20. Kedatangan Tamara

Start from the beginning
                                    

"Flora!"Panggil Tamara denagn nada tingginga

Flora terjingkat dan menatap Tamara dengan senyumannya, "Kenapa kak?"Tanya Flora pada Tamara

Tamara memutarkan matanya malas, "Kamu kenapa sih?"Tanya Tamara

Flora menggelengkan kepalanya, "Ah, enggak, gapapa"Ucapnya berusaha untuk tenang

Tamara mengeluarkan dua bungkuas nasi goreng kesukaan Flora, "Taraaaa"Ucap Tamara dengan wajah gembiranya

"Nasi goreng, dua porsi untuk adikku tersayang, dan satu lagi untukku"Ucap Tamara memberikannya pada Flora

"Beli ditempat biasa kak?"Tanya Flora menaikan salah satu alisnya menatap Tamara

Tamara menggelengkan kepalanya, "Nasi goreng tempat biasa sih ini, tapi anehnya abang nasi goreng ngasihnya gratis"Ucap Tamara dengan wajah sumringahnya

"Kok bisa?"Tanya Flora bingung

Tamara menganggukan kepalanya, "Katanya ada manusia baik hati yang memborong semua jualannya, dan gilanya dia cuma ambil dua porsi doang, sisanya suruh dibagikan"Ucap Tamara memakan mnasi goreng miliknya

Tak disangka Flora menyunggingkan senyumannya menatap ranjang miliknya, ia yakin ini adalah perbuatan Arthur

Pasalnya Arthur membelikan nasi goreng yang pernah mereka datangi bersama dengan request Flora pada tukang nasi goreng itu masih tetap sama seperti biasanya

"Tadi diem doang, sekarang diemnya pake senyum-senyum lagi"Sindir Tamara sembari memakan kembali nasi gorengnya

"Tapi, ngomong-ngomong"Flora mengalihkan pandangannya menatap Tamara

"Siapa ya orang yang baik hati itu ngebirong semua nasi goreng dan dia cuma ambil 2 doang"Tanya Tamara pada Flora

Dengan diiringi senyum Flora menggelengkan kepalanya, "Gak tau kak"Balas Flora

Tamara menganggukan kepalanya dan beralih kearah dapur untuk mengambil minum

Namun, pandangannya jatuh apda meja makan yang disana sudah berada dua piring nasi goreng

"Loh, ini nasi goreng siapa?"Tanya Tamara nenagap Flora dengan menaikan salah satu alisnya

Flora mendekati Tamara dan menuntun kakanya untuk kembali ke soffa

"Itu-"Flora harus berpikir keras untuk mencari alasan yang tepat kali ini

"Kamu itu ambil basi goreng gratisan itu?"Tany Tamara akhirnya

"IYAAA"Ucap Flora dengan nada spontan dan kerasnya

"Biasa aja dong Flo"Ucap Tamara menutup telinganya

"Kenapa gak bilang kakak sih, kalau kamu ambil gratisan itu juga? Kan kakak gak perlu kesana kalau kamu udah ambil"Ucap Tamara kembali memakan nasi gorengnya

"Ya-ya, mana aku tau kakak mau datang"Elak Flora pada Tamara

"Tapi, kakak beneran mau nginep?"Tanya Flora pada Tamara

Tamara dengan yakin menganggukan kepalanya, "Tapi kak, maaf nih ya, bukannya ngelarang. Aku masih banyak banget kerjaan yang harus aku kerjain, jadi lebih baik kakak kembali aja deh ke apartemen kakak"Ucap Flora pada Tamara

"Kamu ngusir kakak?"Tanya Tamara menatap sang adik

Dengan spontan Flora menggelengkan kepalanya, "Eng-gak, gak gitu"Ucap Flora panik

"Pasti gara-gara bos mu yang arrogan, yang otoriter, yang keras kepala itu kan yang memberikan mu tugas sebanyak ini? Kenapa sih kamu tuh gak resign aja dari sana? Kan kakak udah bilang-"Arthur mendengar semua yang diucapkan oleh Tamara itu hanya mendengus kesal

Bagaimana pula, ia bisa mengatakan semua itu tanpa ada bukti yang jelas, "Pokoknya, kakak gak mau kamu berhubungan sama makhluk akya dia"Peringat Tamara pada Flora

Flora melirik ranjang miliknya, "Flora, dengar kakak tidak?"Tanya Tamara pada Flora

Flora menganggukan kepalanya, "Dengar kak"Ucap Flora

Tamara menganggukan kepalanya, "Bagus, jangan kamu berhubungan sama dia. Dan jangan sampai kamu punya hubungan lebih antara sekertaris dan CEO ya"Ucap Tamara pada snag adik

Flora menghembuskan nafasnya dan menganggukan kepalanya, "Iya kak"Ucapnya

"Iya iya doang, apa tadi kakak ngomong?"Tanya Tamara pada Flora

Flora lagi-lagi melirik rnajang miliknya, "Flora"Panggil Tamara

Flora mengalihkan pandangannya menatap Tamara, "Jangan memiliki hubungan lebih dari seorang sekertaris dan CEO, jangan ada hubungan dengan orang yang keras kepala, otoriter dan arrogant"Ucap Flora dengan lirih mengulang nasihat dari Tamara

Tamara menganggukan kepalanya menatap sang adik, "Ingat! Kasta kita itu jauh darinya, ibaratkan dia itu langit, dan kamu itu dadar laut, kau paham?"Tanya Tamara pada Flora

Flora menghembuskan nafasnya dan mengangguk, "Iya kak Tamara, udah ya sekarang kakak keluar ya, yuk"Ucap Flora menarik pergelangan tangan Tamara untuk keluar

"Tadi gimana kencannya?"Tanya Tamara sembari menaik turunkan alisnya

Arthur memasang kedua telinganya lebuh jeli lagi ketika mendengar Flora kencan dengan seseorang, "Jangan-jangan laki-laki biadab itu"Lirih Arthur menebak

"Kencan apaan sih kak, udah ah, kakak pulang aja"Ucap Flora menarik pergelangan Tamara untuk keluar dari pintu apartemennya dan menutup pintu itu setelah Tamara keluar

"Huh"Ucap Flora dengan lega ketika Tamara benar-benar pergi dari apartemennya

Ingatan Flora berkelana pada Arthur yang berada di kolong ranjangnya, "Mati gue-"Ucap Flora menepuk jidatnya dan berlari menuju ranjanh miliknya di apartemen

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Flora Ramsey (END)Where stories live. Discover now