I'm fine

96 51 326
                                    

Hello Yeoreobun!🧡

_______________________________________________

Sore hari menyorotkan sinar jingganya. Sesekali menelisik raut wajah gadis yang tampak tak rela meninggalkan sahabat tercintanya.

"Beneran nggak papa?"

Pertanyaan yang sama dan ke lima kalinya Yaffa ucapkan, membuat wajah datar Fairy semakin menampakkan wajah malasnya.

Fairy berdecak. "Iya, gue nggak papa. Kenapasih?" tanya Fairy dengan nada yang terdengar kesal.

Bibir Yaffa yang mengerucut, kini semakin bertambah maju, membuat Fairy memutar malas kedua bola matanya.

Tak heran ia berkali-kali bertanya dengan kalimat 'nggak papa' pada Fairy. Ada rasa khawatir dengan keadaan sahabatnya di sini, setelah kemarin sore Fairy menceritakan apa alasan orang tuanya mendapatkan surat panggilan dari sekolahnya.

Ditambah tadi malam Fairy yang mendapat kemarahan dari Ayahnya, setelah Fairy beritahu tentang surat panggilan dari sekolahnya itu. Yaffa semakin tak tega meninggalkan sahabatnya. Meski Yaffa tahu, itu dilakukan untuk menegur Fairy agar tak mengulanginya lagi.

Kalau ditanya apa alasan Yaffa mengunjungi Fairy di Jakarta, itu karena Diana yang beberapa hari lalu berbincang dengan Yaffa melalui telpon dan menceritakan kalau akhir-akhir ini Fairy sering murung dan tak seceria dulu.

Kabar itulah yang membuat Yaffa ingin sekali bertemu sahabat tercintanya dengan alasan yang sebenarnya ia juga sangat merindukan sahabatnya itu.

Helaan nafas keluar dari bibir Diana yang kini berdiri di samping Fairy.

"Nak Yaffa, terimakasih ya sudah mau berkunjung kemari," ucap Diana membuat Yaffa yang tengah mengerucutkan bibirnya sambil menyerahkan tas berisi beberapa baju miliknya pada sopir pribadinya itu, menoleh.

Sore ini Yaffa akan kembali ke Bandung setelah semalam menginap di rumah Fairy. Besok ia harus kembali bersekolah.

Perlahan wajah murungnya menghilang. Berganti menampilkan tarikan di bibir indahnya.

"Sama-sama Tante. Yaffa seneng deh, ke sini. Kapan-kapan Yaffa ke sini lagi ya, Tante." Yaffa tersenyum sumringah membuat Diana mengangguk senang.

Setelahnya Yaffa maju dan menjulurkan tangannya untuk mencium tangan Diana.

"Kalau gitu, Yaffa pamit ya, Tante," ucapnya, setelah kembali berdiri tegak di hadapan Diana.

Diana menggangguk. "Iya ...."

Yaffa beralih menatap Fairy yang masih dengan wajah datarnya. "Nggak mau peluk?" tanyanya, seketika membuat Fairy melengkungkan bibirnya ke bawah.

Langsung memeluk sahabat tercintanya itu. Sedari tadi Fairy menutupi rasa sedihnya dibalik wajah datarnya.

Waktu yang sangat singkat untuk menghabiskan waktunya bersama sahabatnya.

Meski sering saling mengirim chat satu sama lain, entah itu berupa kabar atau saling melemparkan candaan ternyata tak mampu mengobati rindunya pada sahabatnya ini.

Yaffa tetaplah Yaffa. Terlihat menyebalkan tapi membuat Fairy merasa beruntung mempunyai sahabat seperti Yaffa, meski kadang merasa stres karena tingkahnya.

Yaffa membalas pelukan Fairy. Ia tersenyum. "Katanya nggak papa?" tanyanya, dengan nada menyebalkan.

Fairy mendengus sambil melepaskan pelukannya. "Ya emang nggak papa," ketusnya dengan wajah yang telah berubah kembali menampilkan wajah malasnya.

 Jingga (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang