Chapter 1 - Madame Eloise is Absolute

23.6K 1.1K 102
                                    

Good evening semuanya! Apa kabar??

Sebelum mulai, diabsen dulu nih! Jam berapa kalian baca cerita ini?

Happy reading semuanya!

Jangan lupa tinggalin vote dan komen!

Enjoy the first chapter 💖

***

Chapter 1 

[ Madame Eloise is Absolute ]

***

Eloise Apparel Boutique, Prancis

Sebuah senyum merekah di parasnya. Cantik, nan memesona. Diselimuti Lipstik merah pekat, disempurnakan paras bak malaikat, seksi bagai dosa. Televisi menyala terang, menunjukkan chanel drama kesukaan wanita, dan yang menikmatinya adalah Madame Carlie Eloise.

Penguasa butik yang kini sedang disinggahinya.

Gerak-geriknya bagai ratu, perintahnya adalah hukum. Di dalam toko fashionnya sendiri, jelas dialah penguasa. Darah biru yang mengalir di namanya, aristokrat yang disandang sebagai lacananya. Tak ada yang berani melawan Carlie Eloise Heston, tidak bahkan satu pun pria bernyawa di dunia ini.

Sekuat itulah, pesona Madame Eloise.

"Madame." Panggilan seorang perempuan manis, mengalihkan pandangan Carlie dari layar TV. Itu adalah Emma, asistennya. Dengan sigap ia membungkuk, menawarkan hormat, sebelum bernyali mengucapkan keperluannya.

"Mohon maaf sedalam-dalamnya, Madame, saya terpaksa menyampaikan ini," ucap Emma, penuh keseganan di nada suaranya. "Seseorang tamu berkunjung. Beliau menghendaki pertemuan dengan Anda."

Sebelah alis Carlie terangkat. "Bukankah aku sudah berkata, aku menginginkan ketenangan hingga esok hari?" tanyanya, dengan suara serak khas, seksi tak main-main. "Tolaklah, sebagaimana kau biasanya lakukan."

Namun kerutan takut di wajah Emma, semakin membingungkan Carlie. "M-maaf, beliau begitu keras kepala menghendaki pertemuan, sebagaimana pun telah saya tolak, beliau memaksakan kehendak," ujar Emma, getar segan terdengar dari suaranya.

Kerutan di kening Carlie mendalam. Siapa yang berani memaksakan kehendak kepadaku?

"Sebutkan namanya."

"Tuan Avoni Rodriquez, Madame," balas Emma. Ah... pria Spanyol itu? Yang pernah menginginkan aku untuk menikahi putranya?

"Apa ada kemungkinan kau masih bisa mengusirnya pergi, Emma?" Carlie bertanya, sembari bertumpu pada sofa yang didudukinya, menyesap wine kesukaannya yang harum bak mawar melati.

"Maaf, Madame. Dia sungguh keras kepala." Emma berkata, dengan bungkuk yang semakin dia dalamkan, akan rasa bersalah.

Itu mengagumkan. Carlie menaikkan dagunya, tersirat ketertarikan sepintas menyinari bola matanya. Emma keras kepala. Setidaknya, hampir semua orang yang ditemuinya, tidak bisa menandinginya. Dan kali ini, Avoni Rodriquez berani melawannya.

Sudah bertahun-tahun kurasa, semenjak seseorang bernyali untuk mendesakku. Sudah bertahun-tahun, semenjak keputusan absolutnya ditentang oleh keras kepala seseorang. Tidak ada yang bernyali sebesar itu untuk mengacungkan pertentangan akan kehendak Carlie Eloise. Tidak bahkan Avoni Rodriquez yang Carlie ketahui. Dan itu berarti...

Madame MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang