12. Kebenaran yang Masih Menjadi Rahasia [revisi]✔️

1.1K 91 2
                                    

   Happy reading

Setiap orang memiliki masalahnya masing-masing sesuai porsinya. Ada ataupun tidak, Tuhan memberika suatu persoalan yang pastinya dapat diselesaikan. Entah itu bahagia, sedih, kecewa dan sakit semua memiliki porsi sendiri.
-Lainue_nue15

Keluarga Kenzie telah pulang, saat ini ada Papa, Mama dan Abangnya yang tengah berada di ruang rawat Rana. Rencananya Rana bakal pulang tadi, namun ditahan keluarganya agar menginap di rumah sakit, takut terjadi apa-apa. Padahal Rana sudah merengek sedari tadi agar pulang sore tadi tapi dibolehin besok pagi.

"Lo kenapa sih, Dek. Ga bales mereka lo kan sekarang jago tuh bela diri?" tanya Kana. "Kalo lo ga bisa jaga diri lo sendiri, ga usah kuliah deh biar home scholling aja." sambung Kana terkesan sinis karena khawatir.

"Kok gitu sih, Bang?! Gue bisa jaga diri. Bahkan mudah ngalahin cabe-cabean kek mereka." tukas Rana marah karena maerasa direndahkan.

"Gue cuma ga mau nunjukin kekuatan gue Bang, gue mau kuliah bisa bersosialisasi mendapat teman yang bener-bener tulus sama gue. Karena itu gue tahan Bang, emang Abang ngerti yang Rana rasain? Enggak kan?! Karena Abang selalu punya temen bahkan sahabat yang royal sama Abang." ucap Rana ketus.

"Gue ga bales karena trauma gue hampir kambuh, Bang." sambungnya lirih.

Lalu Kana langsung memeluk Rana erat, dia sangat sayang sama Rana, dia khawatir ga mau terjadi apa-apa sama adik kesayangannya. Cukup waktu Rana berumur 4 tahun saja ia gagal menjadi kakak, gagal menjaga dan melindungi. Cukup waktu itu saja, tidak lain kali bahkan selamanya.

"Maafin Abang, udah berkata kasar sama Adek. Abang sayang Adek ga mau lo kenapa-napa." ujarnya sambil menciumi puncak kepala Rana.

Rana membalas tak kalah erat, "Maafin Adek juga udah ketus sama Abang, Rana juga sayang Abang banyak-banyak."

Morgan dan Lauren yang berada di sana, terharu melihat Kakak beradik yang saling menyayangi tersebut. Mereka bahagia memiliki anak yang cerdas dan membanggakan walau punya sisi menyebalkan yang terkadang bikin kesal dan naik darah. Mereka bersyukur memiliki keluarga yang akur dan rukun walaupun sering kali masalah menyapa membuat mereka saling erat dalam mempertahankan keutuhan keluarganya, tentunya tidak mudah. Berkeluarga adalah belajar dan pelajaran seumur hidup.

"Lalu kenapa kamu bisa disrempet mobil seerti itu?" tanya Papa Morgan.

Rana terlihat berpikir sejenak, "Kalau yang itu Rana ga tahu, sepertinya sih seperti disengaja. Princessmu hari ini sedang sial Pa." balas Rana sembari memonyongkan bibirnya lima senti kedepan. Morgan pun mengelus kepala putrinya, " Udah manja lagi, berati udah sembuh dong." ucapnya.

"Tuh lihat, Mama kamu cemburu." ucap Morgan menggoda Lauren yang ditimpali dengan pura-pura merajuk yang membuat mereka tertawa.

Morgan dan Kana bertatapan, seperti berbicara lewat tatapan. Kana langsung mengerti dan akan menyelidiki si penyrempet Rana nanti.

👻👻👻

"Nala! Sudah berapa kali gue bilang jauhin Kenzie itu. Lo milik gue La." ujar Romi geram.

"Karena gue cinta sama Kenzie, Rom! Bukan sama lo." balas Nala keras.

Ya, dia Romi yang mengaku pacar Nala waktu itu. Dia sangat marah ketika Nala balikan sama Kenzie, apalagi hal tersebut karena gadis itu yang memisahkan dirinya kemarin ketika berantem dengan Kenzie. Tapi syukurlah Nala dan Kenzie kembali putus.

Romi ini adalah mantannya dulu. Yang sangat terobsesi dengannya.

"Lo ga mau kan? Kalau sampe keluarga lo kenapa-napa. Ingat Ayah lo saat ini sedang kritis di rumah sakit, kalo gue berhentiin biayanya apa yang terjadi sama Ayah lo?" tanya Romi main-main.

Nala hanya diam tak berkutik, semua demi ayahnya agar cepat sembuh. Ia harus melepaskan laki-laki yang dicintainya. Ibunya sering kali bersedih melihat keadaan ayahnya yang tengah sakit jantung, terlebih Romi adalah sosok penolong bagi keluarganya. Jadi ia tak memiliki pilihan lain selain mengikuti kata-kata Romi.

"Sadar Rom. Lo hanya terobsesi sama gue. Lo bukan mencintai gue!" ucap Nala.

Romi tersulut karena Nala mengesampingkan perasaannya, " Tahu apa lo hah?! Gue ga peduli mau itu obsesi atau apa, yang gue tahu gue ga mau lepasin lo, ga untuk laki-laki manapun. Lo hanya milik gue La. Lo hanya milik gue, selamanya." ujar Romi.

"Jauhin Kenzie atau laki-laki lain. Gue ga suka lo deket cowok lain selain gue. Gue sayang sama lo." tekannya sekali lagi sembari mengecup pelipis Nala namun berhasil dihindari Nala. Romi hanya terkekeh melihatnya.

Romi pun pergi meninggalkan Nala yang berada di depan kostnya. Sepeninggal Romi, Nala meluruh di dekat pintu. Ia menangis tersedu. Mengapa semua terjadi padanya?
Apakah ia tak pantas bahagia?
Ratapnya.

#challengemenulis3bulan
#salamjabo_writtingmarathon
@redaksisalam_ped

#720 words

KaTing  (Proses Terbit)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن