Kacau

4K 311 15
                                    

"Kau seharusnya belajar pada kakakmu, Rachel. Dia bisa memenangkan hati para sutradara, hingga mendapatkan berbagai peran yang besar. Setidaknya, kau bisa menuruti apa yang diinginkan oleh para sutradara yang meng-casting dirimu," ucap seorang pria pada Rachel seorang aktris berusia dua puluh tiga tahun, yang baru saja kembali tidak mendapatkan peran yang ia inginkan.

Rachel menatap pria yang tak lain adalah pemilik dari agensi yang menaungi dirinya. Terlihat dengan jelas jika Rachel tidak menyukai apa yang dikatakan oleh sang atasan yang bernama Orland tersebut. Rachel bertanya, "Apakah itu artinya, aku harus mau saat mereka menarik diriku di atas ranjang? Aku harus rela ditiduri oleh mereka? Apa kau pikir aku semurahan itu?"

Orland menghela napas. Rachel adalah salah satu aktris yang berbakat. Bahkan, bisa Orland akui memiliki bakat yang lebih baik daripada kakaknya sendiri yang juga menjadi seorang aktris. Namun, Rachel yang tidak fleksibel dan memegang teguh prinsipnya, membuat Rachel tertinggal. Selama tiga tahun Rachel bergelut di dunia peran, ia tidak pernah bisa mendapatkan peran besar. Padahal, bukan satu dua orang saja yang mengakui kemampuannya sebagai seorang aktris.

Namun, Rachel terkenal sebagai seseorang yang tidak bisa mengikuti arus. Bukan hal yang tabu di antara para aktris dan aktor jika mereka memang sering kali memiliki hubungan dengan orang-orang penting dalam penggarapan film yang akan mereka kerjakan. Rachel yang memiliki paras cantik, dan tubuh yang indah, tentu saja menarik banyak perhatian para sutradara dan produser sejak dirinya debut sebagai aktris. Netra birunya yang berkilau berpadu dengan rambut cokelat madunya, membuatnya seperti boneka hidup.

Banyak orang yang menawarkan peran besar pada Rachel. Dengan balasan Rachel harus mau tidur denga mereka. Tentu saja hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh Rachel yang tidak ingin mendapatkan peran dengan cara seperti itu. Hal tersebut membuat Rachel berulang kali kehilangan kesempatan. Saat ini saja, Rachel kembali kehilangan kesempatan untuk mendapatkan peran utama yang ternyata pada akhirnya kembali didapatkan oleh sang kakak yang juga berprofesi sebagai seorang aktris.

"Rachel, kau tau bukan itu maksudku," ucap Orland.

Rachel mendengkus pelan. Ia menyugar rambutnya yang indah dan berkata, "Tidak perlu berbohong, Orland. Aku mengerti apa yang kau maksud. Kau meyayangkan bakatku karena aku tidak fleksibel seperti kakaku. Kami bersaudara, tetapi berbeda nasib. Dia bisa menjadi aktris besar, sementara adiknya menjadi seorang aktris yang tidak dikenal."

Setelah mengatakan hal itu, Rachel bangkit dari kursinya. "Sepertinya tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Aku pulang."

Rachel sama sekali tidak mendengarkan panggilan Orland. Pria itu pun mengurut pelipisnya yang terasa menegang. Jujur saja, ia tidak ingin sampai Rachel terus saja mendapatkan peran kecil dengan bakatnya itu. Namun, dirinya tidak bisa melakukan apa pun. Karena kini, pasaran aktris tengah dikuasai oleh Julia—kakak Rachel—terlebih, ada kabar kurang sedap mengenai Rachel yang entah datang dari mana. Tidak ada satu pun sutradara dan produser yang mau menjadikan Rachel sebagai pemeran utama tampa mendapatkan apa pun dari Rachel.

"Aku harap kau bisa mengubah cara pikirmu itu, Rachel," gumam Orland lelah.







***






Rachel menutup pintu mobilnya dengan kasar. Karena saat ini suasana hatinya memang sangat buruk. Untuk kesekian kalinya, kakaknya kembali mengambil peran yang sudah Rachel targetkan. Mungkin orang-orang akan berpikir jika Rachel hanya terlalu sensitif. Atau mungkin menyimpulkan jika Rachel hanya iri pada kesuksesan kakaknya. Namun, itu memang benar adanya.

Julia—kakaknya—selalu menghalangi jalan Rachel. Seakan-akan ingin menegaskan jika tidak ada kesempatan bagi Rachel untuk menjadi seorang aktris besar. Setiap kali Rachel akan berhasil melalui casting dan mendapatkan peran utama, Julia akan muncul dan merebut peran tersebut. Terlebih, kini para sutradara atau produser selalu saja meminta hal yang tidak senonoh pada Rachel, sebagai ganti peran utama. Rachel memang menginginkan peran utama, tetapi ia tidak segila itu dengan menukarnya dengan harga dirinya sendiri.

No More PainHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin