CHAPTER 27 - Tak Sesuai Rencana

2.3K 149 0
                                    

Sebenarnya hari Senin itu Azkaa banyak sekali pekerjaan. Tapi ia telah memilah pekerjaan yang bisa ditundanya untuk dikerjakan besok saja. Ia juga telah meminta sekretarisnya untuk mengatur ulang jadwal beberapa janji meeting dengan kliennya ke lain hari. Semua demi makan malam yang telah ia rencanakan bersama Azalea.

Pukul setengah delapan malam. Azkaa sudah mengabari Azalea bahwa ia telah selesai kerja dan meminta Azalea bersiap-siap untuk menunggunya menjemput. Azkaa ke kamar mandi yang berada di dalam ruangannya sebentar untuk memperhatikan penampilannya. Azkaa mengulum senyum. Entah kenapa jantungnya berdebar. Walaupun hanya sebagai tanda pertemanan, tetap saja ini sebuah kencan.

Sambil bersenandung kecil Azkaa berjalan menuju mobilnya setelah berada di parkiran basement gedung kantornya. Mobil Azkaa baru saja keluar dari area kantor, saat ponselnya bergetar. Beberapa panggilan tak terjawab dari Ilona. Azkaa mengangkatnya ketika kemudian Ilona menelepon lagi.

"Ada apa, Ilona?" tanya Azkaa.

"Azkaa, kita ketemu sekarang, ya." Suara Ilona di seberang sana terdengar seperti sedang menangis.

"Kamu kenapa, Ilona? Aku enggak bisa ketemu kamu sekarang," jawab Azkaa.

"Aku lagi ada masalah. I need you right now. Kamu kenapa enggak bisa?"

"Aku banyak pekerjaan."

"Jangan bohong, Azkaa," sahut Ilona. "Aku telepon kantor kamu barusan, sekretaris kamu bilang kamu sudah pulang."

Azkaa terdiam sejenak. "Iya, tapi aku bawa banyak pekerjaan ke rumah."

"Kan bisa kamu tunda. Aku lagi butuh kamu, Azkaa." Suara Ilona hampir terisak. Ia kemudian menyebut nama bar tempat ia berada.

"Tapi Ilona..."

"Aku tunggu kamu dalam lima belas menit," ucap Ilona. Lalu, sambungan telepon terputus.

Azkaa menghela napas. Dengan sangat terpaksa ia menelepon Azalea, meminta istrinya itu menunggu dengan alasan ada pekerjaan mendadak. Azkaa bermaksud akan tetap makan malam dengan Azalea setelah menemui Ilona sebentar. Sesampainya di bar, Azkaa segera menemui Ilona yang duduk di bar stool.

"Jangan mabuk," tegur Azkaa setelah mengambil duduk di samping Ilona. Ia menatap segelas red wine yang berada di depan wanita itu.

"Aku kira kamu enggak bakalan datang." Ilona mencibir.

"Jangan begitu, Ilona. Kamu kan tahu aku memang sangat sibuk belakangan ini karena sedang ada proyek besar," ujar Azkaa.

"Seharusnya kamu mengerti," lanjut Azkaa lagi.

Ilona tersenyum sinis mendengarnya lalu menatap Azkaa.

"Aku kurang mengerti apa Azkaa? Kita sangat jarang bertemu, bahkan saat weekend. Minggu lalu kamu membatalkan janji karena mama kamu datang ke apartemen. Kemarin kamu bilang kamu ada janji sama teman. Kamu juga sudah enggak pernah mau ke apartemenku lagi sekarang. Aku bukannya setiap hari minta bertemu sama kamu. Sekali ini aku minta bertemu karena aku sedang ada masalah, kamu anggap aku tidak pengertian begitu?!" Ilona mengucapkannya dalam satu tarikan napas, merasa begitu kesal.

Azkaa terdiam sejenak lalu berucap, "Aku minta maaf, Ilona. Bukan begitu maksudku."

Ilona menghela napas kemudian meneguk red wine di gelasnya lagi. Azkaa berusaha mengambil gelas wine itu tapi Ilona menepis tangannya.

"Kamu ada masalah apa?" tanya Azkaa pelan.

Azkaa melirik arlojinya sekilas. Ia tak tahu Ilona memperhatikan itu.

"Katanya kamu lagi ada masalah. Masalah apa?" tanya Azkaa lagi karena Ilona tak menjawab.

Ilona terdiam beberapa lama dan Azkaa menunggunya membuka suara.

Senandung Azalea (Completed)Where stories live. Discover now