29. Jurasic Park

21 1 0
                                    

To : Bhalendra Caraka

Tidak perlu dijemput. Kak Noah akan mengantarku

Pesan itu kukirim untuk Bhale agar dia tidak perlu menjemputku untuk pergi ke rumah Kavi. Sudah kupikirkan seribu kali tetap saja dijemput Bhale bukan ide yang bagus. Itu namanya bunuh diri. Entah perdebatan apa lagi yang akan terjadi nanti jika aku hanya berdua saja dengannya. Aku memasukkan laptop dan buku milikku ke dalam tas. Lalu membuka aplikasi ojek online. Mirisnya Kak Noah sibuk dan dia tidak bisa mengantarku. Aku harus datang lebih dulu dan berpura-pura Kak Noah yang mengantarku. Dan untuk pulangnya, aku akan membujuk Kavi, dia pasti bisa diandalkan.

Aku sampai di rumah Kavi lebih dulu sebelum yang lain. Tepat seperti rencanaku, tidak ada yang tau aku naik ojek. Aku menelfon Kavi lalu beberapa saat kemudian dia keluar rumah. Aku lebih suka menelfonnya dari pada harus memencet bel rumah. Kavi membawaku masuk ke ruang garasi. Sampai disana aku mengeluarkan laptop dan buku, tidak menunggu yang lain aku segera melanjutkan tugasku yang kemarin. Sejak hari ini tugas essay mandiriku sudah ada tiga mata kuliah dan satupun belum ada yang selesai. Aku harus punya otak lebih cerdas lagi jika ingin tugasku cepat selesai dan menghemat waktu.

"kau semangat sekali Elee" Kavi tersenyum meledek berdiri di sampingku.

aku memutar bola mata malas menanggapinya. Dia pasti juga tau jika tugas banyak maka wajar jika aku seperti ini.

"lakukan yang terbaik versimu saja Elee jangan mengikuti versi orang lain" aku memandang Kavi serius "berambisi boleh tapi jangan berlebihan" tambahnya lagi.

Benar juga yang dibilang Kavi. Aku selalu iri dengan isi otak Bhale yang cerdas sehingga bisa mengerjakan essay dengan bagus dan cepat. Sedangkan aku untuk mendapat essay yang bagus harus berusaha lama sampai kepalaku pusing. Aku terlalu berambisi untuk menjadi yang terbaik, atau paling tidak sejajar dengan Bhale. Itu sebenarnya kurang baik, tugas yang lain jadi tertunda dan otakku jadi cepat panas karena dipaksa berpikir keras. Aku harus menjadi yang terbaik versi diriku bukan seperti Bhale. Aku menghela napas menyadari kesalahan konsepku.

"masalah apa yang kau bahas ?" Kavi duduk di sampingku melihat pekerjaanku di layar laptop.

"Jurasic Park di pulau komodo"

"itu topik yang menarik. Bagaimana kelanjutan dari proyek itu ?"

"nanti setelah aku menyelesaikannya kau bisa baca"

"lebih baik aku membaca artikelnya sendiri di internet" aku mengerucutkan bibir mendengar respon Kavi yang tidak tertarik membaca essay ku. "aku keluar dulu" pamit Kavi.

Aku melanjutkan membaca jurnal untuk kutambahkan dalam essayku. Tidak lama kemudian Bhale datang. Dia memandangku, tapi dia segera memutus kontak mata denganku dan duduk tepat di depanku. Dia mengeluarkan laptop dan menyalakannya.

"apa essaymu sudah selesai ?" aku berusaha mencairkan suasana yang kurasa sudah sedingin kutub. Tapi dia tidak menjawabku, dia mengabaikanku. Apa dia marah karena aku menolak tawarannya untuk menjemputku.

"Kak Noah yang mengantarku"

Dia menatapku dengan tajam. Aku benci tatapan itu. Dia hanya menatapku sebentar lalu kembali fokus dengan laptopnya. Kemudian Kavi datang membawa nampan berisi makanan. Tunggu itu bukan makanan, nampan itu penuh dengan ice cream strawberry.

"apa kau berniat menyenangkanku ?" mataku berbinar melihat nampan yang dibawa Kavi.

"ini semua Bhale yang bawa" aku yang tadinya ingin mengambilnya langsung berhenti dan tidak jadi mengambil. Kenapa dia membawa sebanyak ini dan semuanya strawberry. Kenapa aku merasa ini untukku. Tapi aku tidak boleh terlalu percaya diri, mungkin dia hanya malas mengambil yang lain.

academic adventuresWhere stories live. Discover now