Happy readingBegitu Rana pergi dengan hatinya yang terluka dan moodnya yang seketika anjlok. Ia sudah tak memerdulikan apapun karena masih terlarut dalam luka hatinya. Apakah mencintai sesakit ini? Kalau iya, ia tidak akan pernah mau mencintai orang selain keluarganya. Air mata masih merembes dari mata bulat Rana yang terlihat bengkak, sembari memukul dadanya sesak dan semakin tajam injakannya pada pedal gas mobilnya. Mobil merah itu melaju dengan kecepatan tinggi.
Maaf sebagian part dihapus demi kepentingan penerbitan
YOU ARE READING
KaTing (Proses Terbit)
Humorjika ada kating yang nyinisin lo! Fiks lo ditandain! -Rana . . "Ziezie, Tante, Om. Rana pamit dulu yaa." ucapnya beranjak dan hampir berlari tapi sayang tangannya dicekal oleh Kenzie. "Jangan pergi," ujarnya dingin. Perasaan Rana semakin tidak enak...