12. Argh ... My Eyes!

Start from the beginning
                                    

"Argh ... mataku!"
    
    
    
   
   

***
    
   
  
  
  

          Sakura memanyunkan bibirnya di mobil. Dia merasa kesal dengan Sasuke, namun tak ayal, bayang-bayang kejadian tadi pagi masih berbekas di ingatannya. Masih meninggalkan jejak kemerahan di wajahnya.

Ketika Sasuke baru keluar dari kamar mandi, Sakura langsung berteriak, dan mulai melemparkan beberapa barang seperti bantal juga selimut pada Sasuke. Yang berakhir dengan dirinya kembali membereskan kamar Sasuke.

Sakura yang berulah, Sakura sendiri yang kesal. Aneh memang.

Sasuke mengendarai mobilnya dengan santai, ia memakai topi dan masker untuk menyamarkan penampilannya. Kalau tidak begitu, mereka akan tersendat di jalan karena banyak penggemar Sasuke yang mengenalinya.

Dalam beberapa waktu ini, Sasuke sedang tidak dalam masa syuting film. Ia memang membatasi diri untuk bermain laga. Lagipula film-nya yang terbaru pun masih belum tayang. Film ber-genre romance itu akan tayang tiga minggu lagi.

Seperti yang sudah kubilang sebelumnya. Menjadi aktor hanyalah hobi dari Sasuke saja. Ia melakukan perjanjian dengan sang ayah, bahwa diusianya yang ke dua puluh sembilan, Sasuke akan berhenti dari dunia per-film-an. Dirinya akan mulai fokus pada perusahaan keluarga mereka.

Basic bidang Sasuke pun sebenarnya adalah bisnis. Ia melanjutkan sekolah perguruan tingginya di Stanford University, menjadi salah satu lulusan terbaik saat itu.

Tampan, mapan, dan terkenal. Terlihat seperti seseorang yang sudah sangat sempurna, 'kan? Tapi ingat, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, entah apapun itu.

Dan bagi Sasuke, kekurangannya adalah ... cinta. Perasaan.
   
    
   
   
  

***
    
    
   
  
   

          Mereka berdua masuk ke dalam sebuah supermarket. Sakura bertugas berjalan ke sana-kemari untuk mengambil barang-barang. Sementara Sasuke bertugas mendorong trolley belanjaan mereka. Mengekori kemanapun perempuan itu pergi.

Sasuke sudah memasang tampang masamnya, padahal mereka baru saja berbelanja selama lima belas menit. Belanja ada salah satu kegiatan yang paling dihindarinya, apalagi belanja bersama wanita. Ribet.

"Sasuke, lebih baik susu yang ini, atau yang ini?" tanya Sakura, mengangkat satu kotak susu cair berukuran 250ml dimasing-masing tangannya.

"Yang mana saja," jawab Sasuke malas. Sudah kesekian kalinya Sakura bertanya 'lebih baik ini-lebih baik itu' pada Sasuke. Ia lelah.

Sakura terlihat berpikir sejenak, "Hm, kalau begitu ini saja," kemudian dia menaruh kotak susu cair di tangan kanannya ke dalam trolley, sedangkan yang lain dia taruh kembali ke tempatnya.

"Ambil lima sekalian," ujar Sasuke.

Mendengar perkataan tersebut, Sakura langsung melotot. Dia menatap Sasuke tidak percaya, "Kau gila? Satu saja cukup, untuk apa lima kotak susu sekaligus? Kau mau berjualan?"

Sasuke mendengus, "Terserah."

Sebenarnya, niat Sasuke adalah agar mereka tidak perlu bolak-balik pergi ke supermarket. Ia tidak mau mengalami hal mematikan seperti ini berulang kali.
  

ANTI-FAN! [COMPLETED]Where stories live. Discover now