Sepertinya mereka lupa jika Lea termasuk orang penting di Fly Entertaimen. Meski Lea baru bergabung dengan scantion, tapi Dara tidak bisa mengelak jika Lea adalah orang yang akan memegang kendali penuh Fly Entertaimen suatu hari nanti. Dia harus berhati-hati dalam bertindak jika masih ingin bekerja di Fly Entertaimen.

"Karena nona Lea ingin di jodohkan dengan Pak Lingga!" tebak Ali,

Semuanya langsung menatap Ali dengan tatapan heran. Bagaimana bisa dia memikirkan hal tidak masuk akan itu? Sungguh! Mereka tidak bisa membayangkan jika Lea dan Lingga bersama. Mau jadi apa rumah tangga mereka nanti? Sean yang mengingat kejadian tiga hari lalu kembali bergidik.

Tidak menghiraukan tebakan Ali, yang lain ikut menebak.

"Karena nona Lea anaknya Presdir?"

"Karena dia penerus Fly Entertaimen?"

"Nah itu tahu! Buat apa juga Presdir nyuruh nona Lea buat gabung di Scantion, kalo gak buat melatih nona Lea jadi pewaris? Gaji di Scantion gak bakal cukup buat beli tas yang biasa dia pake juga!" seru Dara membenarkan.

"Jangankan tas, kunciran rambutnya aja sebulan gaji gue!" celetuk seorang gadis bagian pengawas CCTV.

"Gimana lo tau?" tanya gadis lainnya.

"Gue iseng cari barang-barang random eh gak sengaja liat kunciran yang pernah dia pake. Bayangin aja cuma kunciran doang!" jelasnya dengan nada yang sedikit tinggi, seakan tidak terima jika Lea menghamburkan uang demi sebuah kunciran.

"Maksud lo kunciran yang sempet ilang itu?" tanya Dara penasaran.

Gadis itu menjentikkan jarinya membenarkan, "iya yang itu! Dan nyebelinnya lagi pas ilang itu kunciran, ekspresinya biasa aja kayak gak berharga aja itu kunciran! Padahal harganya bisa buat bayar cicilan emak gue selama tiga bulan!"

Semua gadis di sana mulai ternganga mendengar cerita teman-temannya itu. Selama ini mereka hanya melihat para artis saja yang hedon dengan barang-barang branded. Itu pun tidak sampai membeli hal-hal random seperti kunciran.

"Gue dengerin cerita kalian kok jiwa misqueen gue meronta-ronta ya?!" komentar Sari, salah satu karyawan kantor Fly Entertaimen.

"Jelas lah, brand fashion-nya aja lagi maju-majunya. Kemarin kalo gak salah baru buka cabang di salah satu mall besar di Jakarta." jelas Dara.

"Iya gue udah kesana kemarin, gila rame banget sampe harus antri kalau mau masuk!" celetuk gadis lainnya.

"Wajar lah Az Fashion kan emang lagi hits, model bajunya pun bagus-bagus. Gue yang kentang aja bisa keliatan berkelas pas pake baju-baju di sana!" jelas Sari, lalu menyeruput minumannya.

"Lo beli? Kenapa gak ngajak-ngajak?" tanya Dara merajuk.

"Siapa bilang gue beli?! Gua cuma coba-coba aja di sana." jelas Sari sambil memamerkan senyumannya.

"Ye...kirain beli!" seru para gadis yang lain.

"Harganya mehong shay...! Gue perlu nabung tiga bulan buat beli baju di sana!" jelas Sari lagi.

Para pria yang ada di sana hanya saling melirik, dan memutar bola matanya jengah dengan pembahasan para gadis ini. Bukannya tadi mereka sedang membahas pertengkaran Lea dan Lingga? Kenapa jadi membahas tentang baju sekarang? Jika tidak di hentikan mereka pasti akan melanjutkan pembahasan tentang make up dan lain-lainnya.

"Gue denger-denger persoalan ini bakal dibahas sama presdir juga?" tanya Sean mengalihkan pembicaraan para gadis ini.

"Iya, rencananya bakal diadain rapat khusus buat bahas masalah ini!" jawab Sari.

SCANDAL PROTECTIONWhere stories live. Discover now