23. Pertemuan Tak Terduga

Começar do início
                                    

Entah kenapa melihat gadis yang selalu percaya diri, dan berani ini ketakutan membuatnya khawatir. Ia benar-benar tidak suka melihat Lea seperti ini! Lebih baik ia melihat Lea dengan ekspresi angkuhnya, dari pada melihat ekspresi gusarnya seperti sekarang.

"Felix lebih cepat lagi?!" perintah Aaron.

"Baik Presdir!"

Kecepatanpun ditambah, tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai di Rumah Sakit yang mereka tuju. Lea dan Javin langsung keluar dari mobil tak lupa mereka mengucapkan terima kasih pada Felix dan Aaron yang sudah membantu mereka sampai di Rumah Sakit.

"Makasih Aaron!"

"Makasih kak!"

Ujar mereka berdua secara bergantian lalu keluar dari mobil, keduanya bahkan berlari begitu terburu-buru sampai meninggalkan kantung belanjaan mereka tadi. Mengetahui hal itu, Aaron langsung keluar dari mobil untuk mengejarnya.

"Lea kantung bel-" teriakan Aaron terhenti begitu melihat keduanya masuk ke Rumah Sakit, mereka sudah terlalu jauh untuk di kejar. Bahkan keduanya tidak ada yang mendengar teriakan Aaron.

"Presdir lebih baik anda menyerahkannya nanti saja!" pinta Felix, yang ikut keluar dari mobil.

Apa boleh buat kalaupun Aaron memaksakan diri untuk masuk, dia juga akan bingung karena tidak tahu ingin menemui siapa. Lea sama sekali tidak memberitahukan siapa yang sakit, dan akhirnya dia kembali masuk ke dalam mobil.

***

"Kak Sarah! Gimana keadaan Jane?" tanya Lea begitu khawatir. Terlebih begitu melihat bagaimana keadaan Sarah yang berantakan, bahkan di pelipis dan sudur bibir Sarah terlihat robek.

"Dia sedang di periksa di dalam!" jawab Sarah sedikit meringis karena luka di sudut bibirnya. Lea langsung duduk di sebelah sarah demi melihat seberapa parah lukanya, sementara Javin masih berdiri menatap rekannya itu dengan kasihan.

"Sebenarnya ada apa? Kenapa kak Jane bisa masuk rumah sakit dan kenapa kak Sarah bisa babak belur kayak gini?" kini giliran Javin bertanya dengan khawatir.

"Kita diserang, saat itu gue, Jane dan Alex dalam perjalanan ke rumah sakit buat cek kandungan. Tapi segerombolan pria tiba-tiba ngehadang dan mukulin mobil kita dari luar," papar Sarah.

Tanpa sadar tangan Lea menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut. Bagaimana itu bisa terjadi? Terlebih di siang bolong seperti ini. Secara otomatis di fikirannya muncul nama Lingga, siapa lagi yang bisa melakukan hal gila seperti ini? Dia benar-benar sudah keterlaluan.

"Mobilnya Alex sampai hancur! Kaca mobil berserakan dimana-mana. Gue dan Alex juga sempat ngelawan mereka, tapi mereka langsung kabur dan karena Jane pingsan kita gak sempat ngejar mereka." Sambungnya lagi sambil mengingat kejadian yang begitu cepat itu.

Lea memekik pelan, "Astaga! Terus gimana keadaan kalian, apa udah di obati?"

"Gue sama Alex sih gak apa-apa, cuma luka kecil, itupun udah di obati. Tapi karena Jane sempet pingsan jadi sekarang lagi diperiksa, Alex juga di dalam buat nemani Jane," jelas Sarah sambil menatap pintu putih di depannya.

"Kalian keluar cuma bertiga aja? Gak bawa bodyguard sama sekali?" tanya Javin lagi.

Sebelum Sarah menjawab pintu putih di depannya pun terbuka, menunjukkan seorang wanita tengah duduk di kursi roda dengan Alex yang mendorongnya di belakang. Seorang susterpun membantu mereka untuk keluar dari ruang periksa.

SCANDAL PROTECTIONOnde histórias criam vida. Descubra agora