Jeno dan Ayuna

16.2K 2K 98
                                    






♡ 𝐻𝑜𝓌 𝓉𝑜 𝑀𝑜𝓋𝑒𝑜𝓃 ♡










'Yang sebenarnya terjadi setelah part Lunch Box'

Sebenarnya malam itu setelah mengantarkan Juanda pulang Jeno mampir dulu ke sebuah minimarket untuk membeli beberapa minuman dan makanan ringan. Ponselnya bergetar menampilkan nama Ayuna, tepat setelah Jeno mengangkatnya terdengar suara Ayuna yang menangis dan memintanya untuk datang, karena khawatir terjadi sesuatu akhirnya Jeno datang ke tempat yang disebutkan oleh Ayuna.

Kebetulan lokasinya masih disekitaran kampus jadi tak membutuhkan waktu lama untuk mencapai tempat itu, Jeno menghentikan mobilnya di pinggir jalan setelah melihat Ayuna berjongkok di trotoar.

"Lo gapapa?" tanya Jeno khawatir.

"Jen. . ." Ayuna menitikan air matanya begitu melihat Jeno "Dia. . dia. ." Ayuna tergagap karena isak tangisnya.

"Kita masuk mobil dulu ya" Jeno membukakan pintu untuk wanita itu kemudian masuk ke kursi kemudi dan melajukan mobilnya.

Keduanya duduk di depan minimarket yang cukup sepi kemudian Jeno memberikan air pada Ayuna agar wanita itu sedikit lebih tenang.

"Lo kenapa?" tanya Jeno lagi.

"Kak Hibran" ucapnya lirih kemudian menunduk "Dia selama ini cuma mainin gue. ."

Ayuna kembali menangis mengingat kejadian yang beberapa saat lalu membuatnya malu sekaligus patah hati.

"Mainin gimana?" tanya Jeno bingung

"Lo tau kan sirkelnya Kak Hibran? jadi mereka taruhan siapa yang bisa bikin gue baper terus tadi dia ngajak gue ke cafe buat rayain ulangtahunya dan disana mereka bongkar semuanya, mereka ngasih imbalan ke Kak Hibran dan gue. ." Ayuna tak kuasa lagi menjelaskan semuanya.

"Udah jangan nangis" Jeno menepuk bepuk bahu Ayuna pelan.

Sejujurnya ia merasa sangat kaget ketika temannya itu dekat dengan pria bernama Hibran, entah mengapa Jeno merasa aura Hibran benar-benar buruk tapi karena Ayuna sudah kepalang suka dengan pria itu jadi Jeno tidak bisa berbuat apa-apa.

"Jeno lo harus bantuin gue" Ayuna memegang tangan Jeno dan memohon.

"Gue harus bikin dia nyesel, Jeno please bantuin gue" bujuknya lagi.

"Bantuin apa?" tanya Jeno bingung.

"Janji dulu lo harus mau bantuin gue"

"Iya tapi bantuin apa?"

"Jeno janji dulu. ." pinta Yuna lagi.

Jeno menghembuskan nafasnya kemudian menjawab "Iya gue janji".

"Lo harus jadi pacar gue" ucap Ayuna tiba-tiba.

Jeno merasa kaget mendengar permintaan temannya itu.

"Gue ga bisa, lo gila?"

Ayuna kembali memasang wajah sedihnya "Gue tau ini bakal kelewatan tapi please bantuin gue, Jeno lo satu-satunya harapan gue. Jen lo tau kan Hibran dari awal itu iri sama lo. . kalo gue pura-pura jadi pacar lo Hibran pasti bakal nyesel" jelasnya panjang lebar.

"Gue ga bisa Yuna, lo tau sendiri gimana gue sama Juan"

Benar salah satu alasan terbesar Jeno menolak adalah karna Juan, ia tidak mau jika pria itu harus merasa sedih apalagi hubunganya dengan Juan sudah sangat rumit sekarang.

"Lo udah janji Jeno. Lagian kita cuma pura-pura, setelah beberapa hari kita jelasin ke Juan. . gue yakin dia bakal ngerti"

Ayuna kembali memohon dengan raut wajah sedih, Jeno sebenarnya juga tak tega pada wanita itu apalagi ia tahu akta bahwa Ayuna sangat menyukai Hibran pasti wanita itu benar-benar sakit hati.

How to Moveon ㅣNOMIN [End]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin