Alfanya pelan-pelan muncul menggelayuti pikirannya, berkata pada Seokjin, Hore! Kau telah berhasil membuat seorang omega seperti itu! Kau menang! Kau bisa memenangi omega itu!

Namun, Seokjin tahu betul untuk tidak mendengarkan. Genggaman Taehyung pada pergelangan tangannya mengerat. Lalu Taehyung bicara lagi, "Kau benar. Menjalani heat sendirian tidak enak," katanya dengan bibir mengerucut maju.

Tidak aneh melihat seorang omega yang merajuk saat heat. Seokjin tidak pernah tahu persis seperti apa bau feromonnya sendiri sehingga ia tidak paham mengapa Taehyung bisa mendapatkan ketenangan darinya.

"Please."

Taehyung berkata begitu, merajuk dan memohon padanya seperti itu, bagaimana bisa Seokjin menolak?

Akhirnya, dengan uluran napas, ia memutar tubuh Taehyung agar membelakanginya lagi. Tanpa bicara, Seokjin menuang sampo milik Yoongi dan menggosoknya di rambut hitam Taehyung yang gondrong.

Seokjin bisa mencium hawa bahagia dari feromon Taehyung yang meletup-letup di hidungnya. Ia pun tersenyum puas karena merasa sudah berhasil membuat seorang omega senang karena dirinya. Rambut Taehyung ia cuci dengan lembut, berusaha agar tidak menyakiti kulit kepalanya yang sensitif.

Setelah selesai, Seokjin membilas tangannya sendiri dan pergi keluar untuk membiarkan Taehyung menyelesaikan mandinya.

Seokjin duduk kembali di ranjangnya di ruang tengah, tanpa sadar matanya hanya tertuju lurus ke pintu kamar mandi. Ia menunggu Taehyung keluar seperti anjing jinak. Tidak lama kemudian, omega yang ditunggu-tunggu pun keluar, berlumuran oleh bau sabun yang sangat ingin Seokjin ganti dengan baunya sendiri.

Dia kelihatan lebih segar dan bersih, tetapi feromon heat-nya tidak bisa hilang sama sekali. Baju yang ia kenakan juga diganti. Jika Seokjin tidak salah, baju itu adalah miliknya.

Sadar bahwa diperhatikan, ada rona merah yang tak mau lari dari pipi Taehyung. Menyimpan cuciannya sendiri di keranjang terpisah, Taehyung langsung gelagapan.

"Aku ... aku menemukannya di kabinet di dalam. Aku lupa bawa pakaian gantiku jadi aku ambil saja di kabinet. Dan ternyata ... ini ... milikmu," katanya beralasan.

Seokjin tidak tahu Taehyung akan berbuat sejauh mana membuat alfa dalam diri Seokjin berseru-seru senang seperti anjing yang diberi daging. Tentu saja, ia senang bukan kepalang melihat omega itu mengenakan bajunya. Seolah Taehyung adalah miliknya betulan, padahal bukan.

"Tidak apa-apa. Pakai saja semaumu," ujar Seokjin, masih berusaha tenang.

Taehyung mengulas senyum kecil. Senyum yang sangat indah dan sedap dipandang. Sebuah pikiran melesat di kepala Seokjin karena mendadak ia rela melihat senyum Taehyung sepanjang hari tanpa menyesal.

Sayangnya, Taehyung harus kembali ke kamarnya dan mengunci diri di sana, menyelesaikan heat-nya sampai selesai. Dinilai dari baunya, seharusnya Taehyung bisa selesai lusa nanti. Setelah keduanya pulih, Seokjin berpikir untuk langsung pulang saja. Jika dalam perjalanan ia bisa mendapatkan hasil penelitian yang ia inginkan, itu hanya akan menjadi bonus. Taehyung tidak bisa ia bawa terlalu lama dari desanya. Rasanya terlalu berbahaya.

Saat Seokjin hendak kembali berbaring untuk istirahat, tiba-tiba Taehyung terjatuh.

Seokjin tidak pernah bergerak secepat ini dalam hidupnya. Ia bangkit dan menghampiri Taehyung bagai kilat, menjadikan tangannya sebagai tumpuan.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Seokjin khawatir.

Taehyung yang jatuh ke atas lututnya mengangguk lemah. "Kakiku tiba-tiba lemas. Maafkan aku. Kau ... istirahat saja. Aku bisa sendiri."

[taejin] ZOMBIE.ZIPWhere stories live. Discover now