'Anjir, Dia pura-pura lupa. Tujuan gue kesini ya minta uang lah. Sengaja banget dia pasti bikin gue malu' Gerutu Oliv dalam hati.

"Cepetan"

Oliv sedikit menundukkan kepalanya lalu membisikkan sesuatu pada Alan.

Alan yang risih karena Oliv begitu dekatnya membuat otaknya membuahkan ide yang sangat bagus, Sekalian bikin Oliv malu lagi. Ia akan mendapat untung besar jika ini berhasil.

"Lo sengaja kan supaya gue ngemis ke lo depan semua orang?" Bisik Oliv tepat didaun telinga Alan.

Cup

Alan menggeleng dengan tidak santai membuat bibir Oliv menempel tepat permukaan pipi Alan.

Seisi kantin melongo melihat itu, Termasuk anggota-anggota Alan dan Zanna dan Letta yang kelewat histeris.

Jangan tanyakan lagi ekspresi Alan yang tersenyum smirk. Tapi..... ia deg-degan.

Oliv? Matanya melotot tak percaya, Jantungnya berdetak kencang.

Seisi kantin berbisik-bisik secara terang-terangan.

"Ahhhh, Baper makkk" Pekik Marga.

Oliv yang tersadar itu langsung menjauhkan wajahnya dari pipi Alan.

Bugh

Oliv memukul lengan Alan dengan kencang. Mau ditaruh mana mukanya?, Batin Oliv.

"Mana uang gue, Cepetannnn!!?" Teriak Oliv tak sabar, Ia sungguh malu.

"Wahhh, Ada yang berani bentak bos ya" Kata Salah satu anggota Alan.

"Gak usah teriak gitu" Tutur Alan terdengar Datar dan Dingin.

"Bacot, Mana cepet!??"

Alan memberikan uang dua lembar seratus ribuan. Oliv dengan cepat mengambilnya dan berlari menuju toilet.

Orang yang berada di kantin menatap Iri, Baper, Sinis pada Oliv, Membuat ia semakin takut.

Kalau tau kejadiannya seperti ini mungkin lebih baik ia tak makan saja.

Setelah sampai di toilet Oliv membasuh mukanya dan menatap kearah cermin.

"G-gue nyium A-adhi depan semua orang" Kata Oliv meraba bibir yang tadi sempat menempel di pipi Adhi.

Jantungnya berdegup kencang. Ia bersandar ditembok dan memejamkan matanya. Mencoba menormalkan detak jantungnya.

Seperti ada jutaan kupu-kupu yang terbang diperutnya.

Tingg

Violetta
Balik sini lagi  livv!!! HARUS!!?

Oliv kembali memasukkan ponselnya disaku setelah melihat pesan yang Letta kirimkan tanpa mau membalasnya.

Setelah itu Oliv membasuh muka lagi ia berjalan menuju kantin lagi. Sebenernya ia masih malu, Tapi Zanna dan Letta kan menunggunya disana, Tak mungkin bila ia tak datang.

Brakk

Gio mengebrak meja sampai terdengar nyaring.

"Kok bisa HAHAHAA!??

"Gue baper Lan, Tanggung jawab!?" Ucap Radit- Salah satu anggota Alan yang di angguki semuanya.

"Serius anjir gue kaget tadi" Kaget Gio heboh.

"Berisik" Cetus Alan menatap datar kearah teman-temannya.

"Yeee, Ini mah menahan salting dengan menutupinya dengan datar" Goda Marga mencoba menyentuh dagu Alan tapi sebelum itu langsung ditepis kasar oleh sang empunya.

ALAVIA (TERBIT)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ