"Ini gue lagi ngehayal kali ya? Apa mimpi?"Ucap Romeo termenung

Ia menampar pipinya, "Aww, sakit"Lirihnya mengelus pipinya

"Sakit sih"Ucapnya sembari menatap kembali layar ponselnya

Tanpa pikir panjang lagi, Romeo yang masih terua menguap itu, menerima panggilan dari Thania

"Halo?"Ucap Romeo mengawali pembicarannya

"Jemput gue"Ucap Thania dengan tiba-tiba

Romeo menayap layar ponselnya bingung, "Ni anak gak waras ya? Malem-malem telfon suruh jemput"Lirih Romeo bingung

"Adit, jemput gue, gue udah sharelock lokasi gue, kalau lo gak jemput gue uang bulanan gue potong"Ucap Thania lalu mematikan sambungan telponnya sebelum Romeo menjawab

"Suaranya kaya orang mabok sih"Ucap Romeo lalu melihat chat yang dikirimkan oleh Thania dimana posisinya berada

Romeo membelalakan kedua matanya melihat dimana lokasi tempat Thania berad

Romeo segera lari kekamar mandi untuk mencuci wajahnya juga menyikat giginya

Ia berlari menuju lemarinya, dan ia buka lebar untuk mengganti pakaian tidurnya dengan kaos biasa juga celana jeans

Setelah selesai, Romeo segera menyambar jaket parasut yabg ia cantelkan dibalik pintu kamar dan mengambil kunci mobil di nakas ruang tamu

"Gila lo Than"Lirihnya segera mengunci pintu rumahnya dan berlari menuju mobil untuk mengendarainya menjemput Thania

"Adek lo lama ya?"Tanya Flora yang sudah sangat mabuk

"Gue bakalan potong uang bulanan dia, kalau emang bener tu anak gak jemput gue. Awas aja"Racau Thania yang sudah mabuk kepayang

Flora menimpalinya hanya dengan sebuah anggukan, "Gue pasti abis ini kena marah deh sama kak Tamara, tapi bodo amatlah"Ucap Flora dengan pasrah

Tak lama mobil lamborghini aventador milik Arthur berhadapan dengan mobil milik Romeo

"Pak Arthur?"Tanya Romeo terkejut

Arthur menaikan salah satu alisnya, "Kamu ngapain kesini?"Tanya Arthur pada Romeo

"Jemput, ee-teman. Pak"Ucap Romeo pada Arthur

Arthur menganggukan kepalanya, "Pak Arthur? ngapain disini? Minum?"Tanya Romeo mengerutkan dahinya

Arthur menggelengkan kepalanya, "Jemput pacar saya"Balasnya

Romeo membelalakan kedua matanya terkejut mendengar pernyataan Arthur, bahwa ia datang untuk menjemput kekasihnya

Arthur berjalan mendahului Romeo untuk masuk menyusuri Club tersebut

Tak lama mata Romeo menangkap seorang perempuan yang sedang duduk berdua dengan perempuan lainnya

Romeo yakin bahwa itu adalah Thania, "Thania"Panggil Romeo mendekati Thania

Romeo tekejut menatap perempuan di sebelahnya adalah Flora sekertaris Arthur Simeon Achillwa yang tadi bertemu dengannya di ambang pintu club

"Flora?"Tanya Romeo

"Hai Adit"Sapa Flora pada Romeo

"Adik durhaka, lama banget sih lo bangsat"Umpat Thania memukul lengan Romeo

"Flora?"Ucap Arthur menghampiri Floea dan menggendongnya secara bridal

Romeo menaikan salah satu alisnya menatap kepergian Arthur yang membopong Flora untuk kelaur dari sana

"Lah?"Lirih Romeo menatap Arthur membopong Flora

"Adit, kepala gue sakit. Antar gue pulang"Racau Thania

Romeo menghela nafasnya kasar, dan ikut membopong Thania sama dnegan apa yang dilakukan oleh Arthur tadi

"Flora, flo"Ucao Arthur dalam perjalanan dari club menuju mobil miliknya menepuk pipi Flora

"Kak Tamara kok baunya kaya Pak Arthur ya?"Tanya Flora dengan wajah sayunya

Flora tertawa sembari mengeratkan kedua tangannya yang seorang menjadi pegangannya dan juga melingkarkannya di leher Arthur

"Kayanya gue mabok Pak Arthur dah, Pak Arthur mulu yang ada di pikiran gue"Lirih Flora

Tapi racauan Flora itu mampu membuat Arthur tersenyum, "Pak, Saya duluan"Ucap Romeo yang membuka kaca mobilnya

Arthur mengibaskan tangannya dan mengangguk, Arthur membuka pintu mobil disebelah kemudi dan memakaikan safety belt untuk Flora

"Kak Tamara, hmmm"Lirihnya memeluk tubuh Arthur

Arthur masih diam, ia tidak bergerak sama sekali, dan setelah pelukan Flora merenggang ia melepaskan pelukannya dan mencium kening Flora

"Flora, Flora"Ucap Arthur seraya menggelengkan kepalanya, ia tidak menyangka Flora bisa mabuk berat seperti ini

Arthur berlari menuju pintu mobil kemudi dan melajukan mobilnya beranjak dari club

Flora tersenyum dengan wajah yang sayu menatap Arthur, sedangkan Arthur hanya diam dan fokus menyetir

"Kak Tamara mirip Pak Arthur, hummm harumnya sama"Ucap Flora mencium tengkuk leher Arthur

Arthur yang merasa gairahnya mulai baik itu hanya bisa menahan nafasnya ketika Flora menghirup dalam-dalam tengkuk lehernya dan menghembuskannya secara perlahan disana

"Kak Tamara, beli parfum kaya Pak Arthur ya?"Tanya Flora dengan kondisi mabuk membenarkan posisi duduknya seperti semula

"Ah, Pak Arthur sudah seperti bagian dari kehidupan gue sepetinya. Sampai semua tentangnya selalu memenuhi pikiran gue, haha aneh"Racau Flora diiringi dengan tawa tidaknya jelasnya

Arthur menyunggikan senyuman kecilnya dan melirik ke Arah Flora yang sekarang sudha terlelap

"Flora, Flora"Lirih Arthur membenarkan anak rambut yang menutup mata Flora

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Flora Ramsey (END)Where stories live. Discover now