"Makasih mba." Sesudah transaksi, kini saatnya Heeseung menikmati ramen kesayangannya.

Saat sedang menyeruput ramen. Ponsel Heeseung berbunyi nyaring. Merusak suasana tenang Heeseung.

"Pasti panggilan sekre," gumam Heeseung dan ternyata benar.

"Halo, Sunghoon ?"

"Seung, lu lagi dimana ?"

"Di minimarket depan Cahaya Istimewa,
kenapa ?"

"Kita kan sekelompok OSGATH nih, nah buat dresscode nya tadi udah ditentuin. Kelompok kita dapet pakai hoodie sama beanie."

"Oke lah, gue ngikut aja. Eh btw Hoon." Heeseung menggantung ucapannya.

"Pasti lu mau nanya, Adela sekelompok sama siapa, kan ?"

Pemuda itu langsung diam seribu bahasa, 'Kok langsung ketebak sih ?'

"Yailah kalem aja Seung, gue gak cepu kok orangnya."

Mendengar kalimat Sunghoon membuat Heeseung bernafas lega. Sunghoon memang bisa diandalkan.

"Dia sekelompok sama Youngbin, Denia, Winter, EJ, bang Renjun."

Heeseung diam sejenak. Ia hendak bertanya bisa diubah gak kelompoknya.

"Itu udah fix ? Gak bisa dirombak ?"

"Lu mau sekelompok sama Adela ?"

"Engga lah, ngapain juga."

Terdengar suara tawa di sebrang sana. Heeseung tidak bisa menyembunyikan rasa malunya. Pemuda itu semakin dibuat gila oleh Adela. Bahkan sampai kelompok OSGATH pun dia ingin bersama Adela.

"Diem lu Hoon, tawa lu freak banget."

"Kurang ajar lu, yaudah gue tutup ya, oh iya Seung satu lagi," Sunghoon seperti mengingat satu hal yang kurang.

"Apaan ?"

"Youngbin tadi nanyain Adela mulu, gue curiga nih. Kayaknya dua bersaudara Lee bakal ada pertempuran dingin."

Tut! Sunghoon langsung memutus panggilan suara. Heeseung tidak sempat merespons dan pemuda itu juga tidak bereaksi.

"Youngbin ? dia ngapain coba nanyain Adela ?"

Tiba-tiba sekelumit rasa tidak enak langsung menyelimuti Heeseung. Pemuda itu mulai berpikir hal-hal yang buruk.

"Youngbin gak mungkin suka sama Adela. Toh dia demen nya sama Melisa, kan ?"

Heeseung pun bangkit dari tempat dan berjalan kembali ke tempat les Adela. Selama di jalan dan menunggu Heeseung berusaha untuk melenyapkan pikiran buruk tadi.

Pukul 7 malam. Adela baru keluar dari tempat les. Gadis itu celingak-celinguk mencari Heeseung. Ia dibuat kaget ketika melihat keadaan di luar hujan.

Ketika hendak menghubungi Heeseung, sebuah mobil berhenti di depan Adela.

Mobil itu menyuarakan klaksonnya. Membuat Adela menoleh kaget. Kaca bagian depan mobil itu terbuka dan menampakkan seorang sopir muda.

"Non Adela ya ?"

"Eh ? Mas ini siapa ya ?" Adela bertanya bingung.

"Saya Harry, Non. Sopir keluarga Lee, tadi tuan muda Lee nitip pesan ke saya buat jemput Non Adela."

Ketos | Lee Heeseungजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें