BAB 04✓

50.8K 6.9K 213
                                    

Vote and coment.🦋
Follow me Queen_canovelyn
Happy reading.🦋
.
.
.
.

🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Dengan langkah tegas dan percaya diri, Fera berjalan memasuki ruangan pesta. Para penjaga mengumumkan kedatangannya setelah Fera mendaftarkan nama. Orang-orang yang tengah bercengkerama kini menatap Fera intens dengan penuh arti. Sekarang ia menjadi pusat perhatian banyak orang.

  Orang-orang kalangan atas pasti akan mulai mengenali nya dan ini sudah cukup untuk menjalin hubungan bisnis dengan mudah. Cukup memberi peforma yang mencengang dan menunjukkan kemampuan memimpin.

Sekarang Fera tinggal menunggu siapa yang akan menjadi tumbalnya.

"Nona. Apakah anda ingin mencicipi anggur ini?" Mata Fera beralih menatap seorang pelayan pria dengan dasi pita dileher. Ia membawa nampan yang berisi cairan berwarna ungu indah tersebut. Fera tersenyum tipis menganggukkan kepala. Mengambil satu gelas anggur dari sana. Pelayan itu pun pergi untuk menawarkan lagi pada yang lain.

"Memangnya kau tau tata cara minum anggur yang benar? Sedangkan pakaian mu saja kurang bahan dan sangat tidak sopan."

Disela-sela bibir Fera yang ingin menempel dipermukaan gelas, ia tersenyum menyeringai. Fera sempat berpikir kalau tidak akan ada tumbal yang ingin menghampirinya. Dan lihatlah ini! Binatang aneh yang siap menjadi mangsanya. Perlahan tangannya menurunkan gelas dan menegakkan kepala menatap angkuh wanita itu.

"Seharusnya kau tidak mengangkat kepala mu! Itu sangat menjijikkan," hardik wanita itu seiring suara tawa wanita-wanita lain yang berdiri dibelakangnya.

"Kau itu hanyalah wanita jalang yang bodoh. Apa kurang dengan lima orang pria? Sehingga kau datang kepesta putri Seirra untuk mencari mangsa baru," tambah seorang wanita tersenyum meremehkan. Itu tak masalah untuk Fera.

Gelas ditangannya terlempar hampir mengenai wajah wanita yang menjelek-jelekkan dirinya. Darah segar mengalir dari goresan panjang dipipinya. Aaah, ini dia. Darah yang sudah Fera tunggu-tunggu.

"Ups.. aku tidak sengaja," ledek Fera pura-pura menampilkan wajah bersalah.

Wanita itu menatap tajam matanya.

"Dasar jalang!" makinya hampir meludahi Fera.

Ruangan dansa tiba-tiba berubah hening. Semua tatapan menuju kearahnya. Sedangkan matanya menatap sekeliling dan melihat seorang wanita yang tengah berjalan turun dari tangga dengan diikuti kelima pria iblis dibelakang bak hewan jinak yang mengikuti majikannya.

Fera berdecih. "Siapa yang murahan disini? Sudah jelas putri Antagonis, Seirra Villatt."

Tapi status itu akan berpindah padanya dalam beberapa waktu lagi. Lihat saja, di pertempuran ini siapa yang akan menang.

Antagonis princess:HayenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang