"Kamu gak mual-mual?"

"Enggak tuh. Kata dokternya juga wajar, karna gak semua ibu hamil mual-mual," balas Ara.

Mereka kembali terdiam, menikmati waktu masing-masing. Arkan yang sudah pergi ke alam mimpinya, dan Ara yang masih sibuk memikirkan kejanggalan dalam kartun upin ipin. Sejak hamil, Ara sangat suka menonton kartun lain selain kotak kuningnya. Sampai-sampai Arkan membelikan dirinya berbagai macam dvd kartun berbahasa Indonesia.

***

Matahari kembali menyinari bumi pagi ini. Ditemani awan yang cerah, angin yang sepoi-sepoi, juga kicauan burung yang bernyanyi seperti paduan suara.

Ara membuka kedua matanya dengan malas. Tubuhnya terasa sangat lelah, padahal ia tidak melakukan sesuatu yang berat. Ya iyalah, kalau sampe ketauan Arkan, bisa diomeli 7 hari 7 malam nonstop.

"Mas Arkan, bangun." Ara menepuk pipi suaminya yang berada di ceruk lehernya.

"Mas, udah pagi, nanti terlambat ke kantor."

"Lima detik lagi, sayang."

"Satu ... dua ... tiga ... empat ... lima, udah."

"Maksudnya 5 menit lagi sayang," ralat Arkan.

Ara berdecak. "Mas Arkan kalau gak bangun aku tendang ya," ancamnya.

Arkan buru-buru bangun dari tidurnya, mengabaikan rasa pusing yang menderainya. Lebih baik ia menahan pusing karna bangun tidur tiba-tiba, daripada merasakan tendangan istrinya yang seperti superAra itu. Terakhir kali Arkan mendapat tendangan Ara, ia harus menenangkan adik kecilnya, yang sialnya tepat menjadi sasaran tendangan Ara waktu itu. Arkan kapok.

"Aku izin gak berangkat sekolah ya?"

Arkan menatap Ara dengan kening mengerut. "Kenapa? Kamu sakit? Perutnya sakit? Atau apanya?" Tanyanya dengan wajah yang berubah menjadi kekhawatiran.

"Enggak, aku cuma males, Mas. Capek banget aku tuh."

"Jangan ajarin anak kita jadi pemalas, sayang. Kamu itu ibunya, kamu sekolah pertama buat anak-anak kita nanti. Kalau bukan buat aku dan keluarga kamu, setidaknya lakukan itu demi anak-anak kita. Kamu mau anak kita jadi kayak Mamanya?"

Nah kan, salahkan Ara yang membuat sisi emak-emak Arkan keluar. Pagi-pagi udah disembur siraman rohani aja. Sedangkan sang pelaku pemancingan sisi lain Arkan, hanya mengedikan bahunya acuh.

"Ya gak papa, orang aku cantik. Aku juga pintar, pemberani, percaya diri, baik hati, dan tidak sombong. Aku juga rajin menabung ... tapi diperut," ujar Ara santai, dengan kekehan kecil diakhir kalimatnya.

"Berangkat ya, cantik?" Bujuk Arkan setelah mencuri ciuman singkat di bibir Ara.

"Satu hari aja, deh. Aku cuma pengen tiduran."

Arkan mengacuhkan Ara, dan berlalu ke kamar mandi dengan handuk di atas pundaknya. Sedangkan Ara, dia meraih ponselnya dan asik berselancar ke media sosial.

Beberapa menit kemudian, Arkan keluar dengan handuk yang melilit pinggangnya. Ia melihat istrinya yang duduk santai di atas ranjang dengan cekikikan.

"Hari ini kamu ada ulangan matematika, kalau kamu gak mau susulan sendirian dan gak bisa menyontek teman-temanmu itu, segera mandi sana!"

Ucapan Arkan membuat istrinya itu melemparkan ponselnya ke samping, dan berlari menuju kamar mandi.

"Sayang, jangan lari!!"

Ara memelankan langkah kakinya, sambil menatap Arkan dengan cengiran lebar. "Gak boleh marah-marah, nanti cepat tua. Eh, emang udah tua kan, ya?"

Setelah mengatakan itu, Ara buru-buru memasuki kamar mandi, dan membanting pintunya dengan cepat. Meninggalkan Arkan yang menatap pintu kamar mandi dengan gelengan kepala.

***

Tbc.

Siapa yang kangen aku angkat ginjal!

Pendek ya? Iya emang pendek. Lagi gak nemu inspirasi soalnya. Besok malam takbiran insyaallah update lagi. Doain ya, semoga bisa.

Jangan bosen menunggu aku update, dan jangan bosen untuk membaca kisahnya Ara-Arkan dan kawan-kawan.

Oh iya, mau ralat dikit. Kemarin ada pembaca yang mention aku soal umur Arkan. Di part awal-awal, umur Arkan itu 26 tahun, kan? Nah, kemarin waktu ulang tahunnya Arkan itu aku nulisnya 28 tahun. Sebelumnya aku minta maaf banget, karna membingungkan kalian semua 😭

Jadi kesimpulannya, ulang tahun Arkan yang kemarin itu ke 27 tahun ya gaes. Aku minta maaf banget atas ketidaknyamanan ini. Di part ulang tahunnya Arkan udah aku revisi.

Jangan lupa vote dan komen!

Mon maap kalo ada typo.

See you next part ❤

Semarang, 11 Mei 2021
Salam Indah ♡

MY FUTURE HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang