16. Sparing Basket

1 0 0
                                    


Sore ini tampak terang, langit berwarna biru dengan matahari yang masih bersinar membuat Geladis yang baru saja turun dari mobil Adara menyipit kan mata. Geladis menatap teman teman nya yang satu persatu turun dari mobil. Alsya menggandeng lengan Geladis seraya menatap parkiran kendaraan murid SMA Pelita.

"Kayaknya anak anak Pelita jarang bawa kendaraan deh," ujar Alsya.

Geladis melihat kesekeliling, benar kata Alsya kendaraan motor dan mobil yang terparkir sangat sedikit, beda sekali dengan Galaksi High School yang hampir setiap siswa bawa kendaraan.

"Iya bener, apa udah pada pulang?" sahut Adara.

"Mungkin, tapi kayaknya enggak."

"Yuk masuk, kita harus nonton paling depan." ujar Adara menarik Alsya dan Zakia.

Tadi Geladis, Alsya, Zakia, Kristal memang numpang ikut mobil Adara untuk ke sekolah SMA Pelita.  Awalnya Geladis tidak ingin ikut tetapi Alsya terus memaksa dan juga Geladis sudah bilang iya pada Thoriq. Rasanya Geladis tidak tega jika ia mengingkari ucapan nya.

Alsya mendekatkan wajah nya pada telinga Geladis, "Dis, cowok cowok nya pada ganteng." bisiknya seraya tertawa kecil.

Geladis memutar bola mata malas, baru saja masuki koridor utama sekolah ini Alsya sudah menyimpulkan cowok cowok Pelita ganteng ganteng.

"Iya Ca. Coba lo minta nomor whatsapp salah satu cowok yang ngumpul disana." bisik Geladis menunjuk sekumpulan siswa dengan dagu nya.

"Ish, bukan gue banget." gumam Alsya cemberut.

Geladis tertawa kecil.

Koridor sangat ramai dengan siswa siswi yang berlalu lalang, Geladis yakin jika yang berada di sekolah ini bukan anak Pelita saja. Banyak siswa siswi sekolah lain yang ikut nonton sparing basket, dilihat dari seragam yang mereka pakai.

Di ujung sana seorang siswi menatap Geladis sambil menyerit. Siswi itu melangkah mendekat pada Geladis dan berhenti tepat didepan nya.

Zakia yang berdiri di samping Geladis menatap siswi itu dengan bingung. Alsya menyenggol lengan Geladis kemudian tersenyum pada siswi itu. Geladis menatap siswi itu dengan seksama. Wajahnya sangat familiar seakan ia sangat kenal dangan perempuan di hadapan nya ini.

"Geladis ya?" tanya siswi itu. Geladis tidak tau dia siapa, karena siswi itu tidak memakai nametag. Tetapi Geladis tau jika siswi itu murid SMA Pelita. Seragam nya sama persis dengan seragam yang Gatra pakai tadi pagi.

"Iya. Siapa ya?" tanya balik Geladis.

"Demi apa? Ya ampun... Ini gue Melodi." ujar siswi itu menyebut kan nama nya dengan senang.

"Melodi?" gumam Geladis yang masih belum ingat Melodi itu siapa.

"Iya. Lo lupa yah? Temen SMP, pas kelas tujuh." ucap Melodi dengan senyum lebar.

"Ah Melodi... Iya iya. Apa kabar?" ujar Geladis lalu memeluk Melodi. Melodi tertawa kecil kemudian membalas pelukan Geladis.

Geladis mengurai pelukan mereka, menatap Melodi dengan senyum lebar. Ini sangat tidak dibayangkan, Galadis menemui sahabat lamanya. Dulu waktu SMP banyak yang bilang jika mereka sangat mirip bahkan ada yang menyebut jika mereka kembar. Padahal tidak... Lucu sekali bukan? Mereka selalu berdua jika kemana mana dan orang orang menyangka demikian.

"Kabar gue baik. Lo makin cantik ya Dis." Geladis tertawa kecil.

"Kayak lo gak makin cantik aja." sahut Geladis.

"Didi Odi." panggil cowok diseberang sana seraya melambai kan tangan.

Melodi menoleh, cewek itu menggerakan tangan nya seakan menyuruh cowok itu untuk menghampiri mereka. Geladis, Alsya dan yang lain nya menatap mereka berdua dengan heran. Siapa lagi cowok ini?

It's You Where stories live. Discover now