16. Siapa ? [revisi]✔️

942 88 8
                                    

Suasana kampus kini ramai dengan berbagai stand makanan, spot foto, dam panggung utama yang menampilkan sebuah pentas seni. Bayak mahasiswa-mahasiswi yang menikmati malam penuh cahaya lampu kerlap-kerlip seperti pasar malam ini.

Kenzie sebagai ketua pelaksana menyampaikan salam sambutannya, setelah beberapa dosen memberikan sambutan.

"Assalamualaikum wr. Wb.
Selamat malam, salam budaya. Om suastiastu.

Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Dio yang telah menyampaikan sambutan di acara kami, dan telah memberikan izin serta membantu kelacaran acara ini. Kepada teman-teman BEM, dan panitia terima kasih telah menyumbangkan pikiran, tenaga, dam waktu tentunya demi sukses acara 'Maha karya' ini. Tentunya kepada teman-teman mahasiswa/i, adik-adik. Dibuatnya pentas seni ini diharapkan agar kita sebagai mahasiswa juga bisa mengenal dan tertarik pada UKM yang berada di kampus sehingga kita mengembangkan berbagai soft kill, nikmatilah persembahan Maha Karya malam ini.

Sekian dan terima kasih, Selamat malam.
Wassalamualaikum wr. Wb." ucapnya.

Sambutan dari ketua BEM tersebut mendapat tepuk tangan meriah dari pendengar. Setelahnya acara pun dilanjutkan dengan berbagai penampilan dari berbagai UKM yang ada di FEB.

Rana berasama Lexa dan Alex tengah duduk di tempat yang telah dipersiapkan di depan panggung sembari membawa camilan yang dibelinya di stand makanan.
Mereka tampak asyik mengobrol tanpa memerdulikan yang lainnya.

Gosip Rana menjadi perusak hubungan Nala dan Kenzie masih menguar dibicarakan sana-sini, tapi sang objek pembicaraan diam saja dan nampak tak peduli. Rana memakai dress dibawah lutut berwarna peach, dan berjepit rambut bentuk bunga di rambutnya menambah kecantikan seorang Rana.

Ia terpaksa memakai dress tersebut atas paksaan Lexa yang didukung Mami saat dirumah.

Auara feminim keluar dari tubuh Rana yang biasanya berpakaian ala cewek tomboy yang memakai jeans dan kemeja atau hodie. Kini menjadi feminim.

"Ran. Keknya daritadi ada yang merhatiin lo deh." ucap Lexa.

"Siapa?" tanya Rana sambil lalu, pasalnya ia sedang fokus menonton dance yang ditampilkan oleh UKM tari. Mereka menampilkan tari tradisional yang di mix dengan tari modern.

"Itu, di sana." ucap Lexa sambil menolehkan kepala Rana dengan tangannya ke arah yang dituju.

Rana melihat Kenzie, dia terlihat tampan dengan pakaian pdh khas ketua BEM, namun ada yang berbeda ia terlihat lebih rapi dengan rambut yang tertata.

Kenzie menatap balik Rana yang tengah melihat kearahnya, sedikit kagum muncul dalam hati Kenzie. Bukan sedikit, lebih tepatnya sangat kagum, dia terlihat cantik seperti peri. Kenzie tersenyum tipis, sedikit kecewa ketika Rana mengalihkan pandangnya kembali ke panggung. Dan merasa tak suka ketika Alex merangkul Rana.

Disampingnya Rima menatap tak suka kepada Rana yang menjadi pusat perhatian Kenzie sedari tadi. Ia cemburu, dan marah. Tapi ia hanya teman saat ini.

Alex merangkul bahu Rana sembari memainkan ponselnya, "Ran, kenapa Silvi dari tadi merhatiin lo dari sana? Dia kelihatan sembab gitu." bisik Alex.

"Hah? Kenapa?" tanya Rana.

"Lo ga ada masalah kan sama Silvi the geng?" tanya Alex yang dibalas gelengan.

"Gue pergi dulu bentar, mau nymperin dia dulu." pamit Rana berdiri yang mmebuat Lexa bingung sedangkan Alex mengikuti dari belakang.

"Ada apa sih, Al?" tanya Lexa.

***

Suara tangis perempuan terdengar di bilik kamar mandi, Rana pun menghampiri orang yang tengah mennagis tersebut.

Rana mengetuk pintu toilet itu, yang dikunci dari dalam. Sedangkan Alex menunggu di luar toilet.

"Kak, Kak Silvi!" panggil Rana sembari mengetuk pintu itu. Ia mencoba membuka pintu itu tapi tak bisa, suara tangisan Silvi semakin lirih dan pelan membuat Rana khawatir.

Terlihat cairan merah mengalir di lantai mendekati flat shoes yang diapkai Rana. Rana khawatir dan langsung mendobrak pintu toilet.

Dilihatnya Silvi yang tak sadarkan diri, dengan pisau teregeletak dilantai dan darah mengalir dari nadinya.
Rana langsung menyobek pakaiannya dan mengikat tangannya agar sedikit menghambat darah yang keluar.

"Alex! Alex! Bantuin gue, Kak Silvi bunuh diri!" teriak Rana yang langsung membuat Alex masuk dan menggendong Silvi. Mereka pun langsung berlari ke parkiran sembari menggendong Silvi. Hal tersebut sontak membuat orang yang melihat heran dan penasaran.

Tak jauh dari itu ia melihat Rana dan Alex yang berlari sembari menggendong perempuan itu merasa penasaran. Jadi ia memutuskan untuk mengikutinya. Sebenarnya ia menjemput adiknya yang mau ke kampusnya. Kenzie melihat Rana menyetir mobil dengan kesetanan pun membuat Kenzie khawatir dan mengejarnya dari belakang.

Rana menyuruh Alex di belakang bersama Silvi, Rana menyetir mobil dengan kecepatan tinggi, Rana pernah menjadi pembalap liar dulu sewaktu SMA tanpa sepengetahuan Papi dan Maminya.

Kebetulan jalan malam itu tidak terlalu ramai dengan mudah Rana menyalip mobil yang di depannya, dan membanting setir mengelok dengan lihai. Kalau dalam keadaan biasa pasti Alex sudah teriak kesetanan mengumpati Rana dengn berbagai nama binatang, Alex sadar bahwa Rana itu misterius dan tak sesederhana yang terlihat. Terlebih ia tahu siapa orang tuanya.

Waktu yang seharusnya ditempuh dalam 30 menit, hanya ditempuh dalam waktu 15 menit.
Ia pun langsung memarkirkan mobilnya.

Kenzie kehilangan jejak Rana, ia tidak bisa mengejarnya karena terhenti dilampu merah.

Alex pun keluar sembari membopong Silvi dan berteriak meminta tolong pada suster dan dokter yang ada di sana. Silvi pun langsung ditangani oleh dokter di IGD.

Alex dan Rana langsung luruh di lantai sembari bersender di dinding dengan pakaian kotor penuh darah.
Entah apa yang ada dipikiran mereka masing-masing. Rana dengan memikirkan penyebab kenekatan Silvi, sedang Alex memikirkan keahlian Rana dan rasa terkejutnya melihat Silvi yang nyaris mati dan syok mengendarai mobil dengan kecepatan seperti itu.

Dering ponsel mengintrupsi mereka dari pikiran masing-masing. Tertera nama 'Lexa kampret' diponsel Rana.

"Haloo. Kalian kemana sih? Ga ajak-ajak gue. Terus ngapain tadi gue lihat kalian lari kek dikejar setan?!" tanya Lexa beruntun.

"Ah nanti gue ceritain. Sekarang beliin gue baju bersih buat gue dan kebaran lo. Terus datang ke rumah sakit." ucap Rana.

Semoga suka jan lupa ⭐ dan 📥 ditunggu ya..
Follow juga akun author yaa...

#challengemenulis3bulan
#salamjabo_writtingmarathon
@redaksisalam_ped

Yess doule up👻

See you next part💞

KaTing  (Proses Terbit)Where stories live. Discover now