19. Permintaan Maaf

Start from the beginning
                                    

Tak lama ide itu muncul dari otak cerdasnya, "Ah iya, Nasi goreng"Ucap Arthur pada dirinya sendiri

Ia jadi ingat ketika dirinya dan Flora memakan nasi goreng yang belum pernah sama sekali Arthur makan

"Sangat cerdas, tampan dam mempesona. Sangat sempurna"Ucap Arthur dengan nada narsistiknya pada pantulan cermin yang memantulkan wajahnya

Arthur menyambar kunci mobil lamborghini miliknya dan melajukan mobilnya ke apartemen Flora

Flora yang baru saja sampai di apartemen dengan merenggangkan badannya di ranjang

Ia melemparkan asal tas jinjing yang ia kenakan tadi, "Kak Tamara bener-bener gak waras, gue di jodoh-jodohin kaya bocah"Ucap Flora sebal

Flora beranjak dari ranjang untuk menuju lemarinya, setelah memiliki setelan pakaian tidur ia menuju kamar mandi untuk menyegarkan dirinya dari beberapa masalah yang tejadi pada hari ini

"Pak, nasi goreng 2"Ucap Arthur dari dalam mobil lamborghini miliknya

"Wah, nunggu lama nih, gapapa?"Tanya sang tukang nasi goreng tersebut

"Saya beli semua deh, nanti bungkusin saya 2 yang lain terserah dibagiin ke mana aja"Ucap Arthur daripada ia harus menunggu lama hanya demi 2 buah nasi goreng

Bukanlah lebih baik ia memborong seluruh  nasi goreng tersebut? Dengan begitu ia membantu orang untuk makan gratis juga bukan?

Sang tukang nasi goreng tersebut membelalakan kedua matanya, "Beneran?"Arthur menganggukan kepalanya

Dan setelah beberapa menit ia mendapatkan nasi goreng yang ia mau

"Uangnya"Uap Arthur memberikan uang seratus ribuan yang jumlahnya lebih dari cukup

"Ini kebanyakan-"Ucap sang tukang nais goreng

"Udah ambil aja"Ucap Arthur dan meninggalkan tukang nasi goreng tersebut dengan wajah yang berbinar

"Gue harap dia mau deh nerima ini"Ucap Arthur melirik nasi goreng yang berada di kursi sebelahnya

Setelah sampau Arthur mengunci mobilnya dan mengambil nasi goreng yang telah ia beli tadi

Arthur memencet bel di depan kamar apartemen Flora, "Siapa sih, udah malem juga, gak tau orang mau istrirahat apa!"Sungut Flora dengan memakai handuk yang hanya ia lilitnya sedada membuka pintu apartemennya

Ia fikir paling hanya kerabat dekatnya atau Tamara yang berkunjung malam-malam begini

"Siapa-"Arthur membelalakan kedua matanya menatap penampilan Flora

"Pak Arthur?"Tanya Flora dengan keterkejutannya

Arthur dengan susah payah menelan salivanya menatap tetes demi tetes air yang menetes di leher jenjang Flora

Flora yang menyadari pakaiannya itu segera menutup pintu dengan lumayan cukup kencang

"Ih bego banget"Ucap Flora lari kedalam kamar mandi dan memakai bajunya

"Huh, benar-benar menggoda"Ucap Arthur seraya menggelengkan kepalanya menghapus bayangan Flora yang hanya memakai handuk yang ia lilitkan sedada

Setelah memakai pakaian lengkapnya Flora kembali membuka pintu apartemennya, "Pak Arthur?"Tanya Flora pada Arthur

Arthur memperlihatkan dua bungkus nasi goreng yang berada di plastik yang ia bawa

Flora menaikan salah sat alisnya dan Arthur tanpa persilakan masuk itu menerobos kamar apartemen Flora

"Piring dimana?"Tanya Arthur menatap Flora

Flora mengernyitkan dahinya dna menunjuk ke arah dapur, Arthur menganggukan kepalanya dan mengambil piring yang berada disana

"Yuk, makan"Ucap Arthur yang sudah duduk di meja makan tunggal yang berada disana

Flora yang masih berdiri diambang pintu itu benar-benar bingung dengan kelakuan Arthur hari ini

"Ayo makan"Ucap Arthur seraya menarik pergelangan tangan Flora yang mau tidak mau Flora mengikuti tarikan Arthur

"Saya sudah beli nasi goreng, pakai acar, timun, dan juga tomat sesuai dengan request kamu pada waktu itu"Ucap Arthur menyiapkan segala nya di meja makan milik Flora

Flora duduk dimeja makan tunggak yang berada di apartemennya dengan wajah yang bingung atas sikap Arthur

"Dan, tunggu"Ucap Arthur keluar dari apartemen Flora

Arthur membuka mobilnya dan membawa sebucket bunga yang sudah ia pesan sebelum ke apartemen Flora

"Untukmu"Ucap Arthur memberikannya pada Flora

Flora menaikan salah salahlah satu alisnya menatap Arthur dengan bingung, "Ini dalam rangka apa ya Pak?"Tanya Flora

Arthur tersenyum dan duduk dihadapan Flora, "Dalam ramgka permintaan maaf"Ucap Arthur

Flora tambah bingung lagi dengan pernyataan bosnya, "Ha?"Arthur menganggukan kepalanya

"Iya, permintaan maaf"Ucap Arthur memperjelas ucapannya

"Permintaan maaf untuk?"tanya Flora pada Arthur

"Permintaan maaf karena kamu telah masuk keruangan saya, dan melihat aya berciuman dengan Megan-"Flora membelalakan kedua matanya

"Eits, jangan salah paham dulu-"Ucap Arthur yang melihat perubahan wajah Flora

"Saya tidak mencium Megan, tapi Megan yang mencium saya bahkan saya tidak membalas ciuman dari dia sama sekali"Ucap Arthur berusaha meyakinkan Flora

Flora menautkan alisnya bingung, "Kalau Pak Arthur berciuman dengan Megan, peduli saya apa Pak? Saya kan cuma sekertaris? Dan buat apa meminta maaf?"Tanya Flora bingung

"Karena-"

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Flora Ramsey (END)Where stories live. Discover now