16. Pria Baik

175 19 0
                                    

Selamat membaca, dan jangan lupa vote!

❄________________________❄
💙__________________💙
❄____________❄
😻

.

Lea melemparkan tubuhnya begitu saja pada tempat tidurnya yang empuk. Dia masih menggunakan baju kerjanya tadi pagi, make up nya pun masih tertempel pada wajah cantiknya ini. Sebenernya ia adalah seseorang yang rajin untuk cuci muka atau melakukan perawatan wajah tiap malam. Tapi untuk malam ini rasanya dia tidak sanggup untuk melakukan itu.

Fikirannya saling berunding untuk bangun atau melanjutkan rebahannya ini sampai tertidur. Sebelum ia mendapat keputusan, tiba-tiba handphonenya bergetar. Membuatnya mau tidak mau untuk membangunkan diri, demi meraih tas yang ia taruh di sofa kamarnya.

"Ya Alex?" jawabnya begitu menempelkan benda pipih itu ke telinga.

"Hai Lea apa gue ganggu?"

"Enggak, kenapa?"

"Gini, besok rencananya gue mau ngunjungi Jane dia bilang gue harus ijin dulu sama lo. Boleh ya gue kesana?!" jelas Alex dari sebrang.

Lea kembali menuju kasurnya untuk duduk, dibanding sofa yang ada di sampingnya.

"Boleh aja sih, tapi lo juga harus hati-hati jangan sampai ada yang ngikutin lo. Tadi Lingga bilang kalo dia ingin nyelidiki lo untuk cari tahu keberadaan Jane," jelas Lea memperingati. Meski ketiga pria suruhan Lingga sudah di urus oleh Alex, tetap saja ia harus waspada.

"Apa? Setelah berusaha ingin celakai Jane lewat orang-orang gue, dia masih mau nyelidiki gue? Sialan! Udah gila apa itu orang?!" ujar Alex terdengar kesal, Lea bisa tahu meski hanya mendengarnya melalui telepon.

"Iya dia emang segila itu, makanya gue minta lo buat hati-hati! Gue gak mau pas dia nyelidiki atau ngikuti lo, dia jadi tahu keberadaan Jane sekarang. Meski tadi gue ngalihin Lingga biar gak nyelidiki lo, tapi tetep aja lo harus hati-hati."

"Lo tenang aja gue akan lebih hati-hati lagi. Gue juga berniat untuk naruh beberapa Bodyguard buat jaga Jane selama di sana," balas Alex dengan serius.

"Kayaknya itu gak perlu deh lex, bukannya itu malah makin narik perhatian orang ya?" tanya Lea sambil mengerutkan keningnya.

"Please Lea, gue cuma pengen Jane lebih aman aja. Dan lo gak perlu khawatir, semua bodyguard akan pake baju sehari-hari. Jadi gak akan ada yang ngira kalo mereka bodyguard!" jelas Alex sembari memohon.

Sepertinya pria ini begitu menyayangi Jane, sampai rela membayar bodyguard demi menjaganya. Lea bisa menebak ini bukan jenis perhatian dari fans semata. Tapi ini seperti bentuk perhatian dari pria untuk wanita yang di cintainya.

"Yaudah kalau lo maksa, tapi gue perlu semua biodata bodyguard yang lo tugasin di sana. Gue gak mau kejadian kemarin sampai terulang," jawab Lea dengan tegas.

"Itu gak masalah, gue juga akan menyeleksi bodyguard yang akan gue tugasin di sana. Seperti yang lo bilang, gue juga gak mau kejadian kemarin terulang." Jawab Alex tak kalah tegas, demi membuktikan jika ia juga tidak main-main untuk keselamatan Jane.

"Satu lagi, gue mau mereka juga gak ganggu privasi Jane selama di sana," timpal Lea menambahi.

Dan langsung dibalas mantap oleh Alex, "oke, gue akan pastiin itu semua!"

"Ya udah kalau gitu gue tutup dulu, bye"

"Bye, thanks Lea. Thanks karena udah jaga Jane selama ini!"

Lea hanya membalasnya dengan deheman singkat, lalu panggilan pun terputus. Entah kenapa dia kembali mengingat percakapannya dengan Lingga tadi pagi. Tentang Resort baru Alex yang dinamai Jane. Fakta yang diberikan Lingga ini, membuatnya belum bisa percaya seratus persen pada Alex. Dengan cepat Lea mulai mencari nomor Jane dan menghubunginya. Dia harap sahabatnya itu belum tidur.

SCANDAL PROTECTIONWhere stories live. Discover now