14. RASA SAKITNYA

77.8K 7K 3K
                                    

Setelah baca wajib jelasin gimana perasaan kalian. No debat no kecott ◣_◢

Dan terutama gimana part ini

Siap spam komen gak nih? Kalo komennya dikit ya upnya lama xixix

"Kadang kala kita berada dalam posisi yang sulit. Antara mengikhlaskan atau melupakan, rasanya sama-sama menyakitkan."


***

Glen merapikan rambut Zera yang sedikit berantakan. Cowok itu menghembuskan nafasnya pelan. "Zera beneran mau berangkat sekolah? Zera masih sakit, di rumah aja ya sama Abang."

Zera berusaha tersenyum. Meyakinkan bahwa dirinya sehat-sehat saja. Padahal wajahnya masih terlihat begitu pucat. Apalagi perban yang masih melekat di dahinya.

"Zera udah sembuh Bang. Lagi pula Zera bosan di rumah mulu."

"Yaudah. Tapi mulai sekarang di antar sama Abang ya, biar kamu gak kenapa-napa nanti."

"Siap Abang Glen sayangggg!!"

Zera tersenyum sebagai balasan sapaan para murid yang menyambut kedatangannya dengan ramah. Meski Zera terkenal nakal, tapi tidak jarang banyak orang yang menyukai sifat cewek itu. Mau itu para cewek, apalagi para cowok yang mengagumi paras cantik Zera.

"Cantik. Kok baru kelihatan? Itu kepala kenapa di iket kayak gitu? Biar gak lepas ya?" celetuk salah satu cowok.

"Itu namanya perban bego! Biasanya dipake kalo bocor," sambar cowok dengan seragam yang dikeluarkan.

"Setau gue cewek kalo bocor pakenya pembalut, bukan perban," timpal cowok yang paling lemot diantara mereka berenam.

"Lah gue malah taunya kalo bocor pake no drop, no bocor-bocor."

"Lahhh! Goblok kabeh!" cowok itu tersenyum ke arah Zera.

Zera terkekeh mendengar semua ucapan absurd dari mereka. "Gini nih gue jelasin. Yang bocor itu isi otak kalian, makanya begonya mengalir kemana-mana."

"Oalah cantik bisa ajaaa! Jadi pacar a'a aja sini!"

"Oalah jelek makasih! Gue gak minat!"

"Ngejleb Zee!"

Zera tertawa sambil berjalan meninggalkan mereka semua. "YAUDAH KAPAN-KAPAN AJAAAA!"

"KAPAN TUHH?!"

"NUNGGU KIAMATT!"

"WADUH! KAGAK JADI EUYYY!!"

Akhirnya Zera bisa kembali mengukir senyumnya. Senang bisa kembali ke sekolah ini. Zera jadi kangen Pak Dudung.

Srett!

Tangan Zera ditarik kasar seseorang. Membawa Zera ke tempat yang cukup jarang di datangi orang-orang.

Gudang.

Zera mendongak saat melihat cowok berpostur tinggi itu mengunci pintu gudang. Apalagi saat melihat siapa orang itu.

"Gavriel...," lirih Zera merindukan wajah cowok itu yang sudah lama tidak ia lihat.

Bugh!

"Sttt...." Zera meringis. Cewek itu mengigit bibir bawahnya saat merasakan nyeri di punggungnya ketika Gavriel mendorong tubuhnya dengan kasar.

"Dari mana aja lo? Bolos?" Gavriel terkekeh sinis memandang remeh ke arah Zera.

Zera terdiam. Belum mau mengucapkan sepatah katapun.

Gavriel mencekeram dagu Zera kasar membuat Zera terpaksa mendongak menatap Gavriel lebih dekat. "Jawab gue!"

"Kenapa? Gavriel rindu Zera?" Zera berujar lirih.

GAVRIELZE [Completed]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin