BAB 12✓

43.1K 6K 226
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Kalau saja Wild tidak melepas cumbuannya, mungkin Fera sudah mati ditempat karena kekurangan oksigen.

Selama Fera sibuk mengambil nafas Wild dan Robi sudah merencanakan sesuatu.

Wild langsung mengambil kesempatan dan membopong tubuh Fera bak karung beras. Membawanya pergi menuju kereta kuda diikuti Robi yang berjalan santai sembari memasukkan kedua tangannya kedalam saku.

Orang-orang dan bangsawan memperhatikan mereka dengan raut berbeda-beda.

Diantaranya terdapat putri Seirra yang mengepalkan tangan sembari menggigit bibir bawahnya kuat.

Ia tau Wild dan Robi melakukan itu untuknya. Tidak mungkin mereka sudah tidak mencintainya dan beralih mencintai wanita bodoh itu.

Tidak! Tidak boleh ada yang mengambil posisinya. Dia tidak boleh kalah. Kelima pria itu adalah miliknya seorang.

Sejak kapan putri yang seharusnya menjadi tumbalnya merebut dan menarik perhatian para lelakinya.

Dia harus tetap tenang dan percaya pada prianya yang akan membawa Hayena ketika dia sudah membangkitkan jiwa murni yang seharusnya menjadi miliknya.

Dan kelima pria itu hanya miliknya!

Sementara itu Fera terus memukul-mukul punggung Wild kuat, tetapi sepertinya itu bukan apa-apa untuk pria itu.

"Aku akan membalas perbuatan kalian!" teriak Fera mengancam.

Darriot yang mendengar teriakkan Fera sontak menoleh ke sumber suara. Bibirnya berkedut melihat betapa lucunya wanita itu yang tengah memasang wajah kesal.

Darriot dengan hati berbunga-bunga menghampiri Wild dan Robi.

Mati! Fera pasti bakal mati! Darriot telah mengetahui posisi mereka.

"Ku bilang turunkan dasar bodoh!" maki Fera memukul tubuh Wild.

Wild menggeram kesal karena makian Hayena. Dia pun menarik tubuh Hayena kedepan sehingga kini kedua kaki Hayena berada dikedua sisi tubuhnya dan tangan Hayena memegang pundak tegap itu kaget.

Wild kini menggendong Fera bak koala.

Menopang bokong Hayena hanya dengan satu tangan.

"Kau ini perlu dihukum karena memaki," ujar Wild menampilkan senyum devil.

Dengan satu tangan lainnya ia meraih tengkuknya. Menempelkan bibirnya dengan bibir Hayena kemudian melumatnya kasar.

Antagonis princess:HayenaWhere stories live. Discover now