

"Sure"

Ia memberikan kertas hvs yang dibutuhkan pria disampingnya kemudian kembali berdiri tegap ketika komdis memeriksa kelengkapannya. Hari ini para maba akan membentuk logo kampus dengan barisan dan direkam menggunakan drone dari atas.

Untuk seorang Mark yang merupakan pendatang hal seperti ini benar-benar tak terbayangkan. Ia baru pertama kali mengalamai masa ospek pasalnya ia sedari kecil tinggal di kanada.

"Hey"

Oh pria itu lagi batin Mark, kali ini mereka sedang istirahat makan siang setelah kegiatan.

"Hey" Mark tersenyum pada pria itu

"Nih minum"

"Thanks"

"Lo kok sendirian sih? ga gabung yang lain?"

"Ngga apa sih"

Jujur saja sebenarnya Mark lebih suka sendiri karna sangat canggung, ditambah lagi ia belum terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun sedari kecil ia sudah diajari oleh sang ibu tapi tetap saja ini adalah lingkungan baru.

"Oiya kita belum kenalan" Pria itu mengusap tangannya pada celana sebelum mengulurkanya pada Mark

"Namaku Mark Anselio dari Kanada"

"Gue Rama Baskara dari Indonesia"

Keduanya saling tertawa menertawakan kecanggungan perkenalan mereka. Selanjutnya mereka mulai mengobrol untungnya Rama tipe orang yang friendly, baru beberapa menit mereka berkenalan keduanya sudah mengobrol banyak soal sistem ospek di Indonesia.