06. AJARAN ZERA

46.1K 5.7K 1.1K
                                    

Btw maaf, updatenya kecepetan.

***

Terjadi keheningan di kelas IPS 3 karena seorang guru killer sedang mengajar di depan. Tidak ada yang berani mengusik guru bahasa inggris yang terbilang galak itu, mata tajam dengan kacamata yang membuat guru itu nampak semakin menyeramkan.

Zera yang biasanya tidak bisa diam pun kali ini terdiam, cewek itu duduk dengan tegak. Padahal biasanya Zera akan menidurkan kepala di atas meja, dan tidur tanpa mau mendengar penjelasan guru. Tapi untuk kali ini mungkin Zera akan menjadi anak baik-baik.

"Please complete tasks from page 1-3. then collected at the mother's table. The mother has business with the principal. Do not be noisy!" (Harap selesaikan tugas dari halaman 1-3. Kemudian dikumpulkan di meja Ibu. Ibu ada urusan dengan kepala sekolah. Jangan Berisik!)

Mereka semua menghembuskan nafas saat Bu Reta sudah keluar kelas, akhirnya kini terbebas dari cengkeraman guru seperti dia. Kayaknya Bu Reta kurang liburan, makanya wajah dia datar-datar gak pernah ngukir senyum, mana hobinya marah-marah mulu.

"WOYY!! GAK USAH PADA NGERJAIN TUGASS! BIAR TITO AJA YANG NGERJAINN! KITA TINGGAL NYALINNN!!" teriakan Zera yang terdengar hingga bangku depan memecah keheningan.

Semua bersorak menujui ucapan Zera. Memang begitu tradisinya, pasti di setiap kelas ada satu orang yang rajin dan selalu mengerjakan tugas. Tapi jawaban itu pasti akan di salin untuk satu kelas. Yang ngerjain satu orang, yang nyontek beribu orang.

"GASSS LAHH ANYINGG! GUE AJA MALESS! GAK NGERTI AING MAAHHH! UDAH GOBLOK DARI MASIH DI RAHIM EMAKK ATUHH!"

Zera naik ke atas meja membuat Keira tersentak kaget. "Woyy! Nobar hayuuuuu!!"

"GASSKEUNNN ZEEEE!!"

Zera turun dari meja menghampiri para sahabat-sahabatnya, ia ber-tos ria ala-ala anak gaul. "Dav, pinjem ponsel lo dong. Yang banyak kuotanya buat nobar, dan pastinya lo juga banyak anuannya kan? Tau gue!" Zera menaik turunkan alisnya.

Dava mendelik tidak terima, dengan segera ia mengantongi ponsel miliknya di saku paling kanan agar Zera tidak bisa menggapainya. "Oalah anying! Pelit banget noh temen lo Yann!"

Bian yang sedang duduk di atas meja melirik kearah Zera saat cewek itu memberikan tabokan di pahanya. "Gak usah sentuh-sentuh gue Ze, gue masih suci." Bian menghempaskan tangan Zera.

"Si goblok! Gue juga pilih-pilih anying!! Lo bukan tipe gueee!!"

Bian memegang dadanya dramatis mendengar ucapan Zera yang tidak menghargai dirinya sebagai cowok ganteng. "HAYULAAHHH DAVVV! KITA NOBARR! KALO PERLU SEMUANYA AJAA!"

"Bentar-bentar, emangnya mau nonton apaan sih? Heboh bener loo!!" Zio menengahi.

"Halaahhh! Gue mah tau bau-baunya, mesti mau ngajakin nonton adegan 69 kannnn?! Kayak gak tau Zera aja anyingg!" sambar Keira ikut kesal.

"ASTAGHFIRULLAH KEIRAAA!!" Zera memegang dadanya penuh drama. "Lo bener," lanjutnya tidak lupa menyengir.

"Anak ngen—"

"Dog," sambar Bian sebelum Zio menyelesaikan ucapannya.

"Anjing dong?" Dava menimpali.

Bian mengangguk. "Iyalah, kelakuan Zera kan gak jauh beda sama dog."

Zera mendengus kesal, ia duduk disebelah Elxon dan menyenderkan kepalanya di pundak cowok itu. "El, mereka tega sama gue. Marahin El." Elxon terkekeh kecil sambil mengusap rambut Zera.

Zera itu punya banyak teman, dan sahabat yang menyayangi dirinya. Makanya cewek itu sering mengukir tawa jika berada di sekolah, berbeda jika di rumah.

GAVRIELZE [Completed]Where stories live. Discover now