19. Sakura's Worries

Start from the beginning
                                    

Kemudian, jarinya kembali menggulirkan layar ponsel, dan berita-berita menarik lainnya pun bermunculan. Dan, setelah beberapa menit membaca semua berita itu, Sakura sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa. Jam di dinding sudah menunjuk ke angka sepuluh, yang artinya malam sudah semakin larut.

Sakura duduk dengan gelisah di tempatnya, dia mulai merasa cemas karena Sasuke belum juga kembali. Sakura takut telah terjadi hal-hal buruk yang menimpa pria itu. Jadi, dia putuskan untuk mengirim pesan pada Sasuke.

━━━━━━━━━━━━━━━

Sakura
sasuke, apa kau akan pulang ke apartemen malam ini?

Sasuke
maaf, sakura, urusanku masih belum selesai. kemungkinan untuk malam ini aku tidak akan pulang

Sakura
oh, baiklah
jaga dirimu baik-baik

Sasuke
hn
suruh saja yamanaka untuk menemanimu malam ini

Sakura
oke

━━━━━━━━━━━━━━

"Hah ...." Sakura menghela napas cukup keras, membuat makhluk yang duduk di sampingnya keheranan.

Ino mengernyitkan dahi, "Kenapa kau?"

Sakura menyenderkan tubuhnya pada sofa. Kepalanya dia tengadahkan ke atas, menatap langit-langit. Pandangannya pun terlihat mengawang-awang, memikirkan sesuatu. "Sasuke sepertinya tidak akan pulang malam ini ...."

Kernyitan yang ada di dahi Ino semakin dalam. Dia menatap aneh sahabat merah mudanya, "Memangnya kenapa? Jangan bilang kau tidak bisa tidur tanpanya? Karena jika memang begitu, aku akan memanggil pendeta kemari saat ini juga."

Sakura melebarkan matanya, dia menggelengkan kepala sekuat yang dirinya bisa. "Bukan seperti itu!"

"Lalu?"

"A-aku hanya ...."

"Hanya apa? Hanya merindukannya, begitu?

"T-tidak!"

"Bohong."

"Tidak, Ino!"

"Tidak salah lagi?"

"Inoooo!"
     
    
     
    
     

***
      
     
     
     
    

          Esok harinya, Sakura bangun pagi-pagi sekali.

Dia berusaha turun sepelan mungkin dari ranjang, tanpa membangunkan Ino yang sedang terlelap di sampingnya. Langkahnya dia ambil agar tidak bersuara sama sekali, karena Ino merupakan orang yang jika tidur, pendengarannya cukup sensitif. Sehingga suara kecil saja, dia bisa terbangun.

Begitu berhasil keluar dari kamar tanpa membangunkan sahabatnya, Sakura langsung membawa kakinya menuju kamar Sasuke. Dia memainkan jarinya, merasa bimbang. Ingin sekali Sakura langsung masuk ke dalam, mengecek keberadaan Sasuke, apakah pria itu sudah kembali atau belum.

ANTI-FAN! [COMPLETED]Where stories live. Discover now