BAB 20✓

39.6K 5.9K 525
                                    

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

.
.
.

"LEPAS!!" Tangan Fera seketika terlepas dari genggaman Pernan.

Pria itu menatap lekat Fera yang tengah mengusap pergelangan tangannya. Dalam hati Fera, dia ingin sekali mengutuk pria yang selama ini hilang entah kemana.

"Kenapa kau membawaku kesini?" tanya Fera datar sembari melihat sekelilingnya.

Tampak Pernan tidak ada tanda-tanda ingin menjawab pertanyaannya. Pria itu malah mengusap pipi Fera lembut.

Dia menjadi takut sendiri melihat tingkah Pernan. Pria yang tidak pernah muncul dan hanya muncul dua kali.

"Aku tau."

'Apa maksudnya?' batin Fera mengernyit heran. Apa yang pria itu tau?

Tiba-tiba saja perasaan Fera menjadi tidak enak.

"Apa yang kau tau?" tanya Fera

"Kau bukan Hayena!"

Tubuh Fera mematung dan bersiap menerkam Pernan dengan belati yang ia sembunyikan dibalik tubuhnya. Fera sudah tidak bisa berpikir jernih lagi hanya dengan mendengar kalimat itu.

Dari mana? Kenapa? Sejak kapan? Banyak pertanyaan yang terus berputar di otak Fera.

Hanya satu yang perlu ia lakukan yaitu, membunuh pria ini. Dia bisa menjadi ancaman. Bukan. Lebih tepatnya akan menjadi ancaman baginya.

Belum sempat Fera menarik belatinya, suara Pernan kembali menginterupsi, yang mana membuat Fera sedikit menghembuskan nafas lega.

"Itu hanya tebakanku saja karena sifat mu akhir-akhir ini tidak seperti Hayena yang kukenal," ucap Pernan, memainkan anak rambut Fera.

Fera kembali menyembunyikan belatinya lalu tersenyum tipis.

"Yah, kau taulah.. hidup begitu-begitu saja sangat membosankan," kata Fera mengedik kan bahunya.

Pernan mengangguk mengiyakan.

"Tapi..."

"Hayena."

"Apa?" tanya Fera kembali waspada.

Pernan menyunggingkan senyuman penuh arti. "Bukan berarti aku tidak tau semua yang kau rencanakan selama ini."

"Apa maksud mu? Aku tidak mengerti," ucap Fera berpura-pura tidak mengerti dengan arti perkataannya.

Sebenarnya sampai mana Pernan menyelidiki dirinya. Harap-harap cukup empat pria yang selalu mengusiknya, kini Pernan yang selama ini ia kira satu-satunya yang waras, malah lebih membawa petaka untuknya.

Antagonis princess:HayenaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu