Tawaran Si Ketua OSIS

Start from the beginning
                                    

"Wait!" Rexi merogoh tas ranselnya, lalu mengeluarkan handphone-nya dan meletakkan handphone-nya di telinga kirinya.

Ice dan Al yang melihat kelakuan Rexi menjadi bingung

"Halo, Yang ..."

"Iya ... Jemput aku."

"Iya ... Kutunggu, yah."

"I live you too."

Degh

Empat kata yang terakhir diucapkan Rexi berhasil membuat Ice dan Al kaget bukan main.

"Rex ... L ... Lo punya pacar?" tanya Ice kepada Rexi dengan nada tak percaya, tetapi penasaran.

Rexi hanya mengangkat kedua pundaknya secara bersamaan sebagai jawaban.

"Abang-abang gue. Rexi berangkat ke sekolah dulu," kata Rexi.

Tak ada jawaban yang dikeluarkan oleh Ice dan Al.

Rexi kemudian berjalan dan mendekati Al. Ia tersenyum manis tepat di depan wajah Al.

"Ingat, Bang. Jagain Renata, pacar abang. Ingat, jangan sampai lecet. Dia sahabat aku," kata Rexi.

"Have fun dengan pacarnya saat berangkat sekolah nanti, Bang!" lanjut Rexi, lalu tersenyum lembut kepada Al dan berjalan keluar dari ruang makan itu.

Al bergeming saat mendengarkan seluruh apa yang dikatakan oleh Rexi.

"Lo yakin dengan pendirian lo, setelah lo dengerin semuanya?" tanya Ice.

"Apalagi, sama empat kata terakhir yang diucapin si Rexi, yang gue yakin kalau itu benar-benar nyesek di hati lo," kata Ice lagi kepada Al.

Al masih bergeming.

"Gue, sih, fine fine aja. Tolong lah, lo kurangin dikit. Jangan terlalu tinggi, sampai lo harus mengesampingkan perasaan lo," kata Ice lagi kepada Al, lalu berdiri dan menepuk pundak Al.

"Gue berangkat. Have fun sama PACAR lo," kata Ice sambil menekan kata "PACAR" lalu pergi meninggalkan Al sendiri.

"I love you too?" tanya Al di dalam hatinya.

"Siapa?" tanya Al pelan pada dirinya sendiri.

***

Al melihat Rexi yang terduduk sendiri di halte. Mungkin, dia menunggu jemputannya.

Baru saja Al ingin menghampiri Rexi, tetapi seseorang tak kalah cepat dari Al.

"Deian ..." ucap Al pelan, lalu mengeluarkan senyum sinisnya dan menancap gas mobilnya dengan kencang.

***

Renata memasuki kelasnya sambil cemberut.

"Lo kenapa, Ren?" tanya Kiara kepada Renata.

"Gue sebal tahu enggak, sih?!" kata Renata.

"Masa si Al enggak jadi jemput gue?!" tanya Renata emosi.

"Untung aja ada Grab. Coba enggak ada, pasti gue udah telat deh!" jelas Renata lagi dengan kesal.

"Lo enggak berangkat bareng Al?" tanya Rexi kebingungan kepada Renata.

Renata hanya berdeham malas saat menjawab pertanyaan Rexi.

"Al enggak jemput Renata?" tanya Rexi di dalam hatinya.

"Tapi, kata Al tadi, dia mau jemput Renata. Tapi, kok?!" tanyanya lagi dengan heran di dalam hati.

***

- Flashback On -

"Jangan terlalu tinggi, sampai lo harus mengesampingkan perasaan lo," kata Ice kepada Al, lalu berdiri dan menepuk pundak Al.

My BrotherWhere stories live. Discover now