17. Lega [revisi]✔️

898 82 6
                                    

Happy reading💕

Sahabat yang baik adalah yang akan menetap bagaimanapun keadaan lo, mau baik bahkan terpuruk sekalipun tidak akan meninggalkan lo.
- anonim

Kenzie yang terjebak di lampu merah kehilangan jejak Rana, ia pun sadar dan segera menelpon orang terdekat Rana yaitu si kembar.

Ia pun mendial nomor Lexa, tak berselang lama pun panggilan diangkat.

"Halo, Kak. Maaf ada apa ya?" tanya Lexa.

"Lo tahu ga Rana dan Alex pergi kemana? Tadi gue ngikutin mereka tapi kehilangan jejak." tanya Kenzie.

"Dia sedang di rumah sakit, gue juga belum tahu jelas sih, Kak. Soalnya gue belum disana. Lagi beli baju titipan mereka." balas Lexa.

"Ya udah lo share loc aja, sekalian gue juga ikut ke rumah sakit." ujarnya.

Ia pun segera menghampiri lokasi Lexa. Ia pun segera mengabari adiknya bahwa ia tidak jadi menjemputnya karena ada urusan mendadak.

....

Lexa dan Kenzie pun sampai di rumah sakit, mereka langsung menuju IGD tempat dimana Rana dan Alex berada.

Terlihat Alex dan Rana bersandar dengan wajah kosong dan lelahnya. Penampilan mereka acak-acakan, kacau juga kotor terkena darah.

"Bang, Ran. Kalian gapapa kan?" tanya Lexa khawatir dan langsung menyerahkan pakaian ganti buat mereka.

"Gue gapapa, cuma agak syock aja." balas Rana yang diangguki Alex. Mereka syock tidak menyangka akan ada kejadian sepeeti ini.

"Sekarang kalian ganti baju dulu deh, baju kalian kotor. Setelah itu cerita sama gue." ujar Lexa.

Silvi telah dipindah ruangan diruang rawat inap, syukurlah pisau itu tidak sampai memotong nadinya. Sehingga Silvi masih baik-baik saja tidak sampai kritis.

Rana dan Alex menyusul dengan pakaian yang sudah bersih. Akhirnya mereka duduk di luar untuk membahas insiden Silvi yang mencoba bunuh diri agar tidak mengganggu Silvi.

"Eh, ternyata ada Ziezie di sini? Sejak kapan?" tanya Rana.

"Kemana aja lo dari tadi, baru sadar sekarang. Udah dari tadi keles." tukas Lexa, Rana hanya berdecak.

"Seperti yang lo lihat." uajarnya sekennya.

"Oke gue ceritain,  tapi ini sebuah privasi dan gue harap kalian tidak menyebarkannya. Karena ini bersangkutan dengan trauma seseorang yang membuatnya nekat hampir bunuh diri.

Jadi kemarin, sekitar seminggu yang lalu kalau ga salah gue bertemu dengan Silvi saat gue sedang cari makan bersama Prince.

Kejadian di parkiran mall, dari yang gue tangkap sih dari perdebatan dia dengan pacar, hingga terjadi kekesaran dalam hubungan juga kekerasan seksual. Dan parahnya yang melakukan kekerasan seksual tersebut adalah pacarnya sendiri, Eric anak seorang gubernur." jelas Rana.

"Ish, parah banget sih, kenapa ga dilaporin ke polisi aja." kesal Lexa.

"Ancaman. Sebuah ancaman yang membuatnya tidak melaporkannya." balas Kenzie.

KaTing  (Proses Terbit)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt