Prolog

3.3K 227 46
                                    

Prolog

Tiga belas tahun yang lalu—

              "Apakah kau sudah siap?" Seringai lebar mengembang di wajah Kania Octavius of Reyes yang tengah bersembunyi di balik semak-semak tinggi halaman kastilnya. Mengintip tiga gadis targetnya duduk genit di meja minum teh. Perasaan girang bercampur antusias menggetarkan perutnya tidak terkira. Ia selalu tahu ada sisi nakal di dalam dirinya. Sebab bagaimanapun, ia adalah bungsu dari lima bersaudara yang tak pernah kehabisan bahan perdebatan dan terkadang, Kania harus membuat perhitungan diam-diam. Kemampuan balas dendam senyap merupakan arsenal terpenting selama hidupnya.

              Di musim semi dengan curah hujan seperti ini, tidak sulit menemukan katak di danau taman belakang Kastil Gemma. Usai menyantap sarapannya, Kania pamit terlebih dahulu kepada ibunya, sang Ratu Reibeart, dengan alasan ingin mempersiapkan acara minum teh mingguannya bersama anak perempuan bangsawan yang diundang Ibu. Kegiatan yang, menurut Kania, adalah siksaan paling beratnya dalam seminggu. Sedangkan menurut ibunya acara minum teh itu merupakan caranya menghadiahi Kania teman. Seakan-akan seluruh gaun dan cat lukis di kamarnya tidak cukup.

              Namun kemudian—Kania memalingkan kepalanya dari meja minum teh dekat air mancur, memandangi perempuan yang berjongkok di hadapannya—nyatanya, Ibu tidak pernah salah. Memang, seorang anak perempuan membutuhkan anak perempuan lainnya sebagai teman. Violet Howell tidak seperti anak-anak lainnya. Dia tidak membicarakan laki-laki seolah satu-satunya tujuannya hidup adalah menikah dan melahirkan anak. Dia tidak pula memamerkan harta kekayaan orangtuanya, tidak berusaha menyanjung Kania. Dan satu alasan terpenting lainnya adalah Violet tidak menggilai kakak laki-lakinya, Caiden Theoxaris of Reyes, sang pangeran mahkota Reibeart, yang jelas-jelas tiga belas tahun lebih tua.

              Entah berapa kali Kania memutar bola matanya dan menyumpah serapah dalam hati setiap Rosalind, Beatrice, dan Michaela menjadikan Caiden sebagai topik utama perbincangan acara minum teh mereka. Kakak sulungnya itu memang tampan serta tidak pelit menyunggingkan senyuman. Dengan tampang dan gelar luar biasanya, ia menjadi pembicaraan perempuan manapun; menikah atau tidak. Tetapi, sedikit mereka ketahui Caiden pernah berteriak malam hari membangunkan seisi kastil menemukan kadal di balik bantalnya setelah ia menertawakan gaun Kania. Keesokan paginya, Caiden bahkan tidak berani bertanya dari mana Kania menemukan kadal tersebut.

              "Aku tidak pernah lebih siap lagi." Manik biru Violet berkilat usil.

              Rosalind, Beatrice, dan Michaela salah besar menargetkan Violet sebagai sasaran hinaan dan penindasan. Kemarin, Violet datang berurai mata ke Kastil Gemma. Perempuan itu selalu tahu Kania akan mendengarkannya sebagaimana ia selalu sabar mendengarkan celoteh tajamnya. Pelayan pribadi Kania tidak lagi terkejut oleh kedatangan mendadak Violet. Mereka kerap mengadakan pesta piyama, acara membaca buku, serta piknik yang hanya dihadiri mereka berdua. Violet adalah sahabat pertama dan satu-satunya bagi Kania, juga sebaliknya.

              Kania menangkap dengar dari perbincangan orangtuanya bersama para menteri bahwa usaha Keluarga Howell belakangan terbelit kesulitan. Anak sulung Howell terlibat dalam kontrak perdagangan ilegal Czian, kerajaan timur yang dikenal dengan jaringan pasar gelapnya di seluruh dunia. Pengungkapan tersebut menyebabkan reputasi Keluarga Howell turun curam. Rosalind, Beatrice, dan Michaela yang gemar menginjak harga diri siapapun, melancarkan serangan verbal yang mereka anggap lucu kepada Violet.

              Setelahnya Violet kembali ke kediamannya, semalaman benak Kania tidak kuasa berhenti memikirkan beragam pembalasan terhadap tiga gadis jahat itu. Reptil selalu menjadi kesukaan Kania, namun di musim hujan seperti ini tampaknya amfibi tidak buruk juga. Sehingga, Kania dengan tangkas memasukkan katak tangkapannya tanpa sepengetahuan Ibu ataupun pelayan pribadinya. Dua wanita itu pasti akan berteriak luar biasa histeris mendapati tindakan beraninya.

KANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang