25. Menenangkan Diri [revisi]✔️

789 63 0
                                    

Happy reading💕

Ketika hati sama-sama patah. Tak tahu bagaimana cara menyembuhkannya. Maukah engkau menjadi obatku dengan tetap bersamaku.
-Dere_Kile

Rana adalah tipe orang yang tak bisa diganggu kalau sedang marah, ia perlu menenangkan diri dan meluapkan kemarahannya agar tidak berdampak buruk dengan menghajar orang-orang terdekatnya.


Kini ia berada di tempat latihan kick boxing, ia meninju matras gantung untuk meluapkan amarahnya untuk mengalihkan luka lama yang kembali menganga. Ia sangat tak suka kalau dia menjadi lemah seperti ini.

Coach, atau pelatih olahraga kick boxing menghampiri Rana dan menepuk bahunya pelan sembari menyerahkan air mineral.

"Tumben-tumbenan kau ada ke sini? Lagi ada masalah?" tanya coach Kasino.

"Lagi kesel aja Coach. Aku ga mau ngeluapin amarahku ke orang terdekatku. Inilah caraku menenangkan diri hehe." jawabnya. Coach Kasino mengangguk paham.

Rana meneguk air mineral itu dalam sekali minum air tersebut tandas, ia pun langsung melanjutkan memukul matras gantung tersebut sembari mengumpat.

"Brengsek!"

"Mantan sialan! Ngapain lo ganggu hidup gue yang udah bisa tenang."

"Dasar perusak!"

"Sialan! Mampus lo!" umpatnya dengan keras sembari meninju sesekali ia mengusap peluh yang menggantung di dagu yang hendak jatuh. Coach Kasino terkekeh kecil mendengar umpatan dan melihat kekesalan anak didiknya ini.

.....

Kenzie sedang menemani Bunda ke pasar tradisional, walaupun mereka cukup berada untuk membeli segala kebutuhan di mall besar. Namun, Bunda selalu mengajarkan agar bersosialisasi dan pergi ke pasar tradisional. Selain suasana lebih hidup, barang pun bisa ditawar.

"Bunda, aku bawa belanjaan ini ke mobil dulu ya. Bunda lanjutin belanja Bunda aja, nanti Kenzie susul." ucap Kenzie.

"Iya, nanti susul Bunda ya. Bunda mau beli daging dulu di Mang Ujang." jawabnya.

Kenzie pun menenteng belanjaan menuju mobil dan menaruhnya dibagasi belakang mobil. Ia menutup pintu mobil dan hendak kembali menyusul Bunda ke pasar. Namun, matanya menatap sosok yang sangat ia hapal siluet tubuhnya itu. Nala, Kanala mantan kekasihnya. Ia pun memutuskan untuk menghampiri.

"Nala." panggilnya.

Sang pemilik nama terkejut saat menoleh melihat Kenzie yang berdiri tak jauh darinya. Ia bergegas ingin pergi namun di tahan oleh Kenzie.

"Tunggu dulu, ga akan lama. Aku cuma mau nanya sesuatu aja." ujar Kenzie melepaskan tangannya.

"Boleh aku tahu. Mengapa lo selingkuh dari gue. Apa alesannya Nal, setidaknya ketika gue tahu alesannya gue gak akan pernah ganggu lo lagi." ujar Kenzie.

Nala terlihat gelisah, hatinya juga merasa sakit tapi bagaimana lagi. Ini demi ayahnya yang sakit. Jujur, Nala masih cinta dan sayang Kenzie. Namun, keadaan tak mendukung.

"Karena lo terlalu sibuk sama urusan lo sendiri, lo gak sekaya Romi yang bisa beliin apapun yang gue mau." ujarnya tanpa memandang Kenzie.

"Gue-Lo? Beneran Nal aku ga seberharga itu buat kamu?" tanyanya tak percaya apalagi mendengar karena urusan kesibukannya dan masalah uang?

"Tatap mata aku Nal, bilang semua yang kamu katakan ga bener." ucapnya sembari meremas pelan pundak Nala.

Nala menatap mata hitam yang selalu ia rindukan itu. Nala menatap tegas, walaupun mengiris hatinya sendiri. "Ini semua karena kesibukan lo! Dan lo yang ga kaya, ga bisa ngasih apapun yang gue mau!" ucapnya memberi penegasan.

Kenzie melepaskan tangannya dan rautnya berubah menjadi datar dan dingin, "Baiklah. Ini terakhir pertemuan kita. Seperti yang lo mau, gue ga akan pernah ganggu lo lagi." ujar Kenzie sembari meninggalkan Nala dengan tangan mengepal erat.

Sepeninggal Kenzie air mata yang ditahannya sejak Kenzie berbalik kini tumpah. Hatinya sakit,  namun ia juga menyakiti hati orang yang dicintainya.

'Apakah mencintai sesakit ini, Tuhan? Apalagi aku yang membuatnya begitu sakit.," ucapnya lirih.

Romi pun datang dan langsung merangkul Nala, menghapus pelan air mata yang tumpah dari mata yang basah itu. Romi langsung mencium pipi gadisnya dan mengusap kepalanya lembut. Sedari tadi ia memerhatikan Nala yang berbincang dengan Kenzie. Hal tersebut membuatnya marah, namun segera mereda ketika  melihat Nala memilihnya.

"Gadisku yang pintar."  bisiknya ditelinga Nala dan mencuri kecup di pipi.

....

Rana kini duduk dikursi taman setelah bermain kick boxing sudah menenangkan dan sekarang ia menikmati udara segar yang ada di taman.

Mata Rana memandang keliling taman yang cukup ramai dengan keberadaan anak-anak kecil beserta orang tuanya.

Di sudut taman di bawah pohon dengan rumput yang luas terlihat satu keluarga sedang bertamasya walaupun sederhana, Rana tersenyum melihatnya.

Anak-anak berlarian ke sana-ke mari dengan teman sebayanya. Tidak seperti Rana yang dulu masak kanak-kanaknya ia habiskan untuk memulihkan diri dari trauma.

Tiba-tiba ada orang yang duduk disebelahnya membuatnya sedikit kaget karena sedari tadi ia terlalu fokus memerhatikan anak-anak yang tengah bermain.

"Lo? Ngapain lo duduk di sini? Sana jauh-jauh!" usir Rana pada Kenzie yang duduk disampingnya.

"Apaan sih, ini tempat umum kali. Bebas dong gue mau duduk dimana aja." ujarnya malah menyenderkan ke senderan kursi.

"Yang ada lo ganggu waktu gue me time tahu!"

"Bentar doang, gue cuma mau nenangin diri." ujarnya pelan.

"Dih, gayaan nenangin diri. Kok lo makin nyebelin jadi orang mana Kenzie dingin yang sok cuek. Hiih, ternyata lembek kek hello kitty meaw meaw." sindir Rana.

Kenzie mencebikkan bibirnya kesal, ia pun langsung mencubit pipi Rana yang sedikit chubby membuat Rana mengaduh kesakitan.

"Kalau lo cemburu bilang saja, ga usah gengsi." ucap Kenzie kemudian berlalu begitu saja dengan wajahnya yang berubah menjadi dingin seperti yang biasa ia gunakan di kampus.

"Woy, ngimpiii! Kating sialan bikin pipi gue sakit." Teriaknya tidak terima membuat Kenzie terkekeh dikejauhan.

"Untung kating coba aja adek tingkat gue bejek tuh muka." cibirnya kesal.

"Jangan-jangan dia yang suka sama gue." ujar Rana membayangkan langsung ia tepis dan ia pun pergi meninggalkan taman.

.

.

.

Semoga suka jan lupa ⭐ dan 📥 ditunggu ya..

Follow juga akun author yaa...
lainue_nue15
lainue_nue15
Dan juga ig author
@dere_kile

#challengemenulis3bulan

#salamjabo_writtingmarathon
@redaksisalam_ped
r

edaksisalam_ped

KaTing  (Proses Terbit)Where stories live. Discover now