Bagian Empat

13.6K 1.1K 4
                                    

Tidak ada pertemuan yang tidak sengaja, karena jauh sebelum pertemuan itu, Allah sudah mengaturnya.

-Asma Cinta, Fathur-

NrAida

——————————

Koreksi Typo yahh

Sebelum baca bisa dung pencet 🌟 ini

Makasih banyak buat votenya yah ❤️

Happy Reading

Bismillah



"Kamu tidak apa-apa?"

Arumi mendongak, melihat pria yang berdiri didepannya. Di tatap Pria ini, terlihat masih muda, dibelakangnya Arumi melihat seorang gadis yang mungkin usianya sama dengannya.

"Sa-saya baik-baik aja kok." ucapnya pelan seraya menunduk melihat ke arah kakinya.

"Baik-baik aja gimana sih, Rum? Kaki kamu terkilir gitu kata ibu yang tadi! Tangan kamu juga lecet, tahu!" gerutu Lilis. Kesal dengan sahabatnya ini. Lilis jelas tahu kalau Arumi tengah menahan rasa sakit tapi enggan memberitahukan.

Arumi mengigit bibir dalamnya, tidak menyangka ini akan terjadi. "I-iya, tapi kan aku yang salah disini." cicitnya takut.

Pikiran Arumi berkelana membayangkan dia harus mengganti rugi kerusakan mobil yang ditabraknya. Pasti mahal, apalagi Arumi melihat mobil itu sangat mewah. Sekarang apa yang harus Arumi lakukan? Dia pun terluka dan juga tidak bisa menghindari.

"Sebelumnya, saya minta maaf karena kelalaian saya tidak fokus mengemudi ini terjadi. Saya antarkan kalian ke rumah sakit, motornya sudah dibawa orang saya ke bengkel." kata Fathur dengan tenang.

Ria mengangguk, Ria juga merasa bersalah karena telah membuat Fathur tidak fokus mengemudi.

Fathur melihat kedua perempuan di hadapannya. Para warga yang membantu sudah membubarkan diri. Orang suruhan Fathur juga sudah menangani kejadian dan motor Arumi sudah dibawa menggunakan mobil pick-up ke bengkel.

"Ria bantu mereka ke mobil, yah." pinta Fathur pada adiknya.

Ria mengangguk, "Iya, Mas."

Ria tersenyum, ia menganggukkan kepalanya kepada dua perempuan yang tengah menatapnya.

"Ayo, Mbak."

Dengan hati-hati, Ria membantu Arumi berdiri. Lilis pun dengan sebelah tangan yang tidak terluka membantu Arumi berdiri.

Arumi meringis, dengan tertatih dan menahan nyeri Arumi melangkah menuju mobil yang tidak jauh dari tempatnya.

Fathur membukakan pintu mobil, "Hati-hati." ucapnya saat Ria membantu Arumi masuk kedalam mobil.

Setelah kedua perempuan itu masuk ke dalam mobil, Ria dan Fathur pun masuk kedalam mobil.

"Aku udah sering banget tahu ingatin kamu, Rum! Udah gini kamu juga kan yang luka-luka. Kalau Ibu tahu gimana?" ujar Lilis cemas.

Arumi menunduk, memainkan ujung khimarnya. Disaat seperti ini Lilis masih sempat mengomelinya. Arumi meringis malu saat pria yang tengah mengemudi membawa mereka ke rumah sakit ini meliriknya dari kaca depan mobil.

"Aku kan juga nggak tahu Lis bakalan gini." bisik Arumi.

Ria berbalik kebelakang, melihat kedua perempuan yang duduk dibelakangnya. Ria tersenyum saat mereka melihatnya. "Mbak tenang aja, kami nggak akan minta ganti rugi kok. Lagipula disini kami juga salah." kata Ria ramah.

Asma Cinta, Fathur (SELESAI) REPUBLISWhere stories live. Discover now