Menerka-Nerka

Beginne am Anfang
                                    

Setelahnya Yeri duduk di sofa dengan Yuki dan Lucas di sampingnya. Kepala Yeri ditutupi handuk untuk mengeringkan rambutnya. Mark yang dari dapur untuk mengambil air hangat kemudian menghampiri Yeri yang agaknya sudah reda tangisannya.

Mark lalu duduk di sofa lain. "Nih minum dulu," ucapnya seraya memberikan air hangat ke Yeri.

Yeri meminum air hangatnya dan berusaha menguasai dirinya.

"What made you looked like a mess, Yer?" tanya Mark hati-hati.

Yeri menarik napasnya berat setelah meminum air hangatnya. Yuki yang di sampingnya menepuk pelan punggungnya supaya Yeri dapat menguasai dirinya.

"Gue abis ketemu Hendri," ujar Yeri dengan suara serak.

"Serius lu?!" seru Lucas yang disusul dengan Yeri mengangguk.

"Emang kenapa Hendri? Kok lo kayak kaget?" tanya Yuki yang bingung dengan keadaan.

Lucas lalu menjelaskan. "Si Hendri tuh dari awal kelas 12 sampe sekarang ngilang gitu Ki. Dia kagak keep in touch sama kita. Definisi hilang yang beneran hilang soalnya sampe gak masuk sekolah hampir dua minggu."

"Demi apa sih?" seru Yuki tidak percaya. "Terus tadi lo ketemunya gimana?" tanya Yuki ke Yeri.

"Gue ketemu di portal tadi. Dia naik motor,"

Kini Mark yang bertanya. "And then, what happened?"

"Gue ngikutin saran lo, Mark. Kalau ketemu dia harus gue tanya kabarnya," jawab Yeri. "Ya udah gue tanya dia kenapa hilang, gue bilang kalo kita semua nyariin dia. Tapi ternyata, dia malah ngebentak gue. Dia marah sama gue...."

Lucas terkejut. "Gimana?!?!?!"

"Tiap gue tanya dia selalu jawab 'gapapa', sampe kayaknya dia muak gue tanyain dia akhirnya teriak ke gue, ngebentak gue 'GUE BILANG GUE GAPAPA' gitu. Terus dia bilang gue maksa banget," ujar Yeri lagi dan sekali lagi menyeka air matanya yang baru saja menetes.

Yeri hanya menceritakan sampai di sana. Tidak mau melanjutkannya karena obrolannya dengan Hendri yang lalu rasanya harus ia rahasiakan dari siapapun.

"I thought what you said was true, Mark. Gue kira Hendri gak bakal marah kalo cuma gue tanyain kabarnya," ucap Yeri ke Mark. "Tapi ternyata lo salah,"

Mark yang sedari tadi memiliki perasaan campur aduk berkata, "I'm sorry.... You have to going through this because of me...."

"Kayaknya Hendri benci sama gue," lirih Yeri.

Lucas menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Kagak, kagak." laki-laki itu kemudian menarik Yeri ke bahunya, menenangkan Yeri yang sedang biru. "Gak kok, Hendri gak benci sama lu. Hendri sayang kita semua,"

Yuki mengangguk setuju. "Iya, gak mungkin kok Hendri benci sama lo. Mungkin dia emang lagi ada masalah," tambahnya. "Lo semua udah pada cek keadaan dia belom? Rumahnya gimana? Orang tuanya?"

Mark menjawab. "Tiap gua ke rumah dia, Hendrinya gak pernah di rumah, Ki. Di rumahnya cuma ada orang tuanya. Kebalikan dari biasanya lah,"

"Kebalikan gimana?"

"Biasanya orang tuanya gak pernah di rumah dan rumahnya cuma Hendri sama pembantunya. Orang tuanya bisa pulang tiga bulan sekali gitu. Dan baru-baru ini sih orang tuanya di rumahnya hampir sebulanan. Biasanya mah semingguan aja," jelas Mark.

"Oh demi apa?"

Mark mengangguk. "Iya. Orang tuanya punya bisnis properti di Makau. Makanya sering keluar negeri,"

Yuki mengangguk. "Oohh, iya sih gue denger dia emang tajir banget. Penyumbang terbesar Onederful Fest kan orang tuanya?"

"Iye. Penyumbang terbesar kedua-nya tuh cowok lu si Matthew." sahut Lucas.

Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt