14. Lokasi Peninjauan

Start from the beginning
                                    

"Kotak, obatnya di mana Pak?"Tanya Flora apda Arthur

Arthur memberikan gelas yang tadi ia minum pada Flora, "Di kamar saya"Ucap Arthur

Flora tampak bingung sekarang harus berbuat apa, tidak mungkin bukan ia masuk seenaknya ke kamar Arthur?

"Kalau begitu, saya obatinya bagaimana ya Pak? Atau mau ke rumah sakit aja?"Tawar Flora yang langsung ditolak oleh Arthur

Arthur menggelengkan kepalanya, "Lengan saya terasa nyeri sekali gak sanggup kalau harus ke rumah sakit"Keluh Arthur memegang lengannya

"Tolong bawa saya ke kamar aja, biar kamu bisa ambil sendiri obatnya"Ucap Arthur pada Flora

Flora masih diam dan menatap wajah Arthur dengan bingung, "Kenapa diam?"Tanya Arthur

Flora menggelengkan kepalanya dan menegakan tubuhnya untuk membantu Arthur berdiri menuju kamarnya

Setelah sampai di depan kamar Arthur dengan susah payah Flora menahan tubuh Arthur juga membuka pintu kamar Arthur

Sebenarnya ini bukan pertama kali dalan kurun waktu 9 tahun lamanya Flora bekerja dengan Arthur memasuki kamar pribadi CEO nya

Namun ia baru pertama kali untuk mengobati Arthur kamarnya, Flora ingat betul saat ia memasuki kamar pribadi Arthur hanya sekadar mengambil berkas di meja kerja lalu keluar setelahnya

Pada tahun ke 5 Flora bekerja dengan Arthur ia baru memahami seluruh karakter dan sifat Arthur dan ia juga baru tahu dari para karyawan bahwa Arthur sanga Phobia dengan gunting

Dulu saat Arthur berada di inggris, saat umurnya masih 5 tahun, Arthur bertemu dengan seorang perempuan di taman bermain

Arthur bersama keempat saudara kembarnya sedang berada di taman bermain dan Arthur bertemu dengan seroang perempuan yang sedang menggunting kertas yang berada dihadapannya

Arthur menghampiri anak perempuan itu dan mereka bermain bersama menggunting kertas yang berada dihadapan mereka

Namun naas, tangan Arthur tergires gunting hingga darah mengucur dengan jelas dan Arthur mulai berteriak ketakutan

Sampai saat ini pula Arthur tidak pernah mau berhubungan dengan barang yang bernama gunting

"Pak, kotak obatnya?"Tanya Flora pada Arthur

Arthur sudah merebahkan dirinya di ranjang king size yang berada dikamarnya

"Di sana"Tunjuk Arthur pada salah satu nakas yang berada di dekat meja kantornya

Flora menganggukan kepalanya dan mengambil kotak obat yang berada disana, ia melirik sebuah foto dimeja kerja Arthur

"Ketemu gak?"Tanya Arthur

Flora mengerjapkan matanya dan mengangguk, "Iya Pak, ketemu"Ucap Flora berlari mendekati Arthur mengesampingkan tentang foto yang berada di meja kerja Arthur

Flora mengambil sebuah baskom dan ia isi dengan es batu juga dilapisi dengan handuk

Diambilnya juga kotak obat untuk mengobati lengan Arthur yang tergores kayu juga lebam yang berada disekitar lengan dan punggungnya

Flora mendekati Arthur dan meletakan baskom di meja dekat ranjang Arthur

"Saya bantu obati Pak?"Tanya Flora dengan takut-takut

Arthur menganggukan kepalanya, Flora mulai membuka kancing kemeja bagian tangan Arthur

"Mana bisa dong kaya gitu, Flo"Ucap Arthur pada Flora yang sedang membuka kancing pergelangan kemeja Arthur

Arthur membuka jas berwarna hitam ya, Flora segera membantu Arthur untuk melepaskan jas milik bosnya itu

"Kamu benar mau bantu saya mengobati luka ini?"Tanya Arthur pada Flora

Flora menganggukan kepalanya dengan penuh keyakinan, "Karena saya Pak Arthur terluka seperti ini, coba kalau Pak Arthur tidak menolong saya, mungkin yang ada diposisi pak Arthur adalah saya"Ucap Flora dengan tidak enak hati

Arthur tertawa dan menggelengkan kepalanya, "Udah lah, gapapa juga, namanya cowo"Ucap Arthur pada Flora

Arthur mulai membuka kancing kemeja yang ia kenakan, Flora benar-benar sulit sekali untuk menelan salivanya saat ini

Perut sixpax itu sudah terlihat secara samar dibalik kemeja yang dikenakan okeh Arthur saat ini

"Arghh"Jerit Arthur ketika membuka kancing kemejanya yang kedua dari bawah

"Pak, saya bantu aja. Sepertinya lengan Pak Arthur lebam deh"Ucap Flora membantu Arthur untuk membuka kancing kemejanya

Flora menahan nafasnya beberapa detik dan mulai membuka satu persatu kancing kemeja yang Arthur kenakan

"Kenapa?"Tanya Arthur seraya tertawa

"Tegang banget mukanya"Ucap Arthur seraya tertawa menatap wajah Flora

Bisa-bisanya dalam kondisi saat ini Arthur meledek Flora, "Enggak"Elak Flora

Arthur menganggukan kepalanya dan membiarkan Flora untuk membuka kancing kemeja yang ia kenakan

Pemandangan dada Arthur sudah berada dihadapan Flora saat ini, ia meneguk salivanya dengan susah payah saat ini

Flora melirik Arthur yang masih meringis kesakitan dan memejamkan matanya

"Ini yang sakit lengan saya loh Flo, bukan perut saya, bantu saya buka kemeja ini"Ucap Arthur

Flora menyadarkan dirinya sendiri dan mengangguk, "Buka semua Pak kemejanya?"Tanya Flora terkejut menatap Arthur

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Flora Ramsey (END)Where stories live. Discover now