4. Menarik (01)

318 36 0
                                    

🎵 Backsound 🎵

Afgan ft Jackson Wang - M.I.A

~~~

Selamat membaca, dan jangan lupa vote!

❄________________________❄
💙__________________💙
❄____________❄
😻

.

Malam ini ada yang berbeda dari malam-malam sebelumnya, terlebih salah satu perusahaan besar di Jakarta tengah mengadakan pesta perayaan Unniversary yang ke 10 tahun. Perusahaan yang sudah diambil alih oleh sang anak, Gilang Baskara 3 tahun yang lalu. Berhasil membuat kemajuan yang pesat di perusahaannya. Itulah kenapa banyak sekali orang-orang dari rekan bisnisnya yang datang disana, dan semuanya berasal dari kalangan atas. Bahkan ada beberapa selebriti yang hadir sebagai tamu undangan atau untuk mengisi acara disana.

Dekorasi disana pun begitu memukau, berkelas dan elegan, sampai tidak ada yang menyangka jika sekarang mereka sedang berada di Aula sebuah kantor. Kantor milik Oz Company ini memang di desain begitu modern, bahkan semua karyawan di sini begitu betah berlama-lama di kantor. Tak terkecuali Lea.

Gadis itu bahkan lebih betah nongkrong di sana dari pada di perusahaan Papanya. Sangking seringnya dia sampai hafal jalan di sini, itulah kenapa ia lebih memilih lewat jalan pintas dari pada mengikuti arahan dari petugas di parkiran tadi. Dia tidak mau datang bersamaan dengan para tamu undangan lain, jika dia datang bersamaan dengan yang lain maka perhatian para tamu di sana tidak akan berpusat pada dirinya. Lea tidak suka itu, untuk apa dia berdandan dan memakai gaun mahal ini jika tidak ada yang melihatnya.

Kini ia sedang menunggu di depan lift, untuk membawanya ke tempat acara. Keadaan di sana sepi hanya ada dia seorang, sambil menunggu dia sesekali mengecek handphone barunya dengan tenang. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat, tapi Lea tidak menghiraukan dia tetap melihat layar handphonenya. Sampai suara langkah kaki itu berhenti tepat di sampingnya.

"Permisi, aula acara Unniversary perusahaan ada dimana ya?"

Suara pria?

"Anda bisa kesana dengan naik lift ini, di lantai 20," jawabnya masih fokus pada layar handphone.

"Oh.. Baik terima kasih nona!"

"Hm.." gumamnya tetap acuh.

Pria itu masih menatap Lea dengan intens, seakan sedang ada sebuah magnet yang memaksanya untuk tetap menatap dan mengagumi kecantikan seorang gadis asing di sampingnya ini. Dia tersenyum tipis, namun Lea tidak menyadarinya.

Suasana kembali hening, sampai membuat Lea bosan. Dia kembali memasukkan handphonenya di dalam tas kecil yang ia jinjing, lalu melirik pria di sampingnya itu. Pria itu buru-buru menatap lift di depannya dengan tenang seakan-akan dia tidak pernah memperhatikan Lea sebelumnya.

Tampan! Itulah yang difikirkan Lea saat melihat pria asing disampingnya.

Kini giliran Lea yang memperhatikan pria itu, dia suka dengan selera pakaiannya. Jas dari dior memang sangat cocok ia kenakan, apa lagi dengan tubuh porposionalnya itu semakin membuatnya terlihat gagah. Pandangannya tertuju pada rahang tegas milik pria itu yang terlihat baru saja di cukur, tanpa sadar Lea tersenyum tipis.

Sampai akhirnya suara lift membuyarkan pengamatannya pada pria itu, segera Lea memasuki lift itu tapi sang pria masih terdiam di luar lift.

"Anda tidak masuk?" tanya gadis itu sambil bersandar di dinding lift. Mungkin bagi Lea ia hanya bersandar tapi bagi Aaron itu seperti pose menggoda untuk mengajaknya memasuki lift bersama dengannya.

SCANDAL PROTECTIONWhere stories live. Discover now