13. Rencana Arthur

Start from the beginning
                                    

Maydina selaku sekertaris Arki menegakan tubuhnya dan mengangguk

"Ada Pak, di dalam"Ucapnya

Arthur menganggukan kepalanya dan membuka pintu itu tanpa mengetuknya terlebih dahulu

"Okay, ada masalah apa lagi kali ini?"Tanya Arki yang duduk di kursi kebesarannya

Arthur jalan menuju soffa yang berada disana dan meletakan bokongnya

"Gimana? Udah ada pengganti Flora yang harus lo interview hari ini?"Tanya Arki mendekati sahabatnya

"Udah deh, lagian nih kenapa lo gak coba untuk menerima sekertaris pengganti Flora, lambat laun gue yakin, dia bakalan bisa beradaptasi sama lo"Ucap Arki berjalan duduk dihadapan Arthur

"Dia bisa beradaptasi sama gue, tapi gue gak bisa beradaptasi sama dia"Ucap Arthur pada Arki

Arki mengerutkan dahinya dan menatap Arthur dengan tajam, "Tunggu, kenapa gak bisa?"

"Ya gak bisa, gue udah terbiasa ada Flora, lagi pula gue yakin gak ada yang bisa gantiin posisi Flora"Ucap Arthur penuh denagn keyakinan

"Lo suka sama Flora?"Tebak Arki yang mendapatkan tatapan tajam dari Arthur

"Lo gila? Masa gue suka sama sekertaris gue sendiri, gak mungkin lah!"Elak Arthur pada Arki

Arthur mengalihkan pandangannya, "Terus kenapa lo bilang lo gak bisa beradaptasi sama orang baru selain Flora?"Tanya Arki mulai menyelidik

"Ah udah deh, cerita sama lo gak bakalan nemu solusi!"Sungut Arthur dengan kesal dan beranjak dari ruangan Arki

"Lo tuh suka sama dia, tapi lo gengsi"Teriak Arki dari dalam ruangannya

"Gila lo"Balas Arthur menutup pintu ruangan Arki dengan keras

Maydina yang menyaksikan Arthur dan Arki saling melemparkan nada keras itu melirik keduanya

"Abis berantem apa ya?"Lirih Maydina menatap kedua belah pihak baik Arthur maupun Arki

Arthur berjalan menuju ruangan kepala HRD Kantor Achilles Corp, "P-pak, Ar-rhtur"Ucap Michael terkejut atas kedatangan Arthur ke ruangannya

Pasalnya Arthur memang tidak pernah datang keruangan beberapa karyawannya kecuali ruangan Arki yang notabenenya adalah sahabat dari SMA

"Tolak semua pelamar yang akan mengisi posisi Flora saat ini"Perintah Arthur

Kepala HRD itu menganggukan kepalanya dengan gugup, "B-baik, Pak-k"Ucapnya

Tanpa panjang lebar lagi Arthur kelaur dari ruangan kepala HRD dikantornya

"Pak Arthur"Ucap Thania dengan para timnya

Baik Thania, Zara, Romeo, dan Clara menegakan tubuhnya memberikan hormat

Arthur yang tidak peduli akan hal itu pun berjalan tanpa melirik para karyawannya yang membungkukan badan memberi hormat

"Huh"Ucap Thania ketika Arthur sudah tidak berada lagi di sekitar mereka

"Auranya tegang banget"Ucap Clara yang diangguki oleh orang yang berada disana

"Coba lo pada bayangin, Flora bisa tahan 9 tahun kerja jadi sekertaris pribadinya Pak Arthur"Ucap Romeo menimpali

Zara menganggukan kepalanya, "Gue rasa, Flora tu bener-bener tahan banting banget deh"Sahut Zara

"Pokoknya jangan sampai Flora itu resign, aduh gue gak mau ada kejadian kaya dulu-dulu"Ucap Thania mengidikan bahunya ngeri

Pasalnya dulu ada anak training yang benar-benar membuat Arthur marah besar

Hanya ia meletakan gunting dimeja Arthur, padahal Arthur sangat phobia sekali dengan gunting

Bahkan anak training yang baru magang menjadi sekertaris Arthur sampai kena bentakan yang membuatnya nangis tersedu-sedu

Akhirnya, Arthur tidak masuk ke kantor selama 3 hari karena demam yang tinggi dan shock yang membuatnya lemas beberapa hari

"Flora, berangkat sekarang!"Perintah Arthur yang baru saja keluar dari ruangannya

Flora menganggukan kepalanya, "Baik Pak, semua berkas sudah lengkap dan akan saya panggilkan Rommy untuk menyiapkan mobil"Ucap Flora

Arthur menganggukan kepalanya dan berjalan di depan Flora, Flora mengikuti langkah Arthur dibelakangnya dengan langkah cepatnya

Rommy yang telah siap dideoan pintu perusahaan itu membuka mobil Arthur untuk dimasuki oleh CEO dan Sekertaris CEO yang tidak lain adalah Flora

"Interview bisa di lakukan besok?"Tanya Arthur melirik Flora

Flora dengan senyumannya mengangguk, "Bisa, Pak. Biar saya cek"Ucapnya membuka tablet yang ia keluarkan dari tas

Flora membelalakan kedua matanya menatap beberapa lamaran pengunduran diri dan pembatalan untuk interview

Sedangkan Arthur yang telah mengetahui hal itu hanya menyunggingkan senyum smirk nya dengan samar

"Bagaimana? bisa?"Tanya Arthur menetralkan wajahnya

Flora dengan panik menutup tabletnya, "Kalau lusa bagaimana Pak?"Tanya Flora bingung

Arthur menggelengkan kepalanya, "Kemarin kamu bilang hari ini, dan saya memintanya besok karena hari ini ada peninjauan lokasi pembangunan, dan sekarang kamu memintanya lusa?"Tanya Arthur menatap Flora dengan tatapan tidak percayanya

"Kamu kira waktu saya bisa terbuang dengan sia-sia seperti itu?"Tanya Arthur dengan wajah seriusnya

"Maaf, Pak"Ucap Flora dengan penuh penyesalan

"Sudahlah-"Ucap Arthur mengakhiri percakapan mereka dengan penuh kemenangan

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Flora Ramsey (END)Where stories live. Discover now