10. Lagi?

116 5 0
                                    

Bestari bangun dari tidur lelapnya, lalu melirik pinggangnya yang kini terdapat tangan Cakra sedang memeluk. Ia membuang nafas kasar, lalu melepaskan tangan kekar itu, namun nyatanya malah tidak mau lepas. Dan, kembali memeluk dirinya.

"Kenapa, sih? " Protesnya pada Cakra, padahal suaminya itu belum membuka matanya.

Cakra menggumam tak jelas, hal itu membuat Bestari jengah, terpaksa ia harus bangkit dari tidurnya untuk menghindari Cakra.

"Dosa lo kayak gitu ke suami, " Tiba-tiba Cakra bersuara. Namun, Bestari tidak mempedulikan itu sama sekali, dan melenggang masuk ke kamar mandi.

Sebelum pintu itu terkunci, Cakra memaksa masuk ke dalamnya, mata Bestari pun membulat atas tingkah konyol suaminya itu.

"Ngapain, Cakra? " Lagi-lagi Bestari memprotes.

"Apa? " Cakra hanya menjawab dengan polos seolah tidak tahu apa-apa.

"Lo ngapain masuk? "

"Ayo mandi bareng. "

-𝓑𝓑-

Kini mereka duduk bersama di atas kursi sofa, bahkan mereka duduk berdampingan. Entah ada apa pada Cakra yang tiba-tiba baik, padahal Bestari masih ingat betul bagaimana perlakuan Cakra kemarin. Tapi, Bestari memilih diam tak bersuara, ia tidak berminat untuk memprotes sikap aneh suaminya itu.

"Tari! " Panggil Cakra pada istrinya.

Tetapi Bestari tak menjawab, hanya menoleh sebentar lalu kembali fokus menonton televisi. Cakra yang merasa didiamkan kembali memanggilnya, dan hasilnya ia hanya mendapat tatapan sinis, hingga panggilan ketiga barulah Bestari menjawab.

"Apa sih, Cak? Ganggu. "

"Mau peluk, " Pinta Cakra tiba-tiba, ia pun menarik lengan Bestari untuk merangkul bahunya. Dan, Bestari hanya diam saja.

"Ih, niat gak sih peluk gue?" Omel Cakra yang merasa bahwa Bestari malas memeluknya, ya memang malas.

Bestari menatap suaminya itu kesal, "Lo kenapa sih, Cak? Aneh banget! "

"Aneh apanya? "

Bestari memutar bola mata malas, "Lo kemarin marah-marah, gak nafsu dekat-dekat sama gue, terus sekarang malah manja ke gue, mau lo apa, sih? "

Cakra yang tadinya menyender ke kursi langsung menegakkan tubuhnya, "Kenapa? Gak boleh gue kayak gitu ke lo? Gue kan suami lo, wajar dong manja ke istri daripada gue manja ke cewek lain. Emang mau lo gue selingkuhin? "

"Oke, gue anggap kejadian kemarin gak pernah terjadi. " Pungkas Bestari mengakhiri perdebatan.

"Gitu, dong! Nurut sama suami! "

Lalu, mereka kembali menikmati tayangan di televisi sembari saling memeluk satu sama lain. Tak ada percakapan lagi di antara mereka berdua, hanya suara televisi yang memenuhi seisi ruangan.

Sesaat, Bestari merasa bahagia keadaannya dengan Cakra kembali membaik. Karena sebelumnya ia pikir tidak akan seperti ini, atau bahkan lebih parah. Tapi, sepertinya Tuhan sedang berbaik hati padanya. Ia diizinkan bahagia dalam pernikahan yang tak direncanakan itu

Tiba-tiba suara bel pintu mengagetkan mereka berdua karena bel itu dinyalakan terus menerus, dengan segera mereka beranjak dari duduknya.

I FOUND YOU IN DESPAIRحيث تعيش القصص. اكتشف الآن