BAB 09✓

46.2K 6.3K 62
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.

Akhirnya Fera bisa duduk tenang di balkon dan menikmati indahnya taman dari atas setelah perdebatan panjang pagi tadi.

"Nia, bawakan aku koran hari ini," perintahnya pada pelayan yang berdiri setia disebelahnya.

"Baik nona," ucapnya segera melaksanakan perintah.

Menghembuskan nafas lega karena akhirnya bisa tenang juga. Callioer dan Darriot membuat kepalanya ingin pecah.

"Ini nona." Pelayan itu menyerahkan koran yang masih digulung dan meletakkannya diatas meja.

Fera mengangguk kemudian melambaikan tangannya menyuruh pelayan itu meninggalkannya seorang diri.

"Tap..."

"Kau tidak mendengarkan perintah ku!"

Dengan terpaksa ia meninggalkan nona nya dari pada nyawanya hilang.

Setelah pelayan itu pergi Fera membuka isi koran. Matanya membola ketika nama seseorang yang ia kenal menjadi berita utama disana.

Dengan gelisah Fera menggigit jari memikirkan segala kemungkinan buruk jika ia sampai bertemu dengan orang itu.

"Kenapa ia bisa disana?" gumamnya.

"Ini belum sampai episode dimana dia muncul," sambung Fera.

"Nona, tuan Wild menyampaikan pada saya untuk memanggil nona kebawah."

Wild? Pria itu tidak pernah memanggilnya ataupun mengunjunginya selama ini. Ada apa begitu tiba-tiba? Pikir Fera.

"Aku akan segera kesana."

Pelayan itu mengangguk berlalu meninggalkannya setelah membungkukkan badan.

"Huft.. menghadapi para iblis itu ternyata lebih melelahkan dari perkiraan ku," ujar Fera melangkah pergi. Akan ia biarkan orang tersebut, selama orang itu tidak menunjukkan muka didepannya, maka orang tersebut tidak akan mengancam rencananya.

"Ada apa?" tanya Fera menduduki bokongnya di sofa panjang.

Wild diam tidak menjawab. Fera bingung karena sepertinya Wild ingin mengatakan sesuatu.

"Ada apa?" tanyanya lagi mencoba sabar.

"Maukah kau datang ke pameran alat baru yang ku buat besok?"

Ajakan Wild membuat Hayena terdiam. Ah, hampir saja Hayena melupakan fakta kalau Wild adalah the golden hands, tangan yang bisa membuat apa saja dengan otak jenius yang mendukung.

"Barang apa yang kau buat?" tanya Hayena penasaran.

"Lampu yang bisa hidup 24 jam dengan ukiran indah."

"Apa kehadiranku diperlukan?"

"Tentu!"

"Baiklah aku akan datang, lagi pula aku mempunyai sebuah proyek untuk kita sepakati."

Antagonis princess:HayenaWhere stories live. Discover now