Luka lama

15.3K 1.9K 54
                                    






♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡








Haidar menunduk melihat tali sepatunya yang terlepas kemudian berhenti sebentar untuk mengikatnya kembali.

"Haidar"

"Kak Mark?"

Keduanya kini berada dalam mobil Mark, sebenarnya hari ini Haidar berencana jalan kaki ke kampusnya tapi tadi baru saja keluar area komplek ternyata ada Mark yang menjemput.

"Udah makan?" tanya Mark, matanya masih terfokus ke jalan

"Udah kok, kamu ngapain kesini?"

"Jemput kamu lah, tadi aku liat temen-temen kamu di kantin tapi kamu ga ada".

Ia mengangguk pelan kemudian membuka poneselnya yang dipenuhi banyak notif dari ketiga temannya.

"Oiya mama nanyain kamu, katanya kapan main lagi" Mark

"Akhir-akhir ini aku sibuk nugas, mungkin weekend aku nyoba luangin waktu. Sorry"

"Don't be sorry pudu, Mama cuma kangen aja kalo kamu sibuk gapapa kok lain kali aja ketemunya"

Mungkin kalian sedikit bingung bagaiamana bisa Haidar kenal dengan ibunda dari Mark. Waktu itu Mark pernah mengajak Haidar main ke rumahnya untuk belajar gitar dan saat itu barulah mereka tahu kalau Ibunda Mark dan Haidar merupakan sahabat dekat semasa kuliah di Kanada.

"Loh itu Juan, mau kemana ya?" Haidar melihat kearah seseorang yang baru saja masuk mobil kemudian mobil itu melaju kearah pintu keluar.

"Sama Jeno kali"

"Itu bukan mobil Jeno aku hafal kak"

"Coba kamu chat aja"

Keduanya berpisah di lorong, Mark menuju fakultas hukum sedangkan Haidar langsung mempercepat langkahnya menuju kantin FEB.

"Juan kemana?"

"Anjir lo salam dulu kek dateng-dateng langsung ngegas" sindir Rumi

"Ya maap" Haidar mendudukan tubuhnya di salah datu kursi

"Tadi Juan di telfon suruh ke parkiran" jelas Sonia

"Bokapnya yang nelfon"

"ANJING" umpat Haidar cukup keras membuat beberapa orang di kantin menengok kearah mereka.

"Sorry sorry" Sonia melihat sekeliling sembari memint maaf

"Kenapa lo biarin sih?"

"Ya emang kenapa? orang mau ketemu bokapnya"

"Ah sial" Haidar bangkit dari duduknya sembari mengetikan jari pada layar ponsel mencoba menghubungi seseorang.

"Angkat dong" runtuknya karna tak kunjung mendapatkan jawaban.

Tanpa pikir panjang pria itu menarik tasnya kemudian berlari kearah kanan menjauh dari kantin membuat kedua sahabatnya kebingungan.

Ia menyusuri lorong Fakultas Kedokteran sembari terus menempelkan ponsel pada telinganya, matanya melirik setiap orang mencari sosok yang saat ini sangat dibutuhkan.

"Loh Haidar?" sapa seorang wanita dari arah belakang

"Ayuna, Jeno mana?"

"Dia tadi ke ruang praktikum bareng Kak Sebdi sama Kak Jeff" jelasnya.

"Ruang praktikum sebelah mana?"

Setelah ditunjukan oleh wanita itu akhirnya Haidar mencapai sebuah ruangan dengan pintu kaca transparan, ia sedikit mengintip kemudian mendapati tiga pilar FK nampaknya sedang mendiskusikan sesuatu.

How to Moveon ㅣNOMIN [End]Where stories live. Discover now