26. CAMPING

38.4K 4K 659
                                    

Zera kembali mengecek semua barang-barang yang akan dirinya bawa untuk camping. Dari mulai pakaian, terutama cemilan. Karena satu hal, perut tidak boleh kosong di dalam bis, bisa mabok nanti. Setelah merasa semuanya sudah lengkap, Zera menggendong tasnya. Cewek itu juga memakai kupluk rajut di kepala.

Setelah siap dengan semuanya, Zera segera turun ke bawah untuk sarapan. Bis akan berangkat jam 8 dan sekarang masih jam 7 pagi. Jadi Zera masih mempunyai banyak waktu. Melihat Bang Rama yang sedang menyantap nasi goreng membuat hati Zera menghangat. Setidaknya Bang Rama masih menghargai masakannya.

"Bang, Zera pergi camping 3 hari. Abang jaga diri baik-baik ya, kalo mau makan nanti Abang beli aja ya?"

"Ya, gue gapapa sendiri." Rama mengangguk tanpa menatap Zera.

Zera tersenyum kecil. "Zera mau pamit."

Rama mendongak. "Kayak mau pergi jauh aja."

Zera menyalimi tangan Rama sambil terkekeh kecil mendengar ucapan Abangnya. Ya memang jauh, kan mau camping.

"Assalamualaikum, Zee?"

Zera berbalik membalas salam dari Gavriel. Tumben sekali cowok itu, atau jangan-jangan biar dianggap baik di depan mata Abang Rama?

"Waalaikumsalam. Lo kesini naik apaan buset?" bisik Zera pelan. Diperhatikan Bang Rama membuat Zera menjadi kaku. "Siapa?" Rama menaikkan alisnya, merasa tidak asing dengan wajah cowok itu.

Gavriel menyalimi Rama dengan sopan. "Gavriel, calonnya Zera."

Zera mendelikkan matanya mendengar ucapan Gavriel yang begitu santai. "Calon babu?"

Ekspresi Gavriel mendadak berubah mendengar balasan Rama. Cowok itu menggaruk rambutnya sambil tersenyum malu, berbeda dengan Zera yang menahan tawa.

Setelah berpamitan dengan Rama. Kini Zera dan Gavriel berada dalam 1 taxsi yang sama, ya Zera mengerti ternyata Gavriel ke sini menggunakan taxsi.

"Harusnya lo gak usah kesini segala, gue bisa berangkat sendiri."

"Harusnya lo gak usah banyak bicara lagi, tinggal nurut aja apa susahnya," balas Gavriel membuat Zera menggerutu kesal.

Perjalanan menuju ke sekolah tidak terlalu padat. Jadi hanya beberapa menit saja untuk sampai ke sekolah. Dapat Zera lihat sudah ada 3 bis besar yang berada di area sekolahnya. Zera mengepalkan tangannya antusias. Dulu dirinya hanya bisa melihat Kakak kelasnya yang camping tanpa bisa ikut. Karena yang ikut hanya anak-anak pintar saja. Sialan! Zera merasa bodoh!

Dengan senang Zera akan berlari kearah Keira yang sudah bersama dengan Azkia dan lainnya, namun Gavriel menahan lengannya. "Gak boleh jauh-jauh dari gue."

Zera meliriknya sinis. "Gue cuman mau pergi ke sahabat gue."

"Bareng gue." Gavriel mengangguk datar lantas menggandeng tangan Zera menuju kearah mereka semua.

"HUAAA! Kei! Azkia! Gue antusias banget ini woyyyy!" Zera berlari sambil loncat-loncat tanpa memedulikan pandangan dari kelas lain. "Pokoknya gue mau duduk bareng kalian yang tempat duduknya tiga, terus gue bagian jendela! Valid no kecott!"

Semua orang pasti lebih suka duduk di dekat jendela bis. Valid?

"Gak bisa, lo harus sama gue."

"Ihhhh gak mau! Gue maunya sama mereka bertiga!" tolak Zera mentah-mentah.

"Lo bareng Gavriel, Zee. Nurut aja." seseorang menyambar dari belakang. Zera berbalik ingin melihat siapa yang berbicara tadi. Ternyata Arsen dan Elxon. Zera mencebikkan bibirnya kesal, padahal dirinya sudah membayangkan semenyenangkan apa nantinya bersama kedua sahabatnya.

GAVRIELZE [Completed]Where stories live. Discover now