(6)

987 91 22
                                    

"Mama?" tanya Fadil  penasaran dengan maksud dari ucapan Sky. Pastinya ucapan itu sedikit menarik perhatiannya.

Sean mengerutkan dahinya tak suka dengan ucapan yang Sky lontarkan. Tangannya mengepal kuat tidak terima dengan pengakuan Sky barusan. Ya, Sky memang tidak mengatakan mereka dinyatakan bersaudara, tapi dengan kata-kata 'mama' yang ia sebutkan sudah bisa orang lain simpulkan kalau mereka bersaudara. Jadi, Sean tidak suka itu karena ia sangat membenci Sky dan sempat dipersalahkan gara-gara Sky. Tidak mungkin Sean akan menerima kalau orang lain tahu bahwa ia dan Sky bersaudara

"Sial! Mau lo apa, sih?" tanya Sean sambil memukul meja dengan kasar.

"Gue mau lo ikut gue, lo harus jelasin kenapa lo enggak datang semalam. Gue udah janji sama mama buat ngajak lo bicara!" jawab Sky dengan menodongkan white cane miliknya ke arah suara Sean berada.

"Woi, An! Maksudnya apaan nih? Lo sama Si Buta saudaraan?" tanya Fadil bingung dengan kondisi, ia juga tersenyum mengejek setelahnya.

"Woi, masalah keluarga urus di rumah aja, jangan di sini. Ribut, tau enggak?!" tegur salah seorang di dalam sana yang merasa risih dengan suara Sean dan Sky.

Sean mendorong mejanya kasar dan berjalan sesuai permintaan. Dia pun menarik Sky keluar kelas. Jelas sekarang kalau Sky sengaja mengungkit hubungan mereka agar Sean malu karena sempat mengganggu saudaranya sendiri. Sean yakin Sky juga sengaja meneriakinya di sana agar semua orang mendengar kalau Sean tidak sedang baik-baik saja dengan mamanya. Tetapi, bagi Sky itu adalah cara agar Sean mau menjelaskan kepadanya tentang kehadiran Sean yang tidak dipenuhinya semalam. Dengan berujar demikian, Sky berpikir Sean bisa menjelaskannya segera karena pastinya Sean tidak ingin teman sekelasnya berpikir buruk tentang Sean. Sky tidak tahu saja kalau Sean itu memang sudah buruk di mata teman sekelasnya.

Di luar kelasnya, Sean berujar penuh penekanan agar suaranya tidak terlalu didengarkan oleh orang lain. "Gue bilang enggak usah ikut campur!"

"Gue ini saudara lo. Jadi, gue punya hak buat ikut campur karena mama lo mama gue juga." jawab Sky tanpa tahu bagaimana ekspresi tidak sukanya Sean dengan ungkapannya itu.

"Saudara? Gue anak tunggal, gue enggak punya saudara apalagi orangnya cacat kayak lo!" sahut Sean tidak berperasaan dengan merendahkan Sky.

Sky mengulum bibirnya menahan amarah, memang benar ia sudah sering mendapatkan ucapan serupa dari orang di luaran sana. Namun, kali ini Sean berujar dengan menolaknya sebagai saudara. Itu jelas sangat menyakitinya. Karena di sini, Sky berusaha menerima Sean sebagai saudaranya, tapi Sean justru melakukan sebaliknya. Bisa disimpulkan bahwa Sky merasa ia benar-benar telah dihina oleh saudara kandungnya sendiri.

"Terserah! Yang jelas, lo harus jelasin sama gue kenapa lo enggak datang semalam. Lo itu udah buat mama nangis, lo itu emang enggak punya perasaan ya? Padahal, tiap mama ketemu sama gue, ceritanya itu tentang lo semua dan itu semua dia ngebaikin lo. Ternyata lo enggak sebaik yang mama ceritain," tutur Sky apa adanya karena ia memang sempat mendengar hal itu dari mulut Atika.

"Oh! Jadi, selama ini lo sering ketemu sama nyokap gue? Pantes, gue diabaiin, ternyata karna lo. Enggak heran sih, kenapa gue benci lo saat pertama kali ketemu, mungkin karena gue ngerasa lo itu udah ngambil kebahagiaan gue kali," Sean tersulut emosinya dengan tuturan Sky.

Sean kecewa pada kenyataan yang menyebutkan Sky sering bertemu dengan Atika. Sementara dirinya diabaikan seabai-abainya. Jelas alasannya sekarang karena Atika lebih menyanyangi anak orang lain daripada Sean sendiri. Sean benci kenyataan yang ada, bahwa hadirnya Atika yang diharapkannya malah berpindah rasa pada anak dari suaminya.

"Mending lo jauhin gue deh, gue muak liat muka lo!" teriak Sean lagi sambil mendorong bahu Sky yang membuatnya harus terjatuh.

Orang-orang yang berada di luar sana tentu akan salah paham dengan apa yang mereka lihat. Mereka yang melihat akan berpikir kalau Sean sengaja mendorong Sky. Tidak berbuat demikian pun, orang lain akan tetap berprasangka buruk terhadap Sean. Karena itulah Sean yang mereka kenal, tanpa tahu seluk-beluk akan kehidupannya yang sebenarnya.

Sea (n) Sky [End✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang